|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 30 September 2013

Pernikahan Tragis, Dua Tahun Koma Menikah Sebelum Akhir Hayatnya

 

Tak semua kisah cinta berakhir manis. Kita pun tak pernah tahu bagaimana kebahagiaan direnggut begitu saja tanpa pernah kita duga. Di luar rencana, di luar apa yang sudah kita kira.
He Jingjing dan Lu Lai, tadinya akan menikah di tahun 2011. Keduanya bekerja di kantor pemerintahan lokal. Dengan karir yang sudah mapan, keduanya bahkan sudah membeli rumah. Namun rencana menikah itu mendadak pupus ketika He Jingjing tak sadarkan diri secara mendadak.

Kejadian menggemparkan itu terjadi ketika Jingjing sedang bekerja. Ia bahkan divonis koma, dan sejak itu Jingjing tak pernah bangun lagi. Impian Lu Lai untuk meminang sang kekasih seolah sirna sudah. Setiap hari Lu Lai dan keluarga kekasihnya itu mengharap agar Jingjing kembali membuka matanya.

Namun Jingjing tetap diam. Terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Ia hidup, disokong oleh alat bantu nafas. Tak disangka dua tahun sudah, harapan Lu Lai dan segenap keluarganya untuk melihat Jingjing kembali membuka mata dan tersenyum sepertinya tak akan pernah terkabul.

Tepat di usianya yang ke-28, keluarga Jingjing dan Lu Lai membawakan kue tart untuk merayakan ulang tahun Jingjing. Sekaligus, menggelar acara pernikahan yang tertunda selama dua tahun terakhir.

Jingjing yang tak bergerak sedikitpun, didandani sebagaimana pengantin. Menggunakan makeup dan gaun pengantin putih yang cantik. Sayangnya, ia hanya berbaring di ranjangnya. Keluarga juga membuat origami burung untuk menghias kamar itu.

Namun pernikahan ini sekaligus menjadi perpisahan bagi Lu Lai, sekaligus bagi keluarga Jingjing, Setelah sekian lama berharap, akhirnya mereka menyerah dan memutuskan untuk melepas alat bantu nafas yang selama ini membantu He Jingjing untuk tetap bisa hidup.

Satu per satu keluarga dan Lu Lai membisikkan doa dan pesan terakhir mereka pada wanita itu. Mungkin inilah pernikahan paling miris sepanjang tahun ini. Menikahi orang yang dicintai untuk memenuhi janji, namun pada akhirnya Lu Lai ditinggal mati.

Meski begitu, Lu Lai tetap bangga pada kekasihnya. Organ dalam tubuh Jingjing akan didonasikan pada mereka yang membutuhkan. "Aku senang dia menolong orang lain, namun bagiku dia tidak hidup di tubuh orang-orang itu. Dia akan selalu ada di dalam hatiku. Aku akan selalu merindukannya," ujarnya.

Lu Lai menceritakan bahwa ia dan Jingjing memiliki pernikahan impian dan berusaha sebisa mungkin mewujudkannya. Keduanya bekerja sama menyiapkan pernikahan itu dengan usaha mereka sendiri. Oleh karena itu seringkali Jingjing agak memforsir dirinya sendiri. Jingjing dan Lu Lai tahu bahwa wanita itu sedang sakit.

"Dia sakit, tapi dia tak mau berhenti bekerja. Sampai suatu ketika aku menerima telepon bahwa dia tak sadarkan diri di depan komputernya," cerita Lu Lai.Setelah diperiksa, Jingjing mengalami kerusakan otak dan mengalami koma.

Menurut sang ayah, Jingjing adalah anak wanita yang sangat aktif, ceria dan bersemangat. Pernikahan yang diselenggarakan ini semata-mata tanda sayang terakhir untuk sang anak sebelum mereka merelakan Jingjing selama-lamanya.

Meski tak membuka matanya, semoga Jingjing berbahagia dengan pernikahannya. Yang pasti, Lu Lai akan menyimpan cinta dan kenangannya bersama Jingjing di dalam hati, selama-lamanya.

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar