Dalam Hukum Alam Semesta
dikatakan, bahwa seseorang bisa mengubah nasibnya hanya dengan dua cara,
yaitu satu dengan masuk ke jalan kultivasi dan yang satunya lagi adalah tak
henti-hentinya melakukan kejahatan.
Dalam kehidupannya,
seorang manusia tidak akan luput dari perbuatan salah. Tidak peduli apakah itu adalah
perasaan khawatir dan gelisah atau menyesal dan galau, tidak tega dan
tidak ingin melukai orang lain.
Sebenarnya semua itu adalah bagian dari hakekat kemurnian hati di dalam sanubari terdalam dari setiap manusia, yang kita kenal dengan nama nurani.
Namun bila setelah berbuat, ia masih bisa merasa menyesal maka orang tersebut masih memiliki nurani. Hukum langit akan memberinya ganjaran yang sesuai, agar dia memiliki kesempatan untuk menebus dosanya.
Sebenarnya semua itu adalah bagian dari hakekat kemurnian hati di dalam sanubari terdalam dari setiap manusia, yang kita kenal dengan nama nurani.
Namun seiring dengan
berjalannya waktu, pertambahan umur, dan akibat dicemari oleh nama dan
keuntungan dalam dunia, maka hal itu berangsur-angsur telah membuat banyak
orang lupa atau kehilangan hakekat yang paling berharga ini.
Sebagai gantinya demi
mencapai tujuannya, maka mereka tidak segan-segan untuk mengadu keberuntungan dengan
cara apa pun, bahkan dengan melukai orang lain. Memandang kemurnian
sebagai kebodohan yang menggelikan, membiarkan nurani terkubur oleh rasa
apatis !
Namun bila setelah berbuat, ia masih bisa merasa menyesal maka orang tersebut masih memiliki nurani. Hukum langit akan memberinya ganjaran yang sesuai, agar dia memiliki kesempatan untuk menebus dosanya.
Tetapi jika dia sama
sekali tidak mempunyai rasa penyesalan dan masih terus melakukan
kesalahan, maka sebaliknya langit tidak akan memberikan hukuman apapun
padanya dalam kehidupan sekarang ini, karena dia sudah tidak dapat
ditolong lagi.
Orang semacam ini
kelihatannya tidak apa-apa, seolah baik-baik saja walaupun dia melakukan segala
kejahatan yang ada. Tetapi ketika ajalnya tiba, maka yang dihadapi olehnya
adalah kemusnahan total jiwa raga dan saatnya dia masuk ke dalam
neraka untuk menerima penderitaan selamanya.
Buah balasan dalam
kehidupan manusia sangatlah adil, demi menikmati keuntungan selama
puluhan tahun, lalu membayar ganjaran penderitaan untuk selamanya adalah
orang yang benar-benar bodoh !
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar