|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 19 Maret 2015

Update, Tim DVI Berpacu Dengan Waktu Identifikasi Jasad / Body Part Korban AirAsia QZ8501 Bag. 2

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Proses identifikasi jasad//body part korban pesawat AirAsia QZ 8501 korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Kalimantan pada Minggu 28 Desember 2014, masih terus dilakukan oleh Tim DVI Polda Jatim, sedangkan sejumlah tim DVI dari luar negeri yang sebelumnya bergabung sudah kembali ke negaranya masing-masing.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim semakin lama semakin sulit mengidentifikasi jasad korban,
karena kondisi jasad yang kini diterima sudah tidak utuh 100 persen lagi, mengingat kecelakaan itu terjadi sebulan yang lalu. Sehingga Tim DVI harus berusaha keras melakukan proses identifikasi untuk mengetahui identitas jasad/body part korban penumpang pesawat AirAsia QZ8501.

Namun, meskipun kondisi jasad yang diterima
Tim DVI hanya body part atau potongan tubuh, tidak akan menghalangi proses Identifikasi. Proses identifikasi tak akan berhenti meskipin sulit. Oleh karena itu, Tim DVI Polda Jatim mengimbau keluarga korban untuk ikut berperan serta dalam mempermudah proses identifikasi jasad.

Tim DVI akan terus berupaya mengidentifikasi dengan metode primer yakni pencocokan sampel DNA yang paling efektif. Adapun unsur data yang primer yaitu DNA, sidik jari, rambut, dan komposisi gigi. Data sekunder yang juga bisa menjadi penanda yaitu pakaian, aksesoris dan kartu identitas.

Ketua Tim DVI Polri Kombes Pol Budiyono mengatakan, pihaknya saat ini sepakat untuk tidak menggunakan istilah jenazah lagi untuk menyebut korban kecelakaan AirAsia QZ8501, tapi diganti dengan istilah body part atau potongan tubuh.

Hal ini karena kebanyakan korban yang diterimanya sudah tidak utuh lagi, sehingga kemungkinan besar jumlah yang ditemukan akan lebih banyak dari jumlah keseluruhan korban. Bisa jadi satu jenazah ada dua body part atau lebih. Seperti dua jasad yang dikirimkan dari Makassar ke RS Bhayangkara, Sabtu (31/1/2015) pagi. Kondisinya hanya sebagian badan jenazah. Satu body part hanya pinggul ke bawah, dan satunya lagi tanpa tangan dan tanpa kepala.

Tercatat hingga memasuki hari ke-82, Kamis (19/3/2015) Tim DVI sudah menerima 114
(Tidak termasuk satu "non human") jasad/body part korban Pesawat AirAsia QZ8501 di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk diidentifikasi secara mendalam. 

Dengan rincian sudah ada 92 dan 14 body part (Tidak termasuk satu "non human") jasad/body part korban yang teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga. Sehingga masih ada 7 jasad/body part korban lagi yang belum teridentifikasi. (baca hari ke-1- 34 : Update, Tim DVI Berpacu dengan Waktu Identifikasi Jasad Korban AirAsia QZ8501)

Berikut data lengkap jasad/body part korban pesawat AirAsia QZ 8501, yang telah berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI setiap jumpa pers di Media Centre Polda Jatim oleh Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombespol Budiyono.

Hari Ke-35 Tim DVI Berhasil Identifikasi 4 Jasad, Sabtu 31/1/2015

61. Nanang Priyo Widodo, jenis kelamin Laki-laki, usia 44 tahun, warga Malang. 

 
Jasad B058, Teridentifikasi berdasarkan dari metode Primer DNA dengan DNA pembanding anak kandung korban yang identik 100 persen cocok. Yang diperkuat dengan data properti berupa cincin kawin yang dipakai korban bertuliskan Tias, nama istri korban, serta adanya kartu identitas korban berupa KTP, STNK, dan SIM korban. Juga dari hasil pemeriksaan medis antropologi untuk mengetahui usia, jenis kelamin, dan tinggi badan korban.

62. Donna Indah Nurwatie, jenis kelamin Perempuan, usia 39 tahun, warga Malang.


Jasad B059, Teridentifikasi berdasarkan dari metode primer pemeriksaan DNA dengan DNA pembanding ibu kandung korban yang identik 100 persen cocok, serta menggunakan analisa gigi korban yang cocok dengan data antemortem perawatan gigi korban semasa hidup. Juga menggunakan teknik superimpose yang cocok dengan titik-titik wajah korban seperti mata, mulut, hidung dengan foto korban semasa hidup.

Begitu juga dari data antropologi diketahui kesamaan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan korban. Diperkuat dengan menggunakan properti korban seperti pakaian yang dipakai cocok dengan analisa CCTV.

63. Adrian Fernando, jenis kelamin Perempuan, usia 13 tahun, warga Surabaya. 

 
Jasad B060, Teridentifikasi berdasarkan dari menggunakan metode primer pemeriksaan DNA dengan DNA pembanding ibu kandung korban yang identik 100 persen cocok.

Dari data antropologi terdapat kesamaan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan korban. Begitu juga dari data properti seperti pakaian korban, kaos merah bertuliskan band 10 Aliens Force yang cocok dengan analisa CCTV.

64. Viona Florensa Abraham, jenis kelamin Perempuan, usia 19 tahun, warga Maluku.

Jasad B061, Teridentifikasi berdasarkan dari metode primer analisa DNA dengan DNA pembanding ayah kandung korban. Dari data antropologi terdapat kesamaan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan korban.

2 jasad yang ditemukan kemarin, Jumat 30/1 di perairan Majene, Sulawesi Barat dan di perairan Pinrang, Sulawesi Selatan telah tiba di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk diidentifikasi. 


Sampai dengan saat ini, sebanyak 76 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya, 64 jasad yang sudah teridentifikasi, sementara 12 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi.

Hari Ke-36 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Minggu 1/2/2015  

Hari ini Tim DVI belum berhasl mengidentifikasi sisa 12 korban AirAsia, karena Tim DVI masih mendalami proses rekonsiliasi untuk mengungkap identitasnya. Diantara 12 jasad ini, ada 2 jasad berlabel B028 dan B044 yang paling lama dan sampai sekarang sulit teridentfiikasi karena tidak ditemukannya ciri fisik dan propertinya serta gigi pada korban, sehingga membuat tim harus bekerja lebih keras untuk mencari kecocokan DNA.

Sementara 10 jasad lainnya itu yakni, 4 jasad yang terakhir diterima dari Pangkalan Bun berlabel, B063, B065, B069, B070. Serta 6 jasad yang ditemukan di perairan Majene, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan berlabel, B071, B072, B073, B074, B075 dan B076.

Hari ini, 1 jasad diduga korban AirAsia QZ8501 kembali ditemukan oleh nelayan Majene, di pinggir pantai Tatakko, Desa Tubo Tengah, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu (1/2/2015), sekitar pukul 11.30 Wita. 

Kondisi potongan tubuh yang ditemukan, tanpa kepala, tanpa tangan, tanpa kedua telapak kaki, tanpa kaki kiri. Sedangkan yang ada hanya tulang belakang dan masih terbungkus sedikit daging serta kulit tulang paha dan tulang  betis kanan.

Sampai dengan saat ini, sebanyak 77 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi, 64 jasad yang sudah teridentifikasi, sementara 12 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi, sementara 1 jasad atau body part yang ditemukan masih di Makassar.

Hari Ke-37 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Senin 2/2/2015   

Hari ini Tim DVI belum juga berhasl mengidentifikasi, sementara tadi pagi telah tiba1 jasad/body part yang ditemukan kemarin, sehingga total menjadi 13 korban jasad/body part yang saat ini berada di ruang pendingin RS Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk menjalani proses pemeriksaan posmortem, identifikasi, dan rekonsiliasi Tim DVI..

Tim DVI juga sedang menunggu hasil DNA dari Labfor Mabes Polri, sehingga ada kemungkinan dalam 1-2 hari mendatang, baru ada hasil identifikasi korban.

Sampai dengan saat ini, sebanyak 77 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi, 64 jasad yang sudah teridentifikasi, sementara 13 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi.
   
Hari Ke-38 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Selasa 3/2/2015 

Hari ini Tim DVI belum juga berhasl mengidentifikasi, sementara Proses evakuasi AirAsia QZ8501 masih terus berlangsung hingga kini yang dimulai sejak 31 Januari sampai 2/2/2015, Tim Basarnas telah berhasil menemukan 7 jasad korban AirAsia QZ8501 di lokasi jatuhnya pesawat yakni Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Sementara hari ini, Selasa 3/2 berhasil mengevakuasi sebanyak 6 jasad. Sedangkan nelayan di selat Makassar, Selasa 3/2 juga menemukan 1 jasad di di bibir pantai Pinrang, Sulawesi Barat. Sehingga total yang sudah ditemukan 14 jasad lagi.

Tujuh jasad sudah berada di Pangkalan Bun, sekira pukul 06.00 WIB, Selasa (3/2/2015) sementara sisanya 6 masih berada di atas kapal tim SAR. Kondisi ketujuh jasad relatif baik sehingga diharapkan dapat mempermudah proses identifikasi.

Sampai dengan saat ini, sebanyak 91 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi, 64 jasad yang sudah teridentifikasi, sementara 13 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi dan 14 jasad yang ditemukan masih di Pangkalan Bun dan di Selat Makassar.


Hari Ke-39 Tim DVI Berhasil Identifikasi 3 Jasad, Rabu 4/2/2015 

65.  Yuni Indah, jenis kelamin Perempuan, usia 24 tahun, warga Ponogoro.

Jasad B065, Teridentifikasi berdasarkan dari menggunakan metode primer yaitu pemeriksaan DNA dengan DNA yang jadi pembandingnya adalah orang tua korban ada kecocokan, serta diperkuat dengan medis yaitu antropologi ada kecocokan usia, jenis kelamin dan tinggi badan.

66. Saiful Rachmad, jenis kelamin Laki-laki, usia 38 tahun, warga Jakarta (Teknisi AirAsia QZ8501).

Jasad B071, Teridentifikasi berdasarkan dari menggunakan pemeriksaan DNA, dan ada kecocokan dengan anak kandung korban. Serta diperkuat dengan metode skunder serta ditemukan beberapa properti yang di tubuhnya yaitu KTP, SIM dan STNK yang masih didalam dompet.

67. Joe Jeng Fei, jenis kelamin Laki-laki, usia 48 tahun, warga Surabaya.

Jasad B072, Teridentifikasi berdasarkan dari menggunakan pemeriksaan DNA korban yang jadi pembandingnya adalah ibu kandung korban itu ada kecocokan. Dan diperkuat temuan properti seperti KTP, SIM yang ada di dompet korban. Serta data medis berupa jenis kelamin, usia dan tinggi badan.
 
Selain ketiga jasad itu, ada 1 bagian tubuh berlabel B077 non human (bukan manusia) dan jenisnya primata, sangat mungkin golongan monyet karena kulit bagian belakang dari punggung ke bawah, konsisten sangat tebal dan masih keras dan kasar.

Arsitektur tulangnya juga bukan ciri manusia. Dengan temuan arsitektur tulang, konsistensi kulit, tim antropologi memastikan B077 non human. Dengan temuan tersebut, maka Tim DVI menyingkirkan B077 dari daftar korban pesawat AirAsia QZ8501.


Sebelumnya sampai dihari ke-38, Selasa (3/2/2015) Tim DVI sudah menerima 77  jasad/body part di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur. Tadi pagi 1 jasad/body part yang ditemukan kemarin, Selasa 3/2 di Makassar telah tiba di RS Bhayangkara Surabaya, Rabu (4/2/2015), sekitar pukul 08.30 WIB sehingga harusnya menjadi 78 jasad, namun karena dikurangi 1 (non human) maka total korban AirAsia menjadi 77 jasad.

Dari jumlah itu, sebanyak 67 jasad  ditambah 1 jasad bukan manusia yang telah teridentifikasi oleh tim DVI Polri, sehingga masih ada 10 jasad lagi dalam proses identifikasi yang berada di RS Bhayangkara, Surabaya. Sementara 13 jasad yang sudah dievakuasi masih di Pangkalan Bun dan di dalam kapal Basarnas.

Berdasarkan siaran pers maskapai AirAsia Indonesia yang diterima Antara di Jakarta, Rabu, (4/2/2015) pagi menyebutkan berdasarkan informasi per 3 Februari 2015 pukul 22.00 WIB, Basarnas mengonfirmasi telah mengevakuasi sebanyak 91 jasad korban AirAsia. Dengan dikurangi 1 bukan jasad manusia/korban AirAsia maka total korban yang sudah berhasil dievakuasi menjadi 90 jasad.

Sampai dengan saat ini, sebanyak 90 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi (tidak termasuk no human), 67 jasad yang sudah teridentifikasi, sementara 10 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi dan 13 jasad yang ditemukan masih di Pangkalan Bun dan di dalam kapal Basarnas.



AirAsia juga mengimbau masyarakat untuk hanya mengacu pada informasi yang diberikan secara resmi oleh Basarnas dan DVI Polri untuk mengetahui perkembangan pencarian, evakuasi, dan identifikasi penumpang QZ8501. 

Hari Ke-40 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Kamis 5/2/2015  

Hari ini Tim DVI belum berhasl mengidentifikasi sisa 10 korban AirAsia, karena Tim DVI masih mendalami proses rekonsiliasi untuk mengungkap identitasnya. 

Tim DVI telah menerima 2 Bagian tubuh yang baru tiba pada Kamis pagi sekitar pukul 08.30 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan. 

Kemudian sorenya, Tim DVI kembali menerima 13 jasad korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, yang sebelumnya dikumpulkan terlebih dulu di RSUD Sultan Imanuddin, sekitar pukul 18.00 WIB, Kamis (5/2/2015). Sehingga total jasad yang diterima Tim DVI hari ini 15.

Sampai dengan saat ini, sebanyak 92 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi, 67 jasad yang sudah teridentifikasi, sementara 25 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi.



Hari Ke-41 Tim DVI Berhasil Identifikasi 1 Jasad, Jumat 6/2/2015   

68.  Ingrid Jessica Winata, jenis kelamin Perempuan, usia 9 tahun, warga Surabaya.

Jasad B069, Teridentifikasi berdasarkan dari menggunakan metode primer yaitu pemeriksaan DNA dengan sampel DNA yang jadi pembandingnya sisir pribadi korban. Selain pemeriksaan metode primer DNA, DVI juga menggunakan metode sekunder berupa temuan medis antropologi.

Sementara itu, hari ini ditemukan 5 jasad lagi. Operasi SAR di Selat Karimata dan Laut Jawa menemukan 4 jasad yang salah satunya adalah pilot AirAsia. Keempatnya masih berada di Kapal Negara Pacitan dan selanjutnya akan dibawa ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Sedangkan Nelayan asal Pinrang Sulawesi Selatan menemukan 1 jasad, yang ditemukan di bibir pantai Pinrang, Sulawesi Selatan, Jumat (6/2/2015). 

Sampai dengan saat ini, sebanyak 97 jasad telah berhasil dievakuasi, 68 jasad yang teridentifikasi, sementara 24 jasad masih dalam proses identifikasi dan 5 jasad yang ditemukan hari ini belum tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.


Hari Ke-42 Tim DVI Berhasil Identifikasi 4 Jasad, Sabtu 7/2/2015 

69. Hendra Theodoros, jenis kelamin Laki-laki, usia 44 tahun, warga Surabaya.

Jasad B073, Teridentifikasi berdasarkan dari metode primer yaitu pemeriksaan DNA dengan sampel DNA yang jadi pembandingnya ibu kandungnya. Selain itu diperkuat dengan data medis antropologi yang cocok dengan usia, jenis kelamin dan tinggi badan.

70. Jo Indri, jenis kelamin Perempuan, usia 80 tahun, warga Surabaya.

Jasad B074, Teridentifikasi berdasarkan dari metode primer yaitu pemeriksaan DNA dengan sampel DNA yang jadi pembandingnya anak kandung korban. Ditambah data medis antropologi yang cocok dengan usia, jenis kelamin dan tinggi badan.
 
71. Mulya Hadi Kusuma Ranu Wijaya, jenis kelamin Laki-laki, usia 35 tahun, warga Mojokerto.

Jasad B079, Teridentifikasi berdasarkan dari data primer, yakni analisa gigi matching dengan foto panoramik milik keluarga. Serta dari data skunder sama dengan temuan properti berupa KTP dan SIM milik korban. Dan dari data medis yakni jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

72. Djoko SatryoTanoe Wijaya, jenis kelamin Laki-laki, usia 45 tahun, warga Surabaya.

Jasad B090, Teridentifikasi berdasarkan dari data primer yakni gigi, yang sama dengan foto panoramik milik keluarga. Diperkuat temuan properti berupa KTP dan SIM milik korban. Serta data medis yang juga sesuai dengan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

Sementara itu, Operasi SAR di Selat Karimata dan Laut Jawa hari ini, Sabtu (7/2/2015) menemukan 3 jasad lagi, sehingga menjadi 7 jasad yang belum dikirim ke Surabaya. Sampai dengan saat ini, sebanyak 100 jasad telah berhasil dievakuasi.

1 jasad yang ditemukan kemarin di bibir pantai Pinrang, Sulawesi Selatan, Jumat (6/2/2015) berupa potongan pinggul dan tulang kaki, atau bagian pinggul ke bawah telah tiba tadi pagi, Sabtu (7/2/2015) sekitar pukul 08.10 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya

Sampai dengan saat ini, sebanyak 100 jasad telah berhasil dievakuasi, 72 jasad yang teridentifikasi, sementara 21 jasad masih dalam proses identifikasi dan 7 jasad yang ditemukan belum tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.

Hari Ke-43 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Minggu 8/2/2015  

Hari ini Tim DVI belum juga berhasl mengidentifikasi jasad yang masih tinggal 21 lagi, sementara itu hari ini, 7 Jasad Korban AirAsia QZ8501 yang dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah sudah tiba sore tadi di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (8/2/2015). Dari 7 Jasad itu, salah satunya diduga sebagai co-pilot AirAsia Emmanuel Plesel, warga Prancis, berdasarkan identifikasi awal yang dilakukan di Pangkalan Bun.


Hingga saat ini, sebanyak 100 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi, dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya, 72 jasad yang sudah teridentifikasi, sementara 28 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi.

Hari Ke-44 Tim DVI Berhasil Identifikasi 1 Jasad, Senin 9/2/2015   

73. Sii Chung Huei, jenis kelamin Laki-laki, usia 56 tahun, warga Malaysia.

Jasad B086, Teridentifikasi berdasarkan dari metode primer berupa dental record atau odontologi korban, yang cocok dengan pemeriksaan odontologi yang dilakukan oleh tim post mortem DVI. Selain itu, juga dengan metode sekunder berupa property identitas berupa kartu kredit atas nama korban. Diperkuat pula dengan temuan medis dan antropoligi yang terdapat kecocokan antara jenis kelamin, usia dan tinggi badan.


Hari ini, potongan tubuh bagian kaki yang terbungkus kaos kaki berwarna hitam dengan garis merah pada bagian telapak, mulai dari jari hingga mata kaki ditemukan Sakka, pemulung plastik bekas di pesisir pantai Desa Cappa Batue, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Senin (9/2/2015) sekitar pukul 17.40 WITA.

Hingga saat ini, sebanyak 101 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi, 73 jasad yang sudah teridentifikasi, sementara 27 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi dan 1 potongan tubuh bagian kaki masih di RS Makassar.

Hari Ke-45 Tim DVI Berhasil Identifikasi 2 Jasad, Selasa 10/2/2015    

74. Remi Emmanuel Plesel, jenis kelamin Laki-laki, usia 46 tahun, warga Prancis (Kopilot AirAsia).

Jasad B097, Teridentifikasi berdasarkan dari metode primer pemeriksaan gigi, dimana hasil rontgen korban cocok dengan data ante mordem dental record korban semasa hidupnya yang diperoleh dari dokter gigi yang pernah merawatnya. Selain itu, juga menggunakan metode sekunder berupa temuan medis antropologi ada kesamaan jenis kelamin, usia, tinggi badan dan diperkuat dengan temuan properti baju yang terpakai uniform yang menunjukkan sebagai kopilot AirAsia.

75.  Megawati, jenis kelamin Perempuan, usia 42 tahun, warga Surabaya.

Jasad B098, Teridentifikasi berdasarkan dari menggunakan metode primer berdasarkan pemeriksaan gigi terjadi kecocokkan antara rontgen gigi korban dengan dental record korban semasa hidupnya. Serta diperkuat dengan temuan sekunder medis antropologi terdapat kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan. Serta properti yang masih melekat pada korban yaitu celana pendek motif bunga sesuai dengan analisa yang didapat pada CCTV.

Meski kedua korban datang belakangan, namun kondisinya masih lengkap sehingga lebih cepat teridentifikasi. Sampai saat ini sejak Minggu, (8/2/2015) belum ada jasad yang berhasil dievakuasi atau ditemukan lagi, karena faktor cuaca buruk. Potongan tubuh bagian kaki yang ditemukan, tiba di RS Bhayangkara, Surabaya.
 
Hingga saat ini, masih sebanyak 101 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya, 75 jasad yang sudah teridentifikasi, sementara 26 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi.

Hari Ke-46 Tim DVI Berhasil Identifikasi 3 Jasad, Rabu 11/2/2015 

76. Chi Man Choi, jenis kelamin Laki-laki, usia 48 tahun, warga Inggris.

Jasad B096, Teridentifikasi berdasarkan dari penggabungan data primer berupa foto rontgen dental gigi dengan pembanding foto panoramik keluarga. Selain itu, ditambah data sekunder berupa tinggi badan, usia dan jenis kelamin serta properti di antaranya KTP dan kartu kredit milik korban.

77. Natalina Wuntarjo, jenis kelamin Perempuan, usia 33 tahun, warga Surabaya.

Jasad B101, Teridentifikasi berdasarkan dari penggabungan data primer berupa dental rontgen gigi dengan pembanding foto panoramik milik keluarga, dan dipadu data medis seperti usia, tinggi badan serta jenis kelamin. Serta properti berupa pakaian milik korban berupa baju dan jaket yang sama seperti yang terekam dalam kamera CCTV Bandara Juanda.

78. Anna Widyawati, jenis kelamin Perempuan, usia 37 tahun, warga Surabaya.

Jasad B100, Teridentifikasi berdasarkan dari penggabungan data primer dan medis antropologi seperti jenis kelamin, tinggi badan dan usia. Serta temuan dari properti adanya kalung emas bentuk Salib dan baju putih bermotif bunga, seperti yang dipakai saat korban mau berangkat dan dikenali melalui rekaman CCTV saat di Bandara Juanda.

Hingga saat ini, masih sebanyak 101 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya, 78 jasad yang sudah teridentifikasi, sementara 23 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi.

Hari Ke-47 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Kamis 12/2/2015


Hari ini Tim DVI belum berhasl mengidentifikasi sisa 23 korban AirAsia, karena Tim DVI masih mengumpulkan data tambahan ante mortem dan pemeriksaan post mortem, serta menunggu hasiil data DNA dari Mabes Polri, karena rata-rata kondisi jasad sudah tidak bagus. 

Sementara itu, Operasi SAR di Selat Karimata dan Laut Jawa dan Makassar sejak MInggu (8/2/2015) sampai dengan saat ini, belum berhasil menemukan jasad lagi karena cuaca buruk yang melanda Perairan Selat Karimata, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimatan Tengah (Kalteng). 

Direktur Operasional Basarnas SB Supriyadi, di Pangkalan Bun mengatakan, sejak tadi malam (11/2/2015) pencarian jasad korban dan rencana pengangkatan body utama pesawat AirAsia QZ8501 dihentikan karena cuaca sangat buruk, sehingga semua kapal dan anggota ditarik ke Pangkalan Bun untuk mengisi perbekalan bahan bakar, air bersih, dan logistik sambil menunggu cuaca membaik. Menurut BMKG cuaca buruk sampai hari Sabtu mendatang, jadi akan dilanjutkan kembali pada hari Minggu, 20 Februari 2015 mendatang, Kamis (12/2/2015).

Basarnas juga menargetkan segera mengangkat main body AirAsia, untuk memastikan keberadaan korban yang masih terjebak dalam badan pesawat agar keluarga korban melihat bahwa didalam body utama pesawat sudah tidak ada lagi korban yang tertinggal dan kami berharap keluarga korban ikhlas menerima musibah ini. 

Sampai saat ini, masih sebanyak 101 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya, 78 jasad yang sudah teridentifikasi, sementara 23 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi.

Hari Ke-48 Tim DVI Berhasil Identifikasi 8 Jasad dari 10 Body Part, Jumat 13/2/2015

79. Michelle Clemency Ardhi, jenis kelamin Perempuan, usia 13 tahun, warga Surabaya.

Jasad B063, Teridentifikasi berdasarkan metode primer yakni pencocokan DNA dia dengan DNA tali pusarnya yang masih ada di rumah sakit. Didukung pula dengan metode sekunder berupa temuan medis dan antropologi yang terdapat kesamaan antara jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

80. Rony Handoyo, jenis kelamin Laki-laki, usia 28 tahun, warga Malang.

Jasad B076, Teridentifikasi berdasarkan melalui metode primer DNA yang dicocokan dengan sampel DNA dari barang pribadi korban, yaitu kaos warna biru yang masih belum dicuci. Didukung pula dengan metode sekunder berupa temuan medis dan antropologi yang terdapat kesamaan antara jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

81. Body Part B091 merupakan potongan kaki kanan yang ditemukan nelayan Majene, setelah diperiksa oleh tim DVI, ternyata milik Rony Handoyo dari data DNA yang didapat dari anggota keluarga, serta barang milik korban semasa hidup. 

82. Body Part B092 merupakan potongan kaki kiri yang ditemukan nelayan Majene, setelah diperiksa oleh tim DVI, ternyata milik Rony Handoyo, dari data DNA yang didapat dari anggota keluarga, serta barang milik korban semasa hidup. 

83. Reggy Ardhi, jenis kelamin Laki-laki, usia 42 tahun, warga Surabaya.

Jasad B78, Teridentifikasi berdasarkan melalui metode primer DNA yang dicocokan dengan DNA pembanding ibu kandung korban, diperkuat pula dengan pemeriksaan gigi yang terdapat kesesuaian antara dental record semasa hidupnya dengan hasil roengent. Didukung pula dengan metode Sekunder berupa temuan medis dan antropologi yang terdapat kesamaan antara jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

84. Juliana Ho, jenis kelamin Perempuan, usia 38 tahun, warga Surabaya.

Jasad B080, Teridentifikasi berdasarkan melalui metode primer DNA yang dicocokan dengan DNA ibu dan ayah kandungnya. Selain itu terdapat kesamaan antara dental record semasa hidup korban dengan roengent gigi. Data-data itu didukung temuan medis dan antropologi yang terdapat kesamaan antara jenis kelamin, usia dan tinggi badan serta bekas operasi sesar memperkuat data DVI.

85. Kenneth Matthew Gunawan, jenis kelamin Laki-laki, usia 10 tahun, warga Surabaya.

Jasad B081, Teridentifikasi berdasarkan melalui metode primer DNA yang dicocokan dengan DNA pembanding David Gunawan, ayah kandung korban, yang juga tewas dalam kecelakaan penerbangan tragis di pengujung tahun itu.

86. Kayla Audrey Gunawan, jenis kelamin Perempuan, usia 7 tahun, warga Surabaya.

Jasad B082, Teridentifikasi berdasarkan melalui metode primer DNA yang dicocokan dengan DNA pembanding ayah kandung korban dan barang pribadi berupa sikat gigi. Diperkuat temuan medis dan antropologi berupa kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.
 
87. Fransisca Lanny Winata Liem, jenis kelamin Perempuan, usia 47 tahun, warga Surabaya.

Jasad B083, Teridentifikasi berdasarkan melalui metode primer DNA yang dicocokan dengan DNA pembanding anak kandung korban atas nama Inggrid Jessica Winata yang teridentifikasi lebih dulu.
 
88.  Vincencia Sri Andrijany, jenis kelamin Perempuan, usia 44 tahun, warga Probolinggo.
 
Jasad B084, Teridentifikasi melalui metode primer DNA yang dicocokan dengan DNA pembanding ibu kandung korban, serta terdapat kesamaan antara dental record dengan roengent gigi jasad. 

Dari 10 jasad/body part yang teridentifikasi hari ini, yang teridentfiikasi cuma 8 jasad saja, karena dua bagian tubuh yang teridentifikasi itu merupakan bagian tubuh dari Ronny Handoyo.

Sampai saat ini, masih tetap sebanyak 101 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya, 86 jasad + 2 body part yang sudah teridentifikasi, sementara 13 jasad atau body part masih dalam proses identifikasi.

Catatan : Diantara 101 orang yang berhasil dievakuasi itu, berarti cuma 99 dari162 jasad atau body part penumpang/kru AirAsia yang berhasil di evakuasi.

Hari Ke-49 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Sabtu 14/2/2015
 
Hari ini Tim DVI belum berhasil mengidentifikasi sisa 13 jasad/body part korban AirAsia, karena masih mengumpulkan data tambahan ante mortem dan pemeriksaan post mortem, serta menunggu hasiil data DNA dari Mabes Polri, karena rata-rata kondisi jasad sudah tidak bagus. 

Potongan kaki, bentuknya sebatas pergelangan sampai telapak kaki sebelah kiri, masih mengenakan kaos kaki dan sepatu warna hitam merk Jaguar dengan ukuran 39 yang diduga korban AirAsia QZ8501 kembali ditemukan nelayan bernama Lakki di perairan Burancie, Kelurahan Mangkoso, Kecamatan Mangkoso, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Jumat, 13 Februari 2015. Dengan demikian sudah 13 jasad/body part yang ditemukan di Makassar.

Hingga saat ini sudah 102 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya, 86 jasad + 2 body part yang sudah teridentifikasi, sementara 13 jasad masih dalam proses identifikasi, 1 yang ditemukan masih di RS Bhayangkara Makassar.

Hari Ke-50 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Minggu 15/2/2015

Hari ini Tim DVI belum berhasil mengidentifikasi sisa 13 jasad/body part korban AirAsia, yang masih berada di ruang pendingin jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya, karena masih mengumpulkan data tambahan ante mortem dan pemeriksaan post mortem, serta menunggu hasiil data DNA dari Mabes Polri, karena rata-rata kondisi jasad sudah tidak utuh dan sulit dikenali.
 
Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, dari ke-13 jasad.body part yang belum teridentifikasi, 3 di antaranya hanya berupa bagian tubuh.


Hingga saat ini, masih 102 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya, 86 jasad + 2 body part yang sudah teridentifikasi, sementara 13 jasad masih dalam proses identifikasi, 1 yang ditemukan masih di RS Bhyangkara Makassar.

Hari Ke-51 Tim DVI Berhasil Identifikasi 5 Jasad, Senin 16/2/2015
 
89.  Ernawati, jenis kelamin Perempuan, usia 54 tahun, warga Malang.

Jasad B070, Teridentifikasi melalui metode primer DNA yang bersangkutan dengan sample DNA dengan siakt gigi korban. Temuan data itu diperkuat oleh catatan riwayat gigi (dental record) korban semasa hidup sesuai dengan keadaan gigi jasad. Diperkuat dengan data sekunder berupa medis antropologi terdapat kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

90.  Gusti Made Bobby Sidharta, jenis kelamin Laki-laki, usia 43 tahun, warga Malang.

 
Jasad B085, Teridentifikasi berdasarkan pencocokan antara DNA korban dengan DNA pembanding ayah-ibunya, juga diperkuat oleh tanda-tanda bekas luka operasi patah tulang pada tulang klavikula sebelah kanan. Serta ditemukan properti berupa Identitas kartu tanda penduduk di sakunya.

91. Boby Hartanto Winata, jenis kelamin Laki-laki, usia 15 tahun, warga Surabaya.

Jasad B087, Teridentifikasi melalui metode primer DNA terdapat kesesuaian antara DNA korban dengan sampel DNA ibu kandungnya yang turut menjadi korban dalam tragedi AirAsia tersebut. Diperkuat dengan temuan medis antropologi, terdapat kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

92.  Inda Diani, jenis kelamin Perempuan, usia 27 tahun, warga Surabaya.


Jasad B088, Teridentifikasi berdasarkan kecocokan antara DNA korban dengan DNA ayah kandung.

93.  Kevin Biantoro, jenis kelamin Laki-laki, usia 16 tahun, warga Malang.

 
Jasad B089, Teridentifikasi melalui dari kecocokan DNA korban dengan DNA pembanding ayah kandungnya yang turut menjadi korban dalam pesawat nahas tersebut.

Sementara itu, 1 potongan kaki yang ditemukan nelayan di Sulawesi Selatan, Jumat (13/2/2015), sudah tiba di RS Bhyangkara Surabaya. Basarnas Makassar kembali menemukan potongan kaki yang terbungkus sepatu pink, di pantai Waka Kabupaten Pinrang.


Hingga saat ini, sudah 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi , 90 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) yang sudah teridentifikasi, sementara 9 jasad/body part yang terdiri dari 5 tubuh yang cukup lengkap dan 4 potongan tubuh masih dalam proses identifikasi dan 1 potongan tubuh temuan hari ini masih di Makassar.

Hari Ke-52 Tim DVI Berhasil Identifikasi 2 Potongan tubuh, Selasa 17/2/2015
  
94.  Body part B093, Yonatan Sebastian, jenis kelamin Laki-laki, usia 13 tahun, warga Malang.
 
95Body part B094, Yonatan Sebastian, jenis kelamin Laki-laki, usia 13 tahun, warga Malang.

Kedua body part, Teridentifikasi setelah kedua potongan tubuh (kaki dan bagian pinggul) tersebut melalui pemeriksaan DNA dengan pembanding pakaian korban yang ada di rumahnya, yang ternyata identik dengan 1 orang korban yakni Yonatan Sebastian.

Meski sudah teridentifikasi, namun potongan tubuh yakni bagian pinggul dan 1 potongan mata kaki kebawah yang terdapat sepatu bagian kiri, belum diserahkan ke keluarganya. Tim DVI menyarankan (2 body part) disimpan dulu sambil menunggu kiriman potongan tubuh lainnya yang sama. Walaupun begitu, hal ini tentunya terserah pada keluarga jika mau minta dibawa secepatnya, karena keluarga memiliki hak itu dengan konsekwensi mana kala terkirim body sama, dimakamkan secara bersama-sama dengan body part sekarang.


Sementara itu, 1 potongan kaki yang terbungkus sepatu pink, yang ditemukan di di pantai Waka Kabupaten Pinrang, Senin (16/2/2015), sudah tiba di RS Bhyangkara Surabaya. 

Hingga saat ini, masih 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 95 dengan rincian, 90 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) total 93. Sementara sisa 8 jasad/body part terdiri dari 5 tubuh yang cukup lengkap dan 3 potongan tubuh masih dalam proses identifikasi.

Catatan : Diantara 103 orang yang berhasil dievakuasi itu, berarti cuma 99 dari162 jasad atau body part penumpang/kru AirAsia yang berhasil di evakuasi (hari ini 2 body part, sebelumnya juga 2 body part).

Hari Ke-53 Sambut Imlek, Tim DVI Hentikan Sementara Proses Identifikasi Sejak Rabu 18/2/2015 sampai Minggu 22/2/2015

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur menghentikan proses identifikasi jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 selama 5 hari, yang dimulai sejak Rabu 18 Februari 2015 hingga Minggu 22 Februari 2015. Hal ini untuk menghargai keluarga korban yang sedang merayakan Imlek 2015 dan sesuai kesepakatan dengan keluarga korban. 

Selain itu, DVI juga masih menunggu kiriman hasil identifikasi DNA korban AirAsia yang diteliti laboratorium Mabes Polri. Hingga saat ini, masih tetap 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 95 dengan rincian, 90 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) total 92. Sementara sisa 8 jasad/body part terdiri dari 5 tubuh yang cukup lengkap dan 3 potongan tubuh masih dalam proses identifikasi.     

Hari Ke-58 Tim DVI Berhasil Identifikasi 1 Jasad, Senin 23/2/2015
 
96.  Caroline Harwon Lioe, jenis kelamin Perempuan, usia 36 tahun, warga Surabaya.

Jasad B099, Teridentifikasi berdasarkan metode primer pemeriksaan DNA, terdapat kecocokan DNA korban dengan pembanding ibu kandung. Yang diperkuat dengan temuan medis, terdapat bekas operasi caesar. Temuan tersebut sama seperti dijelaskan oleh tim antemortem, bahwa korban pernah operasi kandungan. Selain itu, temuan medis antropologi terdapat kecocokan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.


Hingga saat ini, masih tetap 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 96 dengan rincian, 91 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) total 93 dengan rincian 43 berjenis kelamin perempuan, 50 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga. Sementara sisa 7 jasad/body part terdiri dari 4 tubuh yang cukup lengkap dan 3 potongan tubuh masih dalam proses identifikasi.    

Hari Ke-59 Tim DVI Berhasil Identifikasi 1 Jasad, Selasa 24/2/2015
 
97.  Kathleen Fulvia Linaksita, jenis kelamin Perempuan, usia 12 tahun, warga Surabaya.

Jasad B095, Teridentifikasi berdasarkan metode primer pemeriksaan DNA, terdapat kecocokan DNA korban dengan DNA pembanding ayah kandungnya, Tony Linaksita. Yang diperkuat dengan properti baju dan kalung dengan nama korban, yang sesuai dengan hasil analisa CCTV di bandara Juanda, Surabaya. Selain itu, temuan medis antropologi terdapat kecocokan jenis kelamin, usia dan tinggi badan. 

Hingga saat ini, masih tetap 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 97 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) total 94 dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 50 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga. Sementara sisa 6 jasad/body part terdiri dari 3 tubuh yang cukup lengkap dan 3 potongan tubuh masih dalam proses identifikasi.    

Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, Operasi pencarian dan evakuasi korban musibah AirAsia QZ8501 saat ini telah memasuki tahap akhir. Sejak empat hari yang lalu, Basarnas telah mulai mencari korban diantara reruntuhan badan pesawat di dasar perairan Selat Karimata, namun tidak berhasil ditemukan tambahan korban. Jika korban tidak ditemukan, maka operasi kemungkinan akan segera ditutup.

Ketua Tim DVI Kombes Pol Budiyono mengatakan pihaknya segera memindahkan Posko Crisis Center tragedi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang saat ini berpusat di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim akan dipindah ke Rumah Sakit Bhayangkara, apabila tidak ada lagi kedatangan jenazah korban AirAsia yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya hingga minggu depan. Rencana itu sudah disampaikan kepada pihak keluarga korban dan mereka tidak keberatan karena Gedung Mahameru terlalu luas dan dirasa kurang efektif untuk menunggu hasil proses identifikasi.

Hari Ke-60 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Rabu 25/2/2015

Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jatim masih menunggu hasil pemeriksaan DNA korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang dilakukan Laboratorium Forensik Mabes Polri, sehingga pada hari ini tidak ada korban yang teridentifikasi. 

Meski demikian, DVI tetap berusaha melakukan identifikasi terhadap 6 sisa jasad/body part yang masih tersimpan di ruang pendingin jasad RS Bhayangkara Polda Jatim, dan diharapkan Kamis (26/2) Tim DVI kembali berhasil mengidentifikasi jasad.

Hingga saat ini, masih tetap 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 97 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) total 94 dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 50 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga. Sementara sisa 6 jasad/body part terdiri dari 3 tubuh yang cukup lengkap dan 3 potongan tubuh masih dalam proses identifikasi.    

Hari Ke-61 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Kamis 26/2/2015

Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jatim masih belum juga berhasil mengidentifikasi sisa 6 jasad/body part, karena masih menunggu hasil pemeriksaan DNA korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang dilakukan Laboratorium Forensik Mabes Polri.

Hingga saat ini, masih tetap 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 97 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) total 94 dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 50 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga. Sementara sisa 6 jasad/body part terdiri dari 3 tubuh yang cukup lengkap dan 3 potongan tubuh masih dalam proses identifikasi.    

Hari Ke-62 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Jumat 27/2/2015
 
Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jatim masih belum juga berhasil mengidentifikasi sisa 6 jasad/body part, karena masih menunggu hasil pemeriksaan DNA korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang dilakukan Laboratorium Forensik Mabes Polri.

Hingga saat ini, masih tetap 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 97 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) total 94 dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 50 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga. Sementara masih tersisa 6 jasad/body part yang terdiri dari 3 tubuh yang cukup lengkap dan 3 potongan tubuh yang masih dalam proses identifikasi.    

Hari Ke-63 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Sabtu 28/2/2015
 
Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jatim masih belum juga berhasil mengidentifikasi sisa 6 jasad/body part, karena masih menunggu hasil pemeriksaan DNA korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang dilakukan Laboratorium Forensik Mabes Polri.

Hingga saat ini, masih tetap 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya.
Yang sudah teridentifikasi 97 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) total 94 dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 50 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga. Sementara masih tersisa 6 jasad/body part yang terdiri dari 3 tubuh yang cukup lengkap dan 3 potongan tubuh yang masih dalam proses identifikasi.   

Setelah Basarnas berhasil mengangkat badan pesawat AirAsia yang kini sudah berada di kapal Cres Onix milik Basarnas, dan sedang bergerak menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, maka operasi pencarian korban AirAsia yang belum ditemukan segera dihentikan.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, upaya untuk menemukan jumlah korban sudah di lakukan semaksimal mungkin, di sekitar perairan Selat Karimata dekat Laut Jawa bagian utara, namun dalam 2 minggu terakhir, Tim SAR tidak menemukan bagian ataupun jasad penumpang AirAsia.

Namun, sebelum menghentikan total proses pencarian korban AirAsia, Basarnas masih akan memberikan waktu tujuh hari kedepan untuk melakukan operasi lanjutan dalam skala kecil dengan menyisir ulang lokasi jatuhnya pesawat Air Asia di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah untuk mencari korban AirAsia yang belum ditemukan, apabila pihak keluarga korban tidak menginginkan operasi pencarian AirAsia dihentikan, setelah itu pencarian korban AirAsia akan dihentikan. 


Hari Ke-64 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Minggu 1/3/2015 

Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jatim masih belum juga berhasil mengidentifikasi sisa 6 jasad/body part, karena masih menunggu hasil pemeriksaan DNA korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang dilakukan Laboratorium Forensik Mabes Polri.

Hingga saat ini, masih tetap 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya.
Yang sudah teridentifikasi 97 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) total 94 dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 50 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga.

Sementara itu masih tersisa 6 jasad/body part yang terdiri dari 3 tubuh yang cukup lengkap, berlabel B028 dan B044 serta B075 merupakan jasad yang paling lama, dan 3 potongan tubuh yang berlabel B077, B102 dan B103 yang sampai sekarang masih sulit teridentfiikasi.

Hari Ke-65 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Senin 2/3/2015 

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim masih belum juga berhasil mengidentifikasi sisa 6 jasad/body part, yang diduga korban pesawat AirAsia. Terhambatnya identifikasi itu disebabkan data antemortem yang terkumpul tidak cocok. Tim juga sudah mengumpulkan data antemortem tambahan, semoga ada yang cocok sehingga bisa cepat teridentifikasi. Tim DVI juga menargetkan pekan depan masing-masing jasad/bodi part tersebut sudah teridentifikasi.

Budiyono juga menjelaskan, berhentinya operasi pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 bukan berarti tugas DVI selesai. Bila di kemudian hari ditemukan jasad di perairan tempat jatuhnya pesawat, tim memiliki kewajiban melaksanakan identifikasi. Sampai kapan pun, tanpa batas waktu.

Hingga saat ini, masih tetap 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 97 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (
Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) total 94 dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 50 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga.

Sementara saat ini masih tersisa 6 jasad/body part yang terdiri dari 3 tubuh yang cukup lengkap, berlabel B028 dan B044 serta B075 merupakan jasad yang paling lama, dan 3 potongan tubuh yang berlabel B077, B102 dan B103 yang sampai sekarang masih sulit teridentfiikasi.

Hari Ke-66 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi Jasad, Selasa 3/3/2015 

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim masih belum juga berhasil mengidentifikasi sisa 6 jasad/body part, yang diduga korban pesawat AirAsia. 

Hari Ke-67 Tim DVI Berhasil Identifikasi 2 Potongan tubuh, Rabu 4/3/2015 

98.  Sukiatna Haripin, jenis kelamin Laki-laki, usia 60 tahun, warga Malang. 

Body part B102, merupakan potongan kaki yang teridentifikasi dengan menggunakan pemeriksaan primer dari asam deoksiribonukleat (DNA) korban yang cocok dengan ayah kandung korban.


99.  Susilo Gani, jenis kelamin Laki-laki, usia 63 tahun, warga Surabaya.

Body part B103, merupakan potongan tubuh yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan kecocokan DNA korban dengan sampel pembanding anak kandungnya.

Dengan demikian, saat ini masih ada 4 peti jasad/body part yang berada di ruang pendingin RS Bhayangkara, yang terdiri dari 3 tubuh yang cukup lengkap, berlabel B028 dan B044 serta B075 merupakan jasad yang paling lama, dan 1 potongan tubuh yang berlabel B077 yang sampai sekarang masih dilakukan identifikasi ulang untuk memastikan identitasnya.

Sementara hari ini, Basarnas telah resmi menutup operasi pokok pencarian korban kecelakaan AirAsia QZ8501 dan hanya memberi waktu tambahan selama tujuh hari, yang akan dimulai lagi pada Senin (9/3) mendatang. 

Tim memperkirakan dalam waktu dekat empat jasad/body part yang masih ada di RS Bhayangkara Polda Jatim sudah bisa teridentifikasi. Namun, kalau hasilnya masih tetap tidak metching dengan data ante mortem terbaru yang didapat, maka 4 jasad/body part ini dinyatakan bukan korban pesawat. Tapi jika hasilnya cocok, maka dinyatakan sebagai korban pesawat yang jatuh pada akhir Desember lalu.

Selama operasi pencarian, masih 103 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 99 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) + 1 body part bagian tubuh milik satu orang (Sukiatna Haripin) + 1 body part bagian tubuh milik satu orang (Susilo Gani) total 96 orang dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 52 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga. 

Dengan demikian, maka 96 + 4 yang sisa =  100 orang yang sudah berhasil ditemukan dari 162 penumpang dan awak pesawat. Sehingga yang belum berhasil ditemukan masih ada 62 orang lagi.

Hari Ke-68 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi, Kamis 5/3/2015  

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim masih belum juga berhasil mengidentifikasi sisa 4 jasad/body part, yang diduga korban pesawat AirAsia. 

Hari Ke-69 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi, Jumat 6/3/2015 

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur masih belum juga berhasil mengidentifikasi dan menyisakan tiga jasad utuh dan satu potongan tubuh korban Air Asia QZ8501 di Rumah Sakit Bhayangkara

Sementara itu, ternyata ada tujuh potongan tubuh lagi yang masih berada di Mabes Polri (Markas Kepolisian Republik Indonesia) untuk analisa DNA (deoxyribose nucleic acid).

Tim DVI mengatakan, mulai hari ini, Jumat 6/3 hingga Ahad mendatang 15/3 operasi DVI dan posko crisis center libur panjang. Hari Senin 16/3 mendatang, operasi DVI dan posko crisis center itu baru akan dibuka lagi karena masih ada 11 jasad tubuh utuh dan potongan tubuh korban Air Asia yang belum teridentifikasi. 

Selama operasi pencarian, sudah 111 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 99 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) + 1 body part bagian tubuh milik satu orang (Sukiatna Haripin) + 1 body part bagian tubuh milik satu orang (Susilo Gani) total 96 orang dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 52 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga serta sisa masih 11 yang terdiri dari 3 jasad tubuh utuh dan 8 potongan tubuh lagi.

Hari Ke-79 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi, Senin 16/3/2015  

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur masih belum juga berhasil mengidentifikasi dan menyisakan tiga jasad utuh dan delapan potongan tubuh korban Air Asia QZ8501 di Rumah Sakit Bhayangkara

Sementara itu, Tim Basarnas kembali menemukan dan mengevakuasi 3 jasad diduga korban pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut di antara serpihan badan pesawat di perairan Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Jumat 13 Maret lalu.  

3 jasad itu baru tiba di Pelabuhan Kumai dengan kapal KN Jakarta Minggu 15 Maret pagi, yang langsung dibawa ke Rumah Sakit Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun dan disimpan di lemari pendingin, Minggu 15 Maret siang kemarin. 

Meski kondisinya tidak utuh lagi, namun tim DVI Rumah Sakit Sultan Imanuddin, berhasil mengenali jenis kelamin dari 2  jasad, yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki. Sedangkan 1 lainnya masih dalam pproses identifikasi. Di jasad laki-laki ditemukan tanda identitas atas nama Raynaldi Theodore. Selain identitas KTP itu, di tubuh korban juga terdapat HP. Rencananya, 3 jasad tersebut akan dikirim ke Surabaya, Jawa Timur pada Selasa atau Rabu. 

Dengan demikian, maka sudah 114 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan 111 yang tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 99 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) + 1 body part bagian tubuh milik satu orang (Sukiatna Haripin) + 1 body part bagian tubuh milik satu orang (Susilo Gani) total 96 orang dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 52 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga serta yang belum teridentifikasi masih ada 11, yang terdiri dari 3 jasad tubuh utuh dan 8 potongan tubuh lagi.

Hari Ke-80 Tim DVI Tidak Berhasil Identifikasi, Selasa 17/3/2015  
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur masih belum juga berhasil mengidentifikasi dan menyisakan tiga jasad utuh dan delapan potongan tubuh korban Air Asia QZ8501 di Rumah Sakit Bhayangkara.

Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim menerima tiga body part (bagian tubuh) penumpang AirAsia QZ8501 dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Dengan demikian, maka sudah 114 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan yang tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 99 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) + 1 body part bagian tubuh milik satu orang (Sukiatna Haripin) + 1 body part bagian tubuh milik satu orang (Susilo Gani) total 96 orang dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 52 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga serta yang belum teridentifikasi masih ada 14 yang terdiri dari 4 jasad tubuh utuh dan 10 potongan tubuh lagi.

Hari Ke-82 Tim DVI Berhasil Identifikasi, 7 body part, Kamis 19/3/2015  

100.  Body part B105

101.  Body part B109
102.  Body part B111

Ketiga body part diatas, di antaranya berupa jari, lengan, kaki teridentifikasi berdasarkan hasil DNA yang cocok dengan Hermanto Tanus, jenis kelamin Laki-laki (sebelumnya sudah teridentifikasi pada 25 Januari lalu)

103.  Body part B106

104.  Body part B107

Kedua Body part diatas, teridentifikasi berdasarkan DNA yang sama dengan DNA Inggrid Jessica Winata, yang sebelumnya sudah teridentifikasi pada 6 Februari lalu.

105.  Body part B110

Body part diatas teridentifikasi berdasarkan DNA-nya cocok dengan Indah Diani, yang sebelumnya sudah teridentifikasi pada 16 Februari 2015.

106.  Syaron Nisel Ang, jenis kelamin Perempuan, usia 5 tahun, warga Surabaya.
Body part B104, merupakan potongan kaki yang melekat dengan sepatunya yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA-nya identik dengan korban.

Dengan demikian, maka sudah 114 jasad atau body part penumpang AirAsia yang berhasil di evakuasi dan yang tiba di RS Bhayangkara, Surabaya. Yang sudah teridentifikasi 106 dengan rincian, 92 jasad yang utuh + 3 body part bagian tubuh milik satu orang (Rony Handoyo) + 2 body part bagian tubuh milik satu orang (Yonatan Sebastian) + 1 body part bagian tubuh milik satu orang (Sukiatna Haripin) + 1 body part bagian tubuh milik satu orang (Susilo Gani) + 3 body part bagian tubuh milik Hermanto Tanus + 2 body part bagian tubuh milik Inggrid Jessica Winata +1 body part bagian tubuh milik Indah Diani +1 body part bagian tubuh milik Syaron Nisel Ang Total 97 orang dengan rincian 45 berjenis kelamin perempuan, 52 berjenis kelamin laki-laki yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarga serta yang belum teridentifikasi masih ada 7 yang terdiri dari 4 jasad tubuh utuh dan 3 potongan tubuh lagi.

Semoga proses Identifikasi jasad/body part berlangsung cepat, supaya kerusakan jasad tidak semakin parah, sehingga para keluarga korban yang menunggu, bisa segera bertemu dengan keluarganya yang hilang agar mendapatkan kepastian atas nasib keluarga mereka. Salam kebajikan.

Tidak ada komentar:
Write komentar