|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 25 November 2014

Seorang Perawat Ungkapkan 5 Penyesalan Pasien-Pasiennya yang Bersiap Menjemput Ajal

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Sobat, pernahkah Anda mendengar ucapan ini, "Sepahit-pahitnya tinggal sementara di PENJARA, tak sepahit tinggal sementara di Rumah Sakit."

Ini adalah sebuah kisah yang dialami oleh seorang perawat. Perawat ini sudah bekerja bertahun-tahun di perawatan paliatif (perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi).

Seperti yang dilansir oleh theunbuondedspirit.com, banyak sekali pengalaman yang dialami oleh perawat ini. Salah satunya adalah berhadapan dengan pasien-pasien yang sudah bersiap menjemput ajal.

Perawat ini pun pernah menanyakan apa saja yang disesali oleh para pasien yang rupanya sudah berada di ujung hayat mereka. Dan ini dia lima jawaban paling umum yang diberikan oleh pasien-pasiennya sebelum akhirnya ajal datang menjemput.

1. I wish I’d had the courage to live a life true to myself, not the life others expected of me.

Ini adalah rasa penyesalan paling umum yang dirasakan oleh para pasien. Saat tahu bahwa ajal akan datang menjemput, kebanyakan manusia akan menyesal kenapa dulu tidak melakukan hal-hal disukai, tidak mewujudkan impian-impian besar yang dimiliki. Ketika sudah jatuh sakit dan tahu bahwa ajal akan segera datang, rasa sesal kenapa dulu tidak berani untuk memperjuangkan hal yang diinginkan seringkali menghantui.

2. I wish I didn't work so hard.

Penyesalan ini datang dari setiap pasien pria yang ditemui perawat tersebut. Banyak orang yang merasa bahwa merasa sangat menyesal karena terlalu gila kerja sampai lupa akan pentingnya mengasuh anak, mengontrol tumbuh kembang anak, dan juga menghabiskan waktu dengan keluarga.

3. I wish I’d had the courage to express my feelings.

Banyak orang yang memendam dan menyembunyikan perasan agar tidak berkonflik dengan orang lain. Akibatnya mereka jadi merasa tidak bisa menjadi diri sendiri. Apalagi banyak sekali penyakit yang diakibatkan oleh eksrepsi atau emosi yang terus dipendam dan disembunyikan selama bertahun-tahun. Ada saatnya kita untuk jujur pada orang lain dan juga pada diri sendiri dalam mengungkapkan apa yang sebenarnya kita rasakan.

4. I wish I had stayed in touch with my friends.

Banyak orang yang merindukan sahabat-sahabatnya saat berada di ambang kematian. Rasa rindu akan kasih sayang dan cinta dari orang-orang terdekat bisa semakin menyiksa orang yang tahu bahwa dirinya tak akan bertahan hidup lama di dunia. Rasa sesal karena dulu tidak menjaga ikatan persahabatan dengan baik ini dirasakan oleh banyak sekali pasien.

5. I wish that I had let myself be happier.

Pernyataan ini termasuk yang paling mengejutkan. Rupanya banyak orang yang baru menyadari hal ini ketika mereka sudah tak berdaya dan menanti ajal menjemput. Terjebak dalam rutinitas dan hidup yang itu-itu saja telah membuat banyak orang tidak bisa merasa bahagia dan pada akhirnya menciptakan rasa sesal.

Sobat, hidup ini sebenarnya adalah singkat. Setiap orang tentu punya cerita hidupnya sendiri-sendiri. Pergunakanlah waktu yang singkat ini sebelum timbul penyesalan. So, we need to choose consciously, choose wisely, choose honestly and more importantlu, choose happiness. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar