|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 16 April 2011

Membuat Hidup Lebih Berharga Seperti Kerang Mutiara

 

Kisah ini mungkin bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk lebih tabah dalam menjalani kehidupan ini, karena hidup adalah sebuah liku-liku yang harus kita hadapi setiap saat. Saat kerang sedang mencari makan, ia tentu akan membuka cangkang penutup badannya.
Pada suatu hari, seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek
 " Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, " Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga ibu tak bisa menolongmu ".

Si Ibu terdiam sejenak, "Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu.
Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit terkadang masih terasa. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun -tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Semakin lama mutiara semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.

Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar utuh mengkilat dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaanya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun tahun. Lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma di santap orang sebagai kerang di pinggir jalan.

Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan " kerang biasa " menjadi " kerang luar biasa ". Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa".

Sama seperti halnya dengan kita manusia, bila dalam hidup ini kita tak pernah ditempa oleh kesulitan maka kita tidak akan punya nilai tinggi dan akan bernasib seperti kerang rebus yang dijual secara obral di pinggir jalan. Sebaliknya kalau kita mampu menghadapi tiap kesulitan bahkan mampu memberi manfaat pada orang lain ketika kita mendapat cobaan, maka kita akan menjadi kerang mutiara yg sangat dibutuhkan orang dan yang kita hasilkan juga akan dipakai oleh orang2 terhormat.


Hidup adalah sebuah pilihan, jadi Anda boleh memilih menjadi kerang rebus atau mutiara....atau hanya sebutir pasir yg bikin air mata mengalir?

Banyak orang yang mundur di saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki : menjadi ‘kerang biasa’ yang disantap orang, atau menjadi ‘kerang yang menghasilkan mutiara’. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih sedikit dari orang yang ‘biasa-biasa saja’.

Sebaliknya kalau kita mampu menghadapi tiap kesulitan bahkan mampu memberi manfaat pada orang lain ketika kita mendapat cobaan, maka kita akan menjadi kerang mutiara yg sangat dibutuhkan orang dan yang kita hasilkan juga akan dipakai oleh orang2 terhormat.

Hidup adalah sebuah pilihan, jadi Anda boleh memilih menjadi kerang rebus atau mutiara....atau hanya sebutir pasir yang bikin air mata mengalir ?

Mungkin saat ini kita sedang berada dalam sebuah lorong penolakan, kekecewaan, patah hati atau terluka karena orang-orang disekitar kita.Cobalah tetap tersenyum, berjalan di lorong tersebut dan katakan dalam hati, "Airmataku diperhitungkan Tuhan dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi " mutiara ".

Tidak ada komentar:
Write komentar