|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 18 Januari 2015

Duka Mendalam Devina, Adik Bob Hartanto Widjaya Ditinggal Seluruh Keluarga

 



 

KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang, dibalik musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu 28/12/2014.

Ditinggal pergi orang yang kita sayangi selama-lamanya, bukanlah perkara mudah bagi Devina Kristanti Widjaya (22), apalagi ditinggal semua keluarganya sekaligus. Devina tidak pernah menyangka bahwa kepergian kedua orang tuanya, Indar Prasetyo Widjaya Kwee dan Ekawati Ligo (Belum ditemukan) dan kakak sulungnya, Bob Hartanto Wijaya (25) dan calon kakak iparnya, Ruth Natalia Made Puspitasari ke Singapura pada Minggu (28/12/2014) lalu adalah untuk selama-lamanya. 

Walaupun kini sudah menemukan sedikit kepastian untuk melihat jasad anggota keluarganya terakhir kali, setelah jasad B036 atas nama Bob Hartanto Wijaya (25) ditemukan dan dikenali dari lima jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Sabtu (17/1/2015),  namun hal ini tidak dapat menyembunyikan kesedihannya, seperti dikutip dari viva.co.id.

Bob Hartanto Widjaya (25) warga Kota Malang berada di dalam pesawat yang rencananya akan berlibur ke Singapura bersama ke dua orang tuanya, Indar Prasetyo Wijaya Kwee dan Ekawati Ligo. Bob juga mengajak tunangannya Ruth Natalia Made Puspitasari. 
 
Liburan tersebut sekaligus merupakan kado ulang tahun Bob kepada calon istrinya yang genap 26 tahun pada tanggal 20 Desember yang lalu. Jenazah Ruth yang diketahui berusia 26 tahun berasal dari Blitar  Jawa Timur, sudah dikenali lebih dahulu dan dimakamkan oleh keluarganya di Blitar.

Tetapi ternyata nasib berkata lain. Rencana liburan dan rencana pernikahan sepasang kekasih itu harus kandas di Perairan Selat Karimata bersama pesawat AirAsia yang ditumpangi keduanya.



Wanita Ini Satu-satunya Keluarga yang Selamat
    
Jasad Bob Hartanto Widjaya (25) warga Jalan Puncak Trikora, Kecamatan Sukun, Kota Malang tiba di persemayaman jenazah Gotong Royong Kota Malang Minggu, 18 Januari 2015, pagi, setelah diberangkatkan dari RS Bayangkara Surabaya, pada hari yang sama. 

Duka mendalam dirasakan  satu-satunya keluarga Widjaya yang selamat dari tragedi AirAsia QZ8501, Devina Kristanti Widjaya (22). Ia selamat dari tragedi AirAsia akhir bulan lalu.

Adik Bob Hartanto Widjaya dan anak bungsu dari pasangan Indar Prasetyo Widjaya Kwee dan Ekawati Ligo itu sedang menuntut ilmu di universitas Woosong Korea saat rombongan keluarganya menumpang pesawat AirAsia QZ8501 dari Bandara Juanda Surabaya menuju Singapura pada Minggu 28 Desember 2014.

Devina yang tiba di Surabaya sejak 31 Desember 2014 nampak tegar ketika menerima jenazah saudara kandungnya di persemayaman jenazah Gotong Royong Kota Malang, Minggu 18 Januari 2015.

“Saat itu, Devina ada di Korea. Dia sedang kuliah jurusan perhotelan,” kata Sylvia Widjaya, kerabat yang ikut menemani Devina di persemayaman jenazah Gotong Royong Kota Malang Minggu 18 Januari 2015.

Sylvia menuturkan, Devina berencana pulang ke Malang setelah masa kuliahnya selesai di tahun ini. Saat itu, rencananya, Bob akan menikah dengan tunangannya, Ruth Natalia, di Malang.

“Bob dan Ruth akan menikah, tapi menunggu Devina selesai kuliah dulu. Rencananya tahun ini," katanya.

Namun tak disangka, kabar yang diterima Devina pada 28 Desember 2015 membuyarkan rencana indah itu. Saat itu, Devina yang ada di Korea mendengar kabar tentang hilangnya pesawat yang ditumpangi keluarganya, QZ8501.

“Tanggal 28 dia sudah tahu kabar itu. Tanggal 31 Desember, dia langsung ke Surabaya dan membantu proses identifikasi. DNA-nya diambil dan dipakai pembanding untuk mengenali kakaknya ini,” jelas Sylvia.

Liburan di Singapura
 

Seharusnya, keluarga Widjaya akan menghabiskan liburan Natal dan tahun baru di Singapura bersama keluarga besar mereka. Setidaknya, ada dua keluarga lain yang telah menunggu kedatangan Bob dan ke dua orang tuanya di Singapura.

"Dua keluarga itu sudah menunggu di Singapura sejak 25 Desember 2014. Satu rombongan berangkat pada hari yang sama tapi pakai China Airlines. Mereka akan berlibur di sana,” lanjutnya.

Kini, semua rencana telah berubah. Devina tiba lebih awal di Malang untuk mengantarkan jenazah kakaknya dikebumikan pada Selasa 20 Januari 2015 di pemakaman Asri Abadi, Lawang.

Wanita berambut sebahu itu tampak tegar selama proses pemberkatan jenazah yang berlangsung pada Minggu pagi di persemayaman jenazah Gotong Royong.

Devina sekarang tinggal di kediamannya seorang diri di Jalan Puncak Trikora, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Kerabatnya memberikan dukungan moral untuk membesarkan hatinya setelah ditinggalkan orang tua dan kakaknya.


Mengenakan kemeja putih, Devina terlihat ramah menyapa dan menemani pemuka agama sebelum pemberkatan jenazah berlangsung. Keluarga hanya berharap semua anggota Widjaya dan korban lain bisa ditemukan.

Bob Hartanto Widjaya akan Dikebumikan 20 Januari 2015

Rencananya jenazah akan dikebumikan di pemakaman Asri Abadi Lawang, Selasa 20 Januari 2015. Jenazah Bob bisa dikenali dari kecocokan DNA dengan saudara kandungnya, Devina Kristanti Widjaya (22).

“Keluarga akan menyemayamkan jenazah sampai Selasa, sebelum dikebumikan,” kata Mocahmad Anton, Walikota Malang di persemayaman Jenazah Gotong Royong Kota Malang.

Devina Kristanti Widjaya berada di Korea untuk menuntut ilmu di salah satu universitas di Negeri Ginseng tersebut. Devina tiba di Surabaya pada 31 Desember 2015 untuk membantu proses identifikasi yang dilakukan tim DVI.

Keberadaan Devina sebagai satu-satunya anggota keluarga yang tersisa dari keluarga Widjaja disebut Mochamad Anton akan mempermudah proses klaim asuransi terhadap korban.

“Dia kan satu-satunya ahli waris dari keluarga. Jadi proses asuransinya bisa lebih cepat. Kalau keluarga lain agak susah untuk menentukan ahli waris karena satu keluarga meninggal semua,” lanjutnya.

Bob Hartanto Widjaya (25) berada di dalam pesawat bersama ke dua orang tuanya, Indar Prasetyo Wijaya Kwee dan Ekawati Ligo. Bob juga mengajak tunangannya Ruth Natalia Made Puspitasari. Jenazah Ruth yang diketahui berusia 26 tahun  dan berasal dari Blitar  Jawa Timur, sudah dikenali lebih dahulu dan diserahkan kepada keluarganya di Blitar.

“Mereka pergi berlibur ke Singapura. Di sana sudah ada keluarganya yang sudah menunggu. Ada yang berangkat sejak 25 Desember, ada yang berangkat di hari yang sama, tapi pakai pesawat berbeda,” runtutnya. 

Bob adalah penumpang keenam dari 36 warga Kota Malang yang bisa dikenali oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Bayangkara Surabaya. Menurutnya, DNA korban bisa dikenali karena DNA keluarga korban tiba di Surabaya tak lama setelah pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak pada 28 Desember 2014. Dari situ, tim DVI langsung mengoleksi DNA saudara kandung Bob untuk dijadikan pembanding.

“Ada satu saudara kandungnya, adik Bob Hartanto yang tidak ikut di pesawat itu,” kata Anton.

Kehilangan semua anggota keluarga yang disayangi tentunya membuat kita berduka dan  kesedihan yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Kita doakan agar Almarhum Bob Hartanto Widjaya diterima dan tenang disisi Tuhan dan kedua orangtuanya serta penumpang lainnya yang belum ditemukan agar segera ditemukan.

Semoga semua keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa. Sobat, selagi masih ada waktu, sayangilah orang yang Anda kasihi sebelum semuanya tinggal menjadi kenangan. Turut berduka cita. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar