KEBAJIKAN ( De 德 ) - Keselamatan saat mengemudi merupakan hal yang paling penting saat berkendara. Supaya bisa meminimalisasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di jalan raya, saat mengemudikan kendaraan sebaiknya tidak dalam pengaruh minuman keras karena tentunya sangat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Seperti kejadian di Tiongkok ini, Dua polisi lalu lintas (Polantas) kota Handan, provinsi Hunan, Tiongkok menjadi viral di sejumlah media sosial, lantaran mereka harus ikut berlutut untuk menjelaskan tentang hukuman bagi pengendara yang mengemudikan kendaraan dalam keadaan mabuk.
Dilansir shanghaiist.com, Minggu (30/8/2015), kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 07.48 waktu setempat. Saat itu polantas mendapati seorang pengendara mobil sedan warna putih yang sedang mengemudikan mobil secara ugal-ugalan di jembatan Hanwu kota Handan.
Saat dihentikan, seorang pria yang merupakan pengendara mobil bernama Feng Dong keluar dari mobilnya. Ia langsung merebahkan dirinya di jalanan sebagai ancaman jika polantas menilangnya.
Di dalam mobil ternyata Feng tidak sendirian, ia bersama sang ibu yang juga panik dikarenakan sang anak mencoba bunuh diri, hingga ia langsung meminta anaknya untuk berdiri. Keduanya pun langsung mendekati para Polantas dengan memohon, dan meminta ampunan kepada Polantas.
Melihat para Polantas tak bergeming, ibu dan anak ini langsung berlutut dan menangis. Sang ibu yang kelihatannya sangat menyayangi anaknya terlihat sangat ngotot melindungi anaknya yang terbukti sudah salah melanggar aturan.
Melihat tingkah ibu dan anak ini, dua polantas lalu ikut berlutut dan berdiskusi soal pelanggaran lalu lintas yang dilakukan mereka. Akhirnya setelah diskusi panjang, Feng tetap dihukum dengan larangan mengemudi selama enam bulan dan denda uang sebesar 1000 yuan atau sekitar Rp 2.2 juta.
Sementara itu, aksi kedua polantas yang ikut berlutut hanya untuk menjelaskan soal pelanggaran mengemudi, ditanggapi beragam oleh netizen. Ada yang memuji dan ada yang menyayangkan sikap dua polantas itu.
"Itu jelas pelanggaran, tak perlu lagi ada diskusi panjang seperti itu," ungkap seorang netizen. Salam kebajikan (Sumber)
Melihat tingkah ibu dan anak ini, dua polantas lalu ikut berlutut dan berdiskusi soal pelanggaran lalu lintas yang dilakukan mereka. Akhirnya setelah diskusi panjang, Feng tetap dihukum dengan larangan mengemudi selama enam bulan dan denda uang sebesar 1000 yuan atau sekitar Rp 2.2 juta.
Sementara itu, aksi kedua polantas yang ikut berlutut hanya untuk menjelaskan soal pelanggaran mengemudi, ditanggapi beragam oleh netizen. Ada yang memuji dan ada yang menyayangkan sikap dua polantas itu.
"Itu jelas pelanggaran, tak perlu lagi ada diskusi panjang seperti itu," ungkap seorang netizen. Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar