Pengorbanan yang tiada batas ini pun dilakukan sepasang suami-istri di Shaanxi, Tiongkok ini yang mendadak jadi pemberitaan setelah diberitakan di berbagai media, karena mereka rela menderita demi biaya kesembuhan putranya, Zhang Xiaoming (8) yang didignosis mengidap kerusakan ginjal parah. Selain Xiaoming, mereka juga harus membiayai hidup putri sulungnya (15) yang mengalami keterbelakangan mental. Segala usaha mereka lakukan untuk membuat buah hati mereka tetap bertahan hidup sehingga mengundang rasa iba orang-orang.
Dilansir shanghaiist.com, Senin (17/8/2015), dengan
kondisi ekonomi yang pas-pasan menjadikan posisi orang tua bocah yang
bernama Zhang Xiaoming ini kebingungan. Bagaimana tidak, di samping
penghasilan yang tak seberapa, Ibu Zhang juga diagnosis memiliki uterine fibroids
atau myoma (tumor non-kanker) dan harus dioperasi.
Namun melihat kondisi anaknya yang seperti itu, ibu Zhang pun rela tidak dioperasi terlebih dahulu, bahkan sang ayah juga ikut berjuang dengan menghemat biaya makannya, agar uang yang ada dapat digunakan untuk pengobatan anaknya yang membutuhkan transplantasi ginjal.
Sehingga, tidak heran bila ayahnya hanya menghabiskan beberapa potong roti dan acar saja untuk mengisi kekosongan perutnya sehari-hari. Belum lagi, orang tua ini juga memiliki tanggungan anak sulungnya yang berusia 15 tahun. Apalagi, anak pertamanya ini memiliki kebutuhan khusus.
Dengan kondisinya tersebut, Para staf rumah sakit tempat Xiaoming dirawat, secara bergantian ikut membantu mereka dengan membayar biaya makan sang ayah setiap hari. Bahkan, seorang perawat membelikan sepatu untuk ayah Zhang setelah melihatnya berkeliaran tanpa mengenakan alas kaki saat di rumah sakit.
Sedihnya, meski sudah menjual segala yang mereka miliki seperti 20 ekor kambing dengan harga 5000 yuan (sekitar Rp10,8 juta). Namun, biaya yang harus dikeluarkan mereka untuk perawatan harian anaknya tidak pernah cukup, bahkan utang mereka sudah mencapai ribuan yuan. Apalagi, sesegera mungkin mereka harus mendapat uang untuk operasi transplantasi ginjal untuk anaknya. Duh, sungguh malang nasib mereka ini ya?
Sobat, dari kisah ini menunjukkan betapa besar pengorbanan orangtua demi kesembuhan dan kesehatan anaknya. Semoga Zhang segera mendapatkan bantuan dari pemerintah, agar pengobatannya yang membutuhkan transplantasi ginjal dapat berjalan dengan lancar. Salam kebajikan
Namun melihat kondisi anaknya yang seperti itu, ibu Zhang pun rela tidak dioperasi terlebih dahulu, bahkan sang ayah juga ikut berjuang dengan menghemat biaya makannya, agar uang yang ada dapat digunakan untuk pengobatan anaknya yang membutuhkan transplantasi ginjal.
Sehingga, tidak heran bila ayahnya hanya menghabiskan beberapa potong roti dan acar saja untuk mengisi kekosongan perutnya sehari-hari. Belum lagi, orang tua ini juga memiliki tanggungan anak sulungnya yang berusia 15 tahun. Apalagi, anak pertamanya ini memiliki kebutuhan khusus.
Dengan kondisinya tersebut, Para staf rumah sakit tempat Xiaoming dirawat, secara bergantian ikut membantu mereka dengan membayar biaya makan sang ayah setiap hari. Bahkan, seorang perawat membelikan sepatu untuk ayah Zhang setelah melihatnya berkeliaran tanpa mengenakan alas kaki saat di rumah sakit.
Sedihnya, meski sudah menjual segala yang mereka miliki seperti 20 ekor kambing dengan harga 5000 yuan (sekitar Rp10,8 juta). Namun, biaya yang harus dikeluarkan mereka untuk perawatan harian anaknya tidak pernah cukup, bahkan utang mereka sudah mencapai ribuan yuan. Apalagi, sesegera mungkin mereka harus mendapat uang untuk operasi transplantasi ginjal untuk anaknya. Duh, sungguh malang nasib mereka ini ya?
Sobat, dari kisah ini menunjukkan betapa besar pengorbanan orangtua demi kesembuhan dan kesehatan anaknya. Semoga Zhang segera mendapatkan bantuan dari pemerintah, agar pengobatannya yang membutuhkan transplantasi ginjal dapat berjalan dengan lancar. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar