|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 22 Oktober 2014

Pencuri Kapak

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Praduga, seperti orang normal memakai kaca mata rabun melihat benda, akan membuat benda yang di lihat menjadi kabur, yang akan mempengaruhi kemampuan kita menilai sesuatu.

Ada sebuah perumpamaan sebagai berikut :

Ada seseorang yang kehilangan kapak, dia telah mencari di segala penjuru di rumahnya tidak dapat menemukan, oleh sebab itu dia curiga kapaknya telah dicuri oleh anak tetangganya. Kemudian, dia dengan hati-hati mengamati gerak-gerik anak tetangganya tersebut, dia melihatnya ketika berjalan , berbicar, mimik wajah, gerakan seperti pencuri kapak, tidak ada satupun perbuatannya yang tidak serupa dengan pencuri.

Tidak berapa lama kemudian, tiba-tiba di suatu tempat di rumahnya dia menemukan kapaknya, dia baru teringat pada saat itu karena sangat sibuk dia meletakkan kapaknya di sana dan dirinya sendiri karena terlalu sibuk melupakan hal tersebut. Pada saat ini dia kembali memperhatikan anak tetangganya, menyadari gerakannya, perbuatannya sangat normal, bagaimanapun diperhatikan tidak sama dengan seorang pencuri kapak.

Coba dipikirkan :

Kenapa orang yang kehilangan kapak tersebut dapat berpraduga demikian? Penyebabnya adalah dari awal dia sudah mencurigai anak tetangganya mencuri kapaknya, sehingga membentuk kesan subjektif dalam pikirannya, akhirnya muncul bagaimanapun dilihat orang tersebut seperti "seorang pencuri kapak."

Bahkan dalam kehidupan nyata, kasus seperti ini sudah sering terjadi. Kesalahan pahaman kecil yang meninggalkan prasangka antara sesama manusia, sedangkan kesalahan pahaman besar dalam masyarakat akan menimbulkan ilusi kolektif. Meskipun bentuk berbeda, namun gagasan dasarnya semua prasangka dan praduga yang timbul akan menyesatkan orang.

Praduga, seperti orang normal memakai kaca mata rabun melihat benda, akan membuat benda yang di lihat menjadi kabur, yang akan mempengaruhi kemampuan kita menilai sesuatu. Sehingga akhirnya ketika melihat perbuatan, kata-kata sopan santun yang bagaimanapun dilihat semuanya akan terlihat seperti orang bersalah. Ini semua karena ilusi.

Teman-teman apakah engkau mempunyai kebiasaan memakai kaca mata untuk melihat sesuatu? Jika memang demikian, silakan buka kaca mata tersebut. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar