|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 28 Juli 2015

Kasihan, Dua Anak Ini Tinggal Sekandang dengan Anjing dan Minum Air Genangan

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Seharusnya, masa anak-anak adalah masa-masa yang membahagiakan dan sangat berkesan bagi seseorang. Anak identik dengan mainan, diberikan kasih sayang lebih oleh orang dewasa di sekitarnya dan mendapatkan perhatian lebih pula oleh orang-orang di sekitarnya. Tapi sayang, nampaknya tidak semua anak bisa mendapatkan kebahagiaan ini.

Dilansir mirror.co.uk, ada lagi anak malang yang harus tinggal di sebuah kandang yang di dalamnya terdapat beberapa ekor anjing dan hidup dengan segala keterbatasan. Tak hanya terbatas, dua anak ini bahkan hidupnya sangat memprihatinkan dan menyayat hati.

Dua anak ini sendiri ditemukan di Nanjing, Jiangsu, Tiongkok. Dari laporan yang ada, mereka adalah kakak beradik yang diketahui berusia 6 dan 4 tahun. Anak-anak yang tidak disebutkan namanya ini hidup tanpa perawatan orang tua sejak kedua orang tuanya bercerai dan meninggalkan mereka.


Mereka diketahui hidup dengan seorang kakek yang bekerja sebagai peternak anjing dan penjual anjing. Walau hidup dengan kakeknya, mereka tinggal di kandang anjing yang bau, kotor dan kumuh. Para tetangga sebenarnya telah menyarankan sang kakek untuk membawa kedua cucunya ke penampungan tunawisma atau panti asuhan. Tapi tampaknya saran ini tak pernah dihiraukan oleh sang kakek.

Seorang tetangga bernama Juni Teng mengatakan, "Kondisi kandang anjing itu sangat tidak sehat dan tidak manusiawi sama sekali. Lalat dan nyamuk ada banyak di sana. Ketika mereka makan, anak-anak malang tersebut juga harus makan bersama anjing. Mereka juga tidak jarang minum air genangan di tanah selepas hujan."

Relawan lokal sesungguhnya telah menyumbangkan beberapa makanan dan pakaian untuk anak-anak terlantar seperti mereka. Tapi, para relawan ini tidak bisa membawa anak-anak tersebut tanpa campur tangan pemerintah setempat. Para relawan berharap pemerintah melihat kondisi anak-anak ini dan bersedia menampungnya.

Awalnya, pemerintah setempat tidak peduli akan hal ini. Setelah beritanya tersebar luas di media dan telah menjadi perbincangan hangat, kini pemerintah menyatakan bersedia memindahkan anak-anak malang tersebut ke tempat yang lebih baik dan mereka pun akan mendapatkan perlindungan juga perawatan maksimal.
 

Sobat, semoga kedua anak malang tersebut bisa hidup lebih baik di tempat yang lebih baik ya. Semoga pula kasus-kasus seperti ini lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah baik di dalam negeri maupun luar negeri agar para anak-anak bisa menikmati masa anak-anaknya dengan bahagia dan lebih baik.

Mereka diketahui hidup dengan seorang kakek yang bekerja sebagai peternak anjing dan penjual anjing. Walau hidup dengan kakeknya, mereka tinggal di kandang anjing yang bau, kotor dan kumuh. Para tetangga sebenarnya telah menyarankan sang kakek untuk membawa kedua cucunya ke penampungan tunawisma atau panti asuhan. Tapi tampaknya saran ini tak pernah dihiraukan oleh sang kakek.

Seorang tetangga bernama Juni Teng mengatakan, "Kondisi kandang anjing itu sangat tidak sehat dan tidak manusiawi sama sekali. Lalat dan nyamuk ada banyak di sana. Ketika mereka makan, anak-anak malang tersebut juga harus makan bersama anjing. Mereka juga tidak jarang minum air genangan di tanah selepas hujan."

Relawan lokal sesungguhnya telah menyumbangkan beberapa makanan dan pakaian untuk anak-anak terlantar seperti mereka. Tapi, para relawan ini tidak bisa membawa anak-anak tersebut tanpa campur tangan pemerintah setempat. Para relawan berharap pemerintah melihat kondisi anak-anak ini dan bersedia menampungnya.

Awalnya, pemerintah setempat tidak peduli akan hal ini. Setelah beritanya tersebar luas di media dan telah menjadi perbincangan hangat, kini pemerintah menyatakan bersedia memindahkan anak-anak malang tersebut ke tempat yang lebih baik dan mereka pun akan mendapatkan perlindungan juga perawatan maksimal.


Sobat, semoga kedua anak malang tersebut bisa hidup lebih baik di tempat yang lebih baik ya. Semoga pula kasus-kasus seperti ini lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah baik di dalam negeri maupun luar negeri agar para anak-anak bisa menikmati masa anak-anaknya dengan bahagia dan lebih baik. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar