|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 25 April 2011

Ketidaksabaran Terhadap Sedikit Penghinaan Merusak Suatu Takdir Besar

 

Ada pepatah Tiongkok kuno yang berbunyi: “Ketidaksabaran terhadap sedikit penghinaan mengakibatkan rusaknya suatu takdir besar.” Raja Gou Jian (hidup sekitar 496 BC – 465 BC), tidak menyimpan rasa terhina dari suatu kekalahan perang, dan bahkan pada akhirnya memulihkan negara bagian Yue. Selama Dinasti Han (206 BC – 220 AD), Han Xin terhindar dari bahaya hukuman pembunuhan karena ia tidak mengikuti emosinya dan mengalami penghinaan dengan berjalan dibawah selangkangan perampok yang menantangnya untuk membunuh.

Zhang Er dan Chen Yu adalah pejabat tinggi di negara bagian Wei (hidup sekitar 500 BC-221 BC). Zhang dan Chen bertualang dengan cara menyamar dan tiba di  kabupaten Chen, dan mereka bekerja menjadi penjaga pintu. Pada suatu hari seorang pejabat rendah marah-marah dan memukul Chen Yu.  Chen Yu ingin membalas, namun Zhang Er memperingatkannya. Saat pejabat rendahan itu berlalu, Zhang Er bertanya pada Chen Yu: “Ingat apa yang saya katakan padamu sebelumnya? Pernahkah kamu berpikir akan akibat dari perbuatanmu bila tidak mau melepas emosi dari sedikit penghinaan ini?” Chen Yu malu dan setuju akan perkataan Zhang Er. Tak lama setelah kejadian itu, mereka diangkat oleh raja menjadi menteri. Bila mereka waktu itu bertengkar dengan pejabat rendah dan menjadi tontonan orang-orang, pasti kejadian itu akan sampai di telinga raja, dan mereka batal dipromosikan.

Di Changzhou, ada seorang bapak tua bernama Pak You yang membuka toko gadai pakaian. Pada suatu hari menjelang tahun baru, seorang kakek yang pernah menggadaikan beberapa baju-bajunya dan beberapa barang lain di toko itu kembali ke toko dengan tangan kosong dan meminta bajunya dikembalikan semua. Karyawan toko tidak memenuhi permintaanya karena kakek ini tidak membawa uang untuk menebus semua hutangnya, kemudian kakek ini mulai membuat keributan. Pak You buru-buru menenangkannya dan berkata, “Sebentar lagi kita akan merayakan tahun baru, mengapa harus ribut? Dia lalu memerintahkan karyawannya untuk mengambil semua baju untuk kakek ini.  Dia memberikan jaket kakek itu dan berkata, “Ini akan membuatmu merasa hangat. “ Kemudian dia memilih baju si kakek yang terbagus dan berkata, “Ini juga pasti diperlukan saat berkunjung ke rumah sanak saudara di hari tahun baru.” “Yang lain masih belum penting sekali untuk dipakai, biarkan dulu disini ya?” Si Kakek terdiam, kemudian mengambil baju dan jaketnya kemudian berlalu pergi. Malam harinya, terdengar kabar bahwa dia tewas di rumah orang lain. Keluarga si kakek ribut dengan pemilik rumah tempat si kakek tewas, malah menuduh mereka mengincar harta si kakek, karena kasus ini, kedua belah pihak bolak-balik ke pengadilan.

Sebetulnya, si kakek memang adalah orang kaya dengan banyak masalah dalam pikirannya. Pada siang hari itu dia sudah minum racun dan ingin tewas di rumah orang lain agar tidak dianggap bunuh diri, dan saat itu ia teringat baju gadainya dan pergi ke rumah Pak You. Namun kebaikan hati dan kesabaran Pak You membuat si kakek merubah rencananya. Jadi dia pergi ke rumah orang lain dan pada akhirnya membuat masalah bagi orang lain tersebut. Saat kejadian ini menjadi perbincangan di tengah masyarakat, Pak You berkata, “Saat seseorang muncul di pintumu dengan permintaan yang tak masuk akal, dia pasti punya motif tersembunyi.  Bila kamu tidak menuruti sedikit permintaannya, malapetaka dapat terjadi.”

Tidak ada komentar:
Write komentar