|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 01 April 2015

18 Tahun Menunggu, Akhirnya Aku Bertemu Dengan Ibu Kandungku

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Sebagai seorang anak, orang paling berharga dalam hidup tentulah orang tua kandung. Bisa dipastikan, sebagian besar orang tua kandung memiliki ikatan batin yang kuat terhadap anak-anaknya dan begitupun sebaliknya.

Meskipun sang anak kandung telah diadopsi oleh orang tua lain yang lebih baik dan lebih berkecukupan, tidak jarang anak tersebut mencari orang tua kandung yang telah melahirkannya. Bagi seorang anak, orang tua kandung adalah orang yang sangat berharga.

Poppy dan kedua orang tua yang mengadopsinya
Dilansir dari laman mirror.co.uk, seorang gadis berusia 21 tahun bernama Poppy Royal kini bisa merasakan bahagia karena bisa berjumpa dengan ibu kandungnya. Walau telah hidup bahagia bersama orang tua angkatnya di Oxfordshire, gadis ini selalu ingin mencari tahu keberadaan orang tua kandungnya.
Poppy diketahui telah diadopsi oleh pasangan bernama Cliff (68) dan istrinya Jenny (58) saat ia masih berusia 5 bulan dari seorang wanita di Sri Langka. Selama tinggal bersama orang tua angkatnya, gadis 21 tahun tersebut mengaku hidup bahagia dan serba kecukupan. Namun, dalam hatinya timbul beragam pertanyaan mengenai jati diri aslinya.

Orang tua angkatnya tidak mengatakan bahwa Poppy adalah anak angkat. Tapi gadis ini merasa ada yang berbeda dalam dirinya bahkan sejak ia masih sangat belia. Hingga pada usia 18 tahun saat ia mulai belajar ilmu antropologi di  Universitas Manchester, gadis ini berkeinginan mencari ibu kandungnya dan jati diri yang sebenarnya.

Setelah memberanikan diri untuk bertanya kepada orang tua angkat, Poppy sedikit mendapatkan pencerahan. Cliff mengatakan bahwa mereka mengadopsi Poppy dari sebuah keluarga di negara Sri Langka dimana keluarga tersebut adalah buruh di sebuah perkebunan teh.

Hingga pada tahun 2013, Poppy mendapatkan izin dari Cliff dan Jenny untuk terbang ke Sri Langka mencari orang tua kandungnya. Meskipun tidak mengetahui alamat dan juga gambaran detail mengenai keluarga kandungnya, keberuntungan nampaknya berpihak pada niat baik Poppy.

Di Hotel dimana ia menginap, gadis ini bertemu dengan seseorang yang kebetulan menguasai bahasa inggris dengan baik. Lewat orang inilah akhirnya Poppy bisa menemukan keberadaan sang ibu. Poppy bisa bertemu dengan ibu kandungnya bernama Kalinga setelah melakukan perjalanan 5 jam ke sebuah desa terpencil di Sri Langka.

Poppy mengatakan "Saat saya tiba di serambi ruang tamu sebuah rumah. Datang seorang ibu sambil menangis lalu memeluk saya. Ia adalah ibu kandung saya. Ini adalah moment terbaik sekaligus paling bahagia namun juga mengharukan untuk saya. Setelah belasan tahun menunggu, akhirnya saya bisa bertemu dengannya. Tak sia-sia perjalanan saya ke seluruh dunia untuk mencari ibu kandung saya."

Kepada sang ibu Poppy bertanya "Apakah ibu memiliki keinginan untuk bertemu dengan saya?" Dan jawaban ibupun sangat mengharukan, ia berkata "Setiap kali pasangan dari Inggris datang dengan anak Sri Langka, saya selalu bertanya apakah itu anak saya?"

Poppy dan kedua saudara kandungnya
Selain Poppy, sang ibu telah memiliki dua anak perempuan lain yakni Pushpalatitah (24) dan Manila Khanti (28). Sedangkan sang ayah telah lama meninggal dunia. Sejak dipertemukan dengan keluarganya, kini Poppy yang kembali ke Oxfordshire bisa berkomunikasi melalui telepon dan sosial media kepada keluarga yang ada di Sri Langka.

Tidak hanya berkomunikasi saja, Poppy kini juga menggalang dana untuk biaya pendidikan anak-anak kurang mampu di desanya di Sri Langka. Semoga kebaikan Poppy bisa selalu membuat keluarga kandung, keluarga angkat dan orang-orang di sekitarnya bisa merasakan kebahagiaan penuh. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar