|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 07 Mei 2014

Bagaimana Bila Orang Tua Bercerai?

 

   
KEBAJIKAN (De 德) -  Tidak ada seorangpun anak yang menginginkan orang tuanya bercerai. PERCERAIAN yang terjadi pada orangtua akan sangat menyakitkan hati mereka. Guna meminimalisasi efek negatif yang mungkin timbul, orangtua perlu memberi penjelasan khusus pada buah hati terkait keadaan yang sesungguhnya.

Sulit bagi orangtua untuk memberitahukan kejadian yang sebenarnya tentang kasus perceraian yang mereka alami kepada anak-anaknya. Namun, kejujuran menjadi hal penting yang perlu disampaikan agar kebencian di diri mereka tidak tumbuh.

Perceraian perlu dibarengi dengan tanggung jawab psikis terhadap anak. Dalam artian, ketika mereka menempuh perceraian, jangan menjadikan anak sebagai korban. Untuk itu, peran orangtua sangat penting dalam memberikan pengertian pada anak, khususnya yang masih di bawah umur.

Jika di usia empat atau lima tahun anak sudah mulai bertanya di mana ayahnya, sebagai orangtua atau ibu ada baiknya menjelaskan kepada si anak dengan bahasa yang sederhana dan tidak mengungkit penyebab perceraian mereka.

Biasanya, hal paling sulit bagi orangtua untuk menjelaskan tentang perpisahan rumah tangga yaitu ketika anak melihat langsung pertengkaran di antara orangtuanya. Karena tidak hanya menyakitkan bagi orangtua, tapi anak pun akan turut merasakan kepedihan yang dilihatnya.

Namun, jika sang anak masih berusia balita, maka tidak ada salahnya untuk tetap memberikan ruang dan waktu bagi si anak bertemu dengan ayahnya.

Bahasa sederhana, seperti mengatakan bahwa ayahnya sudah tidak tinggal lagi bersama kita, tapi si anak masih memiliki sosok ayah, dirasa penting bagi seorang ibu untuk mengungkapkan itu pada anak yang bertanya. Jadi, jangan pernah mengungkit kejadian perceraian karena akan menimbulkan kebencian kelak pada diri sang anak, terlepas siapa yang salah dan benar.  Salam kebajikan (Sumber/Lia)

Tidak ada komentar:
Write komentar