Kebajikan ( De 德 ) - Kemarin mungkin kita telah mendengar tentang berita pembunuhan seorang gadis bergelang JavaJazz yang bernama Ade Sara Angelina. Dimana dalam pembunuhan itu pelakunya adalah mantan kekasihnya bersama pasangannya.
Boleh jadi segala pembunuhan ini masih belum jelas motif sebenarnya, karena masih dalam penyelidikan polisi. Hanya saja berbicara masalah pembunuhan ini, ketika melihat di TV dan media pasti membuat kita melihat kedukaan dari kedua orang tua Ade Sara..
Kedukaan itu pasti menyisakan cerita sedih yang tragis, karena harus kehilangan anak
satu-satunya dengan cara yang tak wajar oleh pasangan manusia yang tak
berhati nurani atau bahkan memiliki kelainan kejiwaan.
Karena kedua pembunuh itu awalnya masih bisa ikut berbelasungkawa pada keluarga korban, tanpa menunjukkan rasa bersalahnya.
Sesuatu yang tentunya sangat membuat hati kita teriris perih adalah ketika Ibunda Ade Sara yang bernama Ibu Elizabeth di depan jenasah anaknya yang tunggal sambil tersenyum berujar kepada jenasah Ade untuk memaafkan perbuatan pelaku.
"Ade yang tenang di sana, mama sudah maafin Hafid dan Sifa, Ade juga maafin mereka ya," ujar Elizabeth.
Dan saat ketemu dengan kedua pembunuh anaknya, Ibu Elizabeth berkatà sambil tersenyum, "Ibu tidak dendam pada kalian, kalian masih boleh panggil saya mama, dan saya percaya setelah kalian menjalani hukuman kalian akan menjadi anak-anak yang baik."
Saat diwawancara wartawan saat Misa Requiem, Ibu Elizabeth berkata, "Saya yakin mereka anak yang baik. Hanya, saat itu mereka tidak bisa menguasai sisi jahat dari diri mereka. Saya tidak punya hak untuk menghakimi, benci dan dendam pada pembunuh anak saya, karena saya percaya ini jalan terbaik dari Tuhan untuk anak saya."
Sejauh ini bahkan keluarga pelaku tidak datang untuk minta maaf kepada keluarga Ade Sara, malahan ayah dan ibu Ade Sara berencana untuk meminta maaf kepada kedua pelaku.
"Ibu dan bapaknya itu berpikir mungkin anaknya melakukan satu kesalahan sampai harus dibunuh, makanya orangtua Ade Sara berencana meminta maaf kepada pelaku, mungkin ada perbuatan Ade salah," ujar paman korban, Yohanes Sutarto, saat ditemui di kediaman Ade Sara, di Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Terlepas dari apapun keyakinan mereka atau kita semua disini, pastilah semua manusia mengetahui tentang memberikan pengampunan pada musuh kita. Meski sakit hati terluka seumur hidup, namun dalam kehancuran hatinya, kepasrahannya, kerelaan nya
dengan kesadarannya bahwa dendam tak akan mengembalikan nyawa anaknya,
tak akan membuat jiwa anaknya tenang di alam baka dan tak akan membuat
hati mereka tenang di kehidupan sekarang ini.
Suatu pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah bagaimana memberikan PENGAMPUNAN pada orang yang menyakiti hidup kita. Semoga semua manusia termasuk saya bisa belajar dari cerita tadi, untuk berbesar hati mengampuni, lalu menyerahkan semuanya pada TUHAN bahkan segala pembalasan yang harus diterima karena perbuatan kejahatannya...Salam kebajikan (Penulis : Lulu)
Sesuatu yang tentunya sangat membuat hati kita teriris perih adalah ketika Ibunda Ade Sara yang bernama Ibu Elizabeth di depan jenasah anaknya yang tunggal sambil tersenyum berujar kepada jenasah Ade untuk memaafkan perbuatan pelaku.
"Ade yang tenang di sana, mama sudah maafin Hafid dan Sifa, Ade juga maafin mereka ya," ujar Elizabeth.
Dan saat ketemu dengan kedua pembunuh anaknya, Ibu Elizabeth berkatà sambil tersenyum, "Ibu tidak dendam pada kalian, kalian masih boleh panggil saya mama, dan saya percaya setelah kalian menjalani hukuman kalian akan menjadi anak-anak yang baik."
Saat diwawancara wartawan saat Misa Requiem, Ibu Elizabeth berkata, "Saya yakin mereka anak yang baik. Hanya, saat itu mereka tidak bisa menguasai sisi jahat dari diri mereka. Saya tidak punya hak untuk menghakimi, benci dan dendam pada pembunuh anak saya, karena saya percaya ini jalan terbaik dari Tuhan untuk anak saya."
Sejauh ini bahkan keluarga pelaku tidak datang untuk minta maaf kepada keluarga Ade Sara, malahan ayah dan ibu Ade Sara berencana untuk meminta maaf kepada kedua pelaku.
"Ibu dan bapaknya itu berpikir mungkin anaknya melakukan satu kesalahan sampai harus dibunuh, makanya orangtua Ade Sara berencana meminta maaf kepada pelaku, mungkin ada perbuatan Ade salah," ujar paman korban, Yohanes Sutarto, saat ditemui di kediaman Ade Sara, di Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Terlepas dari apapun keyakinan mereka atau kita semua disini, pastilah semua manusia mengetahui tentang memberikan pengampunan pada musuh kita. Meski sakit hati terluka seumur hidup, namun dalam kehancuran hatinya, kepasrahannya, kerelaan
Suatu pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah bagaimana memberikan PENGAMPUNAN pada orang yang menyakiti hidup kita. Semoga semua manusia termasuk saya bisa belajar dari cerita tadi, untuk berbesar hati mengampuni, lalu menyerahkan semuanya pada TUHAN bahkan segala pembalasan yang harus diterima karena perbuatan kejahatannya...Salam kebajikan (Penulis : Lulu)
Tidak ada komentar:
Write komentar