Jumpa pers tersebut digelar di bawah pohon Ki Hujan di halaman belakang Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2014). Dalam jumpa pers itu berdiri di belakang Jokowi adalah Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kapolri Jenderal Sutarman, KSAL Laksamana TNI Dr Marsetio, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan KSAU Masekal TNI Ida Bagus Putu Dunia serta Kepala BIN Letjen Purn Marciano Norman.
Berikut isi lengkap jumpa pers Presiden Joko Widodo
Yang pertama tadi saya telah bertemu dengan Ka BIN, Panglima, Kapolri, KSAL, KSAU, KSAD. Yang intinya yang pertama dengan BIN tadi kami minta security briefing mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keamanan negara, ekonomi, politik, sosial.
Dengan Panglima, Kapolri dan yang lainnya saya tadi menyampaikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan rencana strategis TNI, Polri dan hal-hal yang berkaitan dengan alat-alat pertahanan kita. Dan juga hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan TNI-Polri, gaji dan perumahan dan lain-lainnya.
Kemudian digelar sesi tanya jawab antara Presiden Joko Widodo dan Pers
Pers : Kapan dan di mana Anda akan mengumumkan komposisi kabinet?
Dulu kan sudah saya sampaikan, setelah dilantik akan segera, secepat-cepatnya mengisi kabinet. Mengenai kabinet dan isi pos-pos kementerian. Secepatnya, secepatnya, secepatnya. Nanti kalau sudah diumumkan kan tahu. Maunya semua kerja cepat. Cepat tapi keliru bagaimana? Cepat tapi benar gitu lho.
Pers : Apakah ada tarik-tarikan parpol?
Tidak ada sama sekali
Pers : Lalu kendalanya?
Ya saya sampaikan apa adanya ya. Kemarin kan kita sampaikan itu pada KPK dan PPATK. Ada 8 nama yang tidak diperbolehkan. Tidak bisa disebutkan.
Pers : Sekarang dicari gantinya ya?
Ya masa gak diganti, nanti yang isi siapa? He he he
Pers : Sampai kapan?
Bisa aja hari ini. Kenapa tidak? Secepat-cepatnya. Jangan ada media yang menulis (8) nama-nama itu dan hanya menebak-nebak. Saya peringatkan. Karena sudah ada yang menulis dan keliru. Saya sampaikan itu. Ini terkait nama orang.
Pers : Terkait dengan pertemuan tadi, membahas alutsista?
Tadi saya minta pada beliau-beliau ini, disiapkan perencanaannya. Jadi saya mengerti apa yang dibutuhkan, jangka pendek dan panjang.
Pers : Kabarnya (calon menteri) yang dapat red-notice (dari KPK) itu terkait parpol?
Siapa yang bilang? Katanya ... katanya. Katanya siapa?
Pers : Seandainya?
Seandainya... gak mau.
Pers : Kalau diganti, apakah diganti dengan kalangan profesional?
Kalau... kalau. Kamu namanya gak ngerti kok kalau, seandainya, kira-kira.
Pers : Clue (nama) 8 itu?
Gak pakai clue-cluean
Pers : Belum nanti malam (kabinet diumumkan)?
Belum tentu
Pers : Dari 8 nama yang di-black list, apakah penggantinya disortir dari list yang masuk ke KPK dan PPATK?
Bisa dari itu, ada yang harus baru. Gak usah tanya-tanya yang iya yang mana.
Pers : Nama yang diajukan ke KPK dan PPATK apakah hasil seleksi Bapak, apa Tim Transisi atau JK?
Tidak ada nama menteri dari Tim Transisi. Sudah cukup.
Jokowi lantas meminta para jenderal di belakangnya apakah ada yang perlu dijelaskan dalam pertemuan yang baru saja mereka lakukan tadi. Para jenderal menjawab, "Cukup, Pak."
Presiden Jokowi dengan diikuti oleh para jenderal lantas meninggalkan lokasi jumpa pers. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar