|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 29 Juni 2016

Mengharukan, Potret Sekolah Khusus untuk Anak-Anak Pengidap HIV

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Linfen Red Ribbon School, sekolah yang satu ini memang bukanlah sekolah biasa. Sekolah ini khusus untuk anak-anak pengidap HIV. Jadi semua muridnya yang kebanyakan ditelantarkan oleh orang tuanya bersekolah di sini dan menghabiskan masa kanak-kanak mereka dengan bermain dan belajar.

Seperti yang dilansir oleh shanghaiist.com, sekolah ini terletak di kota Linfen, Shanxi dan jadi satu-satunya sekolah khusus untuk anak-anak pengidap HIV. Sejak bulan Desember 2011, sekolah ini telah menyediakan pendidikan juga pengobatan medis untuk anak-anak yang mengidap HIV atau AIDS. Saat ini, ada 32 murid yang bersekolah di sini tanpa dipungut biaya apapun.

Ms. Liu, salah satu pengajar di sana menceritakan kisahnya bertemu muridnya, Hongmei untuk pertama kali, "Pertama kali aku bertemu Hongmei dan kakak laki-lakinya, mereka jorok sekali, sulit untuk mendeskripsikannya. Tapi mereka kelihatan manis sekali setelah mandi hingga bersih."

Anak sedang bermain
Sebagian besar anak-anak yang bersekolah di sini yatim piatu karena ditelantarkan oleh orang tua mereka. Guo Xiaoping, sang kepala sekolah sering menghabiskan waktunya bermain dengan murid-muridnya saat ada waktu luang. Banyak anak yang ingin memanggilnya "ayah" tapi Guo menolak dengan alasan dirinya tak akan pernah bisa menggantikan sosok orang tua kandung murid-muridnya.

Xiaofan, seorang murid yang berusia 17 tahun serius belajar gitar dengan gurunya, Li Jun di sekolah. Saat ini ia tinggal dengan kakaknya dan neneknya setelah ibunya meninggal karena AIDS dan ayahnya yang tewas karena kecelakaan mobil, semua itu terjadi ketika Xiaofan baru berusia tiga tahun.

Anak-anak tak hanya belajar tapi juga bisa bermain dengan teman-teman sebayanya. Saat turun hujan, anak-anak akan menonton televisi di ruangan gurunya bersama-sama.

Anak sedang bermain
Sejak sekolah ini didirikan, ada seorang anak yang meninggal dunia. Guo sebagai kepala sekolah sering merasa sangat sedih setiap kali mengingat hal itu. Dia mengatakan kalau dia ikhlas untuk meninggal kapan saja asal ia berhasil merawat murid-muridnya dengan baik.

Sungguh butuh perjuangan yang tak mudah untuk merawat anak-anak ini, ya Sobat. Setiap anak memang berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan menghabiskan masa kanak-kanaknya dengan bahagia. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar