|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 20 November 2015

Dalai Lama: Berhentilah Berdoa untuk Paris

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Pemimpin Tertinggi Tibet, Dalai Lama meminta masyarakat dunia berhenti berdoa atas insiden di Paris, Prancis. Dia menganggap, berdoa bukan solusi pemecahan masalah ekstrimis di dunia ini.

Kata dia, jalan keluar mengenyahkan ekstrimis ada di tangan manusia. Yaitu bergiat untuk perdamaian. Bukan cuma berdoa. Karena menurut dia, manusia sendiri yang sengaja membuat permusuhan satu dengan lainnya.

"Kita tak bisa memecahkan masalah ini (ekstrimis) hanya dengan berdoa dan berdoa," ujar dia, kepada Deutsche Welle, seperti dilansir laman Raw Story, Selasa (17/11).

Dia menegaskan, dirinya bukan tak percaya dengan doa. Namun memohon kepada Tuhan atas ulah manusia sendiri adalah sikap tak logis dan inkonsisten. "Saya seorang (penganut) Budha. Saya percaya dengan doa. Tapi manusia yang menciptakan masalah (rasa permusuhan) ini. Sekarang kita meminta Tuhan mengatasi?," ujar dia.

Dalai Lama mengatakan, bekerja untuk perdamaian adalah cara manusia untuk bisa keluar dari aksi saling teror. Saling menumbuhkan nilai-nilai kemanusian, kesatuan dan harmoni. Manfaatnya, bukan cuma untuk masyarakat di Prancis, namun untuk manusia di belahan dan sudut bumi manapun.

"Jadi mari kita hanya bekerja untuk perdamaian. Dalam keluarga dan masyarakat. Tak perlu mengharapkan bantuan Tuhan, Budha, apalagi pemerintah," ujar dia.

Sebab kata dia, tanpa ada kemauan manusia untuk bisa saling mengedepankan rasa perdamaian, persoalan yang dangkal sekalipun terbukti ampuh menciptakan sikap saling bermusuhan. Dan itu terjadi saat ini. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar