|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 21 Januari 2015

Duka dan Kenangan Keluarga David Hartono, Kami Tak Mampu Berpisah...I

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang, dibalik musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu 28/12/2014.

Tiada yang lebih bersedih dan berduka selain keluarga penumpang dan kru yang masih menggantung di wajah mereka yang telah kehilangan sanak saudara terkasih, sambil berharap agar anggota keluarganya bisa ditemukan, dari sekian banyaknya korban yang masih belum ditemukan Tim Basarnas, walau dalam keadaan apapun

Namun, kini harapan serta doa dari keluarga dan sahabat, setidaknya sudah menemukan sedikit kepastian, karena masih diberi kesempatan untuk melihat jasadnya terakhir kali, setelah jasad B052 atas nama David hartono (23) ditemukan dan dikenali dari satu-satunya jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Rabu (21/1/2015), seperti dirangkum dari berbagai sumber.

Selfie Terakhir Hendra Gunawan dengan Temannya


Maut pasti akan datang menjemput, namun tak ada yang mengetahui kapan waktunya. Karenanya, setiap orang masih memiliki kesempatan untuk tersenyum meski pada menit-menit terakhir hidupnya tersebut. Setidaknya, itulah yang dilakukan David Hartono dan ketiga temannya. 

Sesaat sebelum lepas landas di Bandara Juanda, Surabaya, keempatnya sempat berfoto di atas pesawat. Dalam foto selfie itu, David tampak tersenyum bersama teman-temannya di kabin pesawat. Tak ada yang tahu, pesawat itu tidak bakal pernah membawa mereka sampai di Bandara Changi Singapura. 

Dari foto yang dijepret fotografer AFP Juni Kriswanto, terlihat David Hartono berada di bangku bagian belakang sebelah kiri. Di sampingnya duduk Hendra Gunawan di dekat jendela. Di bagian depan duduk Candra Gani dan Prawira Harja Subagio di dekat jendela. Keempatnya nampak tersenyum bahagia dalam foto itu.

Seperti yang telah diketahui, dalam manifes penumpang pesawat AirAsia QZ8501, ada empat sekawan yang bergabung dalam salah satu klub mobil Option Platinum di Surabaya yakni David Hartono, Hendra Gunawan Syawal, Gani Chandra dan Prawira Harja Subagio. Mereka anak muda Surabaya yang doyan ikut kontes modifikasi mobil.


Di halaman facebook David Option milik David Hartono, diisi dengan foto-foto David dengan sebuah mobil sedan berwarna kuning hasil mofikasi timnya. Kegiatan terakhir dalam laman facebooknya itu pada Februari 2013. Pada November 2012, ia mengganti sampul facebooknya dengan fotonya bersama mobilnya.

Dari keempatnya, kini David Hartono menyusul temannya, Hendra Gunawan Syawal yang sebelumnya sudah ditemukan dan dikebumikan. Dengan demikian sampai saat ini masih ada dua orang lagi, yakni Gani Chandra dan Prawira Harja Subagio yang belum ditemukan atau teridentifikasi.

Ibu David Hartono menyesal Tidak Balas BBM Anaknya

  

Giok Mei, Ibu dari David Hartono (23) warga Alor, Nusa Tenggara Timur, mengatakan bahwa anaknya (korban) sempat berpamitan dengannya untuk pergi berlibur di rumah temannya yang berada di Singapura, namun dia sangat sedih dan menyesal pada saat itu karena tidak sempat balas BBM anaknya.

"Pada saat pamit, dia sempat menciumi saya," tuturnya, Jumat (2/1/2015).

Dia menambahkan bahwasanya anaknya sempat BBM dengannya pada saat pagi itu. "Saya belum sempat membalas BBMnya, karena masih pagi dan saya masih tidur," imbuhnya.

"Saya berharap anak saya bisa segera ditemukan dan segera saya bawa ke Alor," tandasnya sedih.

Kenangan Sepupu David

"Ce Ting, saya pamit dulu," itu pesan terakhir David Hartono, 23, salah satu penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 asal Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur yang hilang dalam penerbangan Surabaya-Singapura.

Pesan itu disampaikan kepada Titin Siahaan, sepupu David yang sering dipanggil dengan sebutan Ce Ting. David mengatakan itu pada Minggu subuh sebelum ia bergegas naik pesawat dari Bandara Mali menuju Bandara El Tari Kupang sebelum melanjutkan penerbangan ke Surabaya.

Bagi Titin, pesan itu terbilang aneh karena David kalau ke mana-mana paling ia bilang, "Saya pulang dulu," jelasnya. Tidak biasa ia pamit seperti itu.

Lebih aneh lagi, beberapa malam sebelumnya Andre Hartono adik laki-lakinya mimpi David kehilangan ponsel di lapangan badminton. Kemudian muncul mendiang ayahnya kemudian menghibur David dan mengajaknya main badminton. "Nah, malam sebelum David berangkat ke Surabaya, ia benar-benar kehilangan handphone di rumahnya, dan baru ditemukan saat akan berangkat," ujar Titin kepada Media Indonesia dengan mata berkaca-kaca.

Mungkin, David yang kini menjadi tulang punggung keluarga setelah kepergian ayahnya punya firasat tersendiri sehingga ia pun perlu menitipkan pesan seperti itu. Tidak itu saja, seluruh karyawan di Toko Omega, milik orang tuanya juga ia menyebutkan kalimat yang sama. "Seisi rumah dan karyawan Dia bilang saya pamit dulu," kata Titin.

Banyak firasat sebelum kepergian sang sulung ini ke Singapura. Firasat lain seperti raket yang ia digunakan bermain badminton putus, bahkan sampai tiga raket. "Dia juga tidak pernah minta apa-apa dari saya, tetapi satu minggu lalu David datang ke rumah minta dimasakin babi gulung dan ia makan bersama teman-teman pemain badminton," ujarnya.

Tidak hanya Titin, dua saudaranya dan sang ibunda yang kini sudah tiba di Surabaya untuk mencari kabar putranya diliputi kecemasan. Pasalnya belum ada kejelasan di mana pesawat AirAsia itu berada."Saya sangat berharap Dia dan seluruh penumpang selamat," ujarnya.

Titin mengatakan, sepupunya berangkat ke Singapura bersama tiga rekannya asal Surabaya untuk berlibur. Baru-baru ini mereka menjuarai kontes modifikasi mobil di Surabaya dan untuk merayakan kemenangan tersebut.  David yang tergabung dalam klub Mobil Sport Option, sebelumnya pernah menjuarai kontes yang sama di Jakarta. Ia memang sering bolak-balik Alor-Surabaya untuk mengurus bisnisnya yakni pengadaan suku cadang mobil, sepeda motor dan bahan teknik lainnya.

Sebagai tulang punggung keluarga, kendati masih muda, David dikenal pekerja keras. Ia bahkan sedang membangun dua rumah toko di Alor. Satu ruko sudah rampung kini ditempati saudara perempuannya, dan satu ruko lagi sedang dalam pembangunan. "Dia mau buka usaha baru," jelasnya.

Karena itu, tidak sejak kabar hilangnya pesawat yang ditumpangi David, keluarga, rekan-rekan dan karyawan dibalut suasana haru. Tidak sedikit dari teman-teman sesama pemain badminton tak kuasa meneteskan air mata mendengar musibah tersebut. "Teman-temannya shok dan sedih, " kata Titin.

Mereka tak kuasa berpisah dengan David. Titin tidak pernah lupa keceriaan David ketika menyusun pakaian ke dalam koper untuk berangkat ke Singapura. Dia terlihat bahagia. Karena itu Titin tak kuasa menahan air mata begitu mendengar kabar mencengangkan itu, kemarin. "Air mata saya langsung menetes karena ingat saat-saat terakhir bersamanya," katanya.

Bahkan, sejak pesawat itu hilang, televisi di rumahnya tidak pernah dimatikan. Ia tetap terjaga di depan televisi menanti kabar terbaru. "Saya tidak bisa tidur karena terus memikirkan David," ujarnya.

Bagi Titin, David tidak mungkin pergi begitu cepat karena masih muda dan banyak rencananya belum tergapai. Salah satunya, ia ingin membahagikan sang ibunda dengan membawanya ziarah ke Gua Lourdes di kaki Pegunungan Pyrenees di barat daya Perancis pada Maret 2015. "Dia bilang akan mendampingi mama ke Lourdes, sehingga tidak tidak mungkin David tidak ditemukan selamat," ungkap Titin pelan.

Kenangan Paman David

Arminsyah Siawan yang akrab disapa Baba Kencana,
paman David Hartono dari Kalabahi, ibu Kota Kabupaten Alor NTT, Selasa (30/12) mengaku, David Hartono sebelum berangkat dari Bandara Mali Kabupaten Alor menuju Surabaya sempat mengajak anaknya Erwin Siawan untuk bersama-sama ke Singapura untuk berbelanja bahan kebutuhan suku cadang kendaraan dan lainnya untuk toko mereka.

Namun ajakan David tidak diiyakan Erwin karena Erwin belum ada rencana ke Singapura akhir tahun 2014 ini. "Nanti saya nyusul saja, kamu duluan," kata Arminsyah menirukan ajakan David pada saat itu.

Kehilangan anggota keluarga dan sahabat yang disayangi tentunya membuat kita berduka dan merasakan kehilangan juga kesedihan yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Kita doakan agar Almarhum David Hartono diterima dan tenang disisi Tuhan serta dua temannya dan penumpang lainnya berhasil ditemukan.

Semoga semua keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa. Sobat, selagi masih ada waktu, sayangilah orang yang Anda kasihi sebelum semuanya tinggal menjadi kenangan. Turut berduka cita. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar