|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 27 Oktober 2011

Cao Guojiu Menghukum Tong Shanren

 

Pada saat Cao Guojiu sedang berkelana menuju ibukota negara, ia sangat terkejut ketika tiba di pinggir kota.
Cao Guojiu melihat banyak rakyat terkena bencana, banyak yang meninggal karena kelaparan dan kedinginan.

Dari keterangan yang berhasil dihimpun, Cao Guojiu akhirnya mengetahui bahwa terdapat seorang kaya raya yang menindas rakyat dengan kejam. Menghancurkan banyak lahan pertanian dan membunuh orang dengan semena-mena. Orang kaya tersebut bernama Tong Shanren, dan Cao Guojiu telah mengenal Tong Shanren.

Demi melihat penderitaan yang berat bagi rakyat, Cao Guojiu memutuskan untuk memberi pelajaran kepada orang kaya kejam tersebut. Cao Guojiu pun pergi ke rumah Tong berpura-pura sebagai orang miskin yang meminta sedekah. Penjaga pintu tidak mau memberi dan mengusir Cao Guojiu. Ketika Cao Guojiu diusir pergi, seorang Cao Guojiu muncul lagi. Kejadian ini terjadi terus menerus.

Di tengah keheranan, sang penjaga pintu melaporkan kejadian itu kepada majikannya. Tong Shanren heran pada saat dia mengetahui bahwa yang datang adalah Cao Guojiu.

Tong Shanren memberi hormat dan mengundang Cao Guojiu untuk minum. Tong Shanren mengungkapkan ide dan membujuk Cao Guojiu agar dirinya dapat bersekongkol dengan Cao Guojiu untuk mendapatkan kedudukan dalam pemerintahan dan memperoleh kekayaan yang banyak. Cao Guojiu hanya tersenyum.

Cao Guojiu menikmati jamuan yang diadakan Tong Shanren. Pada saat sedang minum-minum, Tong Shanren bertanya kepada Cao Guojiu, "Kenapa engkau meninggalkan jabatan dan kekayaan lalu mengemis?"

"Aku telah menjadi Dewa di Gunung Fenlai", jawab Cao Guojiu.

Tong Shanren meminta agar Cao Guojiu bersedia mengajarkan ilmu dewanya agar ia bisa mendapatkan jabatan dalam pemerintahan, menjadi kaya raya dan hidup senang. Cao Guojiu memberitahu bahwa dia memiliki sebuah ilmu yang dapat membuat Tong Shanren menjadi kaya raya.

Cao Guojiu menyuruh Tong Shanren menggali sebuah lubang sedalam satu meter dan selebar satu meter di dalam rumah. Lalu Cao Guojiu melempar sekeping uang ke dalam lubang dan berkata, "Engkau dapat terus mengambil uang dari lubang itu".

Tong Shanren tidak mempercayai hal itu, sehingga Cao Guojiu berbaring di lantai dan memasukkan tangannya ke dalam lubang untuk memungut uang. Tiba-tiba satu keping uang muncul lagi di dalam lubang. Sesudah mengumpulkan hingga 10 keping, ternyata di dalam lubang masih tetap muncul satu keping uang. Tong Shanren sangat kagum dan hampir tidak mempercayai apa yang sedang terjadi.

Tong Shanren berkata dengan gembira, "Jika aku terus mengambil uang dari lubang itu siang dan malam, maka aku akan memperoleh uang banyak sekali". Cao membiarkan Tong Shanren terus mengambil uang dari dalam lubang, sementara dirinya beristirahat.

Ibu Tong Shanren yang mengetahui hal itu datang untuk menyaksikan sendiri. Dan akhirnya dia juga turut mengambil uang dari lubang tersebut. Pada saat mengambil uang, ibu Tong Shanren secara tidak sengaja terjatuh ke dalam lubang.

Tong Shanren segera menarik ibunya yang sedang memegang sekeping uang keluar dari lubang. Ketika Tong Shanren berhasil menarik ibunya keluar, secara tiba-tiba muncul seorang ibu yang sama di dalam lubang. Wanita itu juga memegang sekeping uang.

Tong Sharen segera menyuruh pelayannya menarik ibu itu keluar, tetapi terus muncul lagi seorang ibu yang sama setiap saat dia berhasil menarik seorang ibu keluar. Kejadian itu terus berlangsung hingga ibunya berjumlah banyak.

Beberapa ibu memanggilnya, "Shanren", sedangkan ibu yang lain memanggil, "Anakku". Tong Shanren bingung dan tidak tahu mana ibunya yang asli. Akhirnya Tong Sharen meminta Cao Guojiu memberitahu mana ibunya yang sejati.

Cao menjelaskan, "Lubang ini adalah lubang harta karun, seperti uang itu, ibu-ibu itu akan terus muncul setiap kali kamu menarik seorang ibu keluar lubang".

"Anakku, tariklah aku segera", kata seorang ibu di dalam lubang. Tong Shanren dengan terpaksa menyuruh pelayannya menarik ibu itu dan juga ibu-ibu yang terus keluar, hingga akhirnya terdapat 100 orang ibu.

Semua ibu-ibu memegang satu keping uang dan Tong Shanren mulai bingung bagaimana ia akan membiayai ibunya yang berjumlah 100 orang itu.

Cao Guojiu memberi nasihat, "Bila engkau tidak mau lagi ada ibu yang keluar dari dalam lubang itu, maka kamu harus meminta bantuan Dewa dan harus bersedia memenuhi segala syarat yang diajukan". Tong Shanren setuju.

Cao Guojiu lalu membaca doa dan tidak beberapa lama datanglah sekelompok Dewa, mereka berkata, "Kamu harus membebaskan petani dari pajak jika ingin tidak ada ibu yang keluar dari lubang itu". Setelah dihitung, ternyata lebih menguntungkan membebaskan petani dari pajak dibanding mengurus begitu banyak ibu. Tong Shanren lalu menyuruh pelayan-pelayannya membakar semua buku perhitungan pajak.

Tambah para Dewa, "Kamu juga harus memberikan gandum kepada orang miskin". Tong Shanren menurut dengan berat hati. Akhirnya tidak muncul lagi ibu dari lubang itu. Tong Shanren memohon kepada para Dewa agar bersedia memberitahu mana ibunya yang sejati.

"Mereka semua adalah ibumu yang sejati. Kalau kamu tidak mengurus mereka, maka rumahmu akan menjadi abu", kata para Dewa. Tong meminta pertolongan kepada Cao Guojiu. "Ini adalah hasil perbuatan jahatmu. Aku tidak bisa menolongmu", jawab Cao Guojiu.

Setelah itu Cao Guojiu pergi dengan mengendarai awan.100 orang ibu terus membuat Tong kebingungan dan Tong Shanren tetap tidak mengetahui mana ibunya yang sejati.

Tidak ada komentar:
Write komentar