|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 18 April 2014

Pesan Terakhir yang Menyentuh Hati Dari Siswa Kapal Fery Sewol Korsel Kepada Keluarganya

 


Kebajikan (De 德) -  Musibah dapat menimpa siapa saja, karenanya kita harus tetap waspada di manapun. Tak lupa selalu mohon padaNya agar Anda dan keluarga selalu diberi keselamatan di manapun berada.

Sebuah kapal fery Sewol yang mengangkut 476 orang dari kapasitas 900 orang yang diizinkan, tenggelam di perairan Korea selatan kemarin Rabu (16/4). Korban tewas dalam kecelakaan kapal fery di Korea Selatan sampai saat ini dikabarkan bertambah menjadi 25 orang. Selain itu, 271 penumpang dinyatakan hilang dan belum diketemukan masih dalam pencarian tim SAR.

Sebanyak 330 penumpang kapal di antaranya merupakan pelajar yang berasal dari SMA Danwon di Ansan, sebuah daerah pinggiran di ibukota Seoul yang sedang berlibur dalam perjalanan dari Incheonke pulau wisata Jeju.

Dilansir dari vivanews, tenggelamnya kapal itu menorehkan duka sekaligus kegelisahan bagi keluarga penumpang kapal. Beberapa siswa yang menjadi korban dalam kejadian ini berupaya mengirim pesan pada keluarganya sebelum kapal tenggelam.

Banyak orangtua lain yang juga menerima pesan terakhir dari anaknya. Namun, hingga saat ini, nasib buah hati mereka belum diketahui. Berikut percakapan antara seorang ayah dan putrinya yang berhasil diperoleh BBC dan media lokal Korsel.

Pesan-pesan menyayat hati dikirim mereka saat kapal dalam keadaan kritis sebelum akhirnya tenggelam.

"Ayah, jangan khawatir. Saya sudah memakai rompi pelampung dan kami semua sedang berkumpul bersama," isi pesan dari seorang pelajar berumur 18 tahun yang diketahui bermarga Shin.

Sang ayah membalas," Saya tahu, tim penyelamat sedang dalam perjalanan, namun cari jalan keluar sebisa mungkin."

"Ayah, saya tidak bisa keluar," balasnya, "Koridor penuh dengan anak-anak, dan posisinya terlalu miring."

Menurut laporan media setempat, siswa perempuan pengirim SMS itu masih belum ditemukan.

Sementara itu, SMS lainnya yang dipublikasikan secara luas oleh media Korsel yakni antara seorang siswa dan kakak laki-lakinya ketika kapal feri itu mulai bermasalah.

"Kapal ini menabrak sesuatu dan tidak bergerak. Mereka bilang tentara perbatasan pantai baru saja tiba."

Sang kakak membalasnya, "Jangan panik. Lakukan saja apa yang mereka katakan kepadamu dan kamu akan baik-baik saja." Namun sejak saat itu, tidak ada komunikasi lagi di antara keduanya.

Pesan menyayat hati lainnya dikirim oleh seorang siswa laki-laki bernama Shin Young-JIn kepada ibunya.

"Ibu, aku mungkin tidak dapat mengatakan langsung padamu, Aku cinta padamu."

Dalam gelisahnya, sang ibu pun membalas, " Aku juga, anakku, aku cinta kamu." Beruntung siswa itu termasuk dalam 179 orang yang berhasil diselamatkan dari kapal naas itu.

Seorang siswa bernama Lim Hyung-min mengatakan kepada stasiun televisi YTN dia melompat dari kapal bersama beberapa siswa lain menggunakan jaket pelampung lalu berenang ke arah perahu penyelamat terdekat.

"Ketika kapal mulai bergoyang dan miring kami semua terjatuh dan bertabrakan. Sebagian anak berdarah. Ketika saya lompat air laut sangat dingin. Saya cepat-cepat berenang karena ingin hidup," kata dia.

Petugas medis mengatakan suhu di perairan itu sekitar 12 derajat celcius, cukup dingin untuk menyebabkan orang mengalami hypothermia (mati kedinginan) dalam waktu dua jam.

Beberapa orangtua mengatakan masih dapat berkomunikasi dengan anak-anak mereka yang sempat menumpang kapal itu melalui telepon. Namun, tiba-tiba telepon terputus. Salah satu orangtua, Park Yu-Shin, mengatakan putrinya yang hingga kini masih dinyatakan hilang, sempat meminta dia untuk tenang.

“Dia mengatakan kepada saya telah mengenakan jaket pelampung. Para petugas penyelamat meminta kepada putri saya dan penumpang lainnya untuk menunggu dan diam di tempat, sehingga putri saya tetap menunggu di dalam. Dia juga mengatakan bisa melihat helikopter penyelamat,” ujar Yu-Shin.

Beberapa laporan yang belum dapat dikonfirmasi kebenarannya menyebut terdapat SMS lain dari para siswa yang hingga kini masih terjebak di dalam kapal feri yang tenggelam pada Rabu pagi itu.

Semoga semua penumpang yang masih hilang di kapal itu segera dapat ditemukan dengan selamat dan bertemu kembali dengan keluarga mereka yang menanti kabar dengan gelisah. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar