|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 03 Oktober 2016

Membaca Daring Sampah Dapat Berdampak Buruk pada Otak

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Di masa kini, hampir semua orang beralih ke internet untuk mendapatkan informasi atau sekedar membaca mencari hiburan. Namun sebagian besar dari kita mungkin tidak menyadari potensi yang merugikan terhadap kesehatan praktis dengan menghabiskan waktu yang berlebihan menatap layar monitor. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa jenis konten tontonan yang berkualitas rendah dalam dunia maya yang kita telusuri melalui media sosial dan situs clickbait, mungkin akan berdampak negatif dari yang kita bayangkan.

Para peneliti menemukan bahwa kualitas dan kompleksitas dari pilihan bacaan seseorang pada berbagai sumber, misalnya internet, buku, pesan teks dan sebagainya, memiliki korelasi yang erat dengan kualitas keterampilan menulis mereka. Dengan kata lain, jika 90 persen dari apa yang dibaca sepanjang hari oleh seseorang adalah pembicaraan gaul internet, singkatan, emoji, hashtags dan ejaan atau tata bahasa asal-asalan, maka kemungkinan besar mereka tidak akan mampu menghasilkan konten tulisan yang mendekati kualitas tulisan dari seorang novelis ataupun penulis profesional.

Untuk meneliti efek dari konsumsi konten pada keterampilan menulis, para peneliti mengambil contoh tulisan dari 65 peserta dewasa dan bertanya kepada mereka tentang kebiasaan membaca, termasuk sumber dan media yang mereka konsumsi paling sering (seperti internet, buku, surat kabar, dan lain-lain). Kualitas tulisan contoh yang disediakan oleh para peserta kemudian dicocokkan dengan kualitas contoh tulisan yang diambil dari sumber-sumber konten yang menurut mereka paling sering digunakan, dengan menggunakan perangkat lunak berbasis algoritma.

Hasilnya tidaklah mengejutkan. Ternyata apa yang menjadi pilihan orang untuk dibaca, sangat mencerminkan seberapa baik mereka dapat menulis. Para peserta yang mengaku menghabiskan waktu mereka membaca tulisan yang berkualitas lebih tinggi dan sumber yang lebih kompleks dari konten, menunjukkan kualitas yang lebih tinggi dan kemampuan menulis yang lebih kompleks dalam sampel tulisan. Demikian juga, orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk membaca kualitas tulisan yang lebih rendah dan sumber yang kurang kompleks akan menunjukkan kualitas yang lebih rendah dan menulis lebih kompleks daripada mereka yang menghabiskan waktu pada sumber yang berkualitas tinggi.

Studi ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kualitas konten dari sumber-sumber bacaan dengan ketrampilan menulis, tidak harus membuktikan bahwa kualitas konten dapat menyebabkan tulisan baik atau buruk. Hasil ini juga tidak berarti bahwa kita harus berhenti membaca listicles (sebuah artikel di internet yang disajikan dalam bentuk daftar bernomor), meme, GIF, postingan status teman Facebook kita, atau bentuk stimulasi online cepat lainnya demi kemampuan kognitif kita.

Jika ada, penelitian ini adalah pengingat yang baik bagi kita supaya harus lebih memperhatikan apa yang kita pilih untuk dikonsumsi secara daring, tidak hanya demi alasan kesehatan mental, tetapi juga untuk tidak membuang-buang waktu juga. Lagi pula, bukanlah hal yang berharga ketika Anda duduk di meja komputer dan membayar sejumlah tagihan internet hanya untuk membaca tweet-27 di tweetstorm selebriti yang marah-marah di Twitter, selama 45 menit.

Jadi apa yang bisa kita lakukan? Nah, untuk memulainya, berikut adalah beberapa ide yang baik:

• Batasi waktu Anda yang dihabiskan untuk media sosial dan situs hiburan lain hanya untuk beberapa menit, sekali atau dua kali sehari.

• Luangkan waktu lebih banyak untuk membaca dalam bentuk konten panjang, yang berguna dan informatif dari sumber daring yang berkualitas tinggi (seperti situs-situs terkemuka dan blog) serta sumber luring lainnya (seperti buku dan majalah).

• Atur niat untuk membenahi tata bahasa dan ejaan bahkan saat SMS, posting di media sosial atau membuat komentar cepat.

• Berlatih menulis jurnal tentang harian Anda, mengekspresikan perasaan Anda melalui kata-kata, pemecahan masalah atau hanya menceritakan kisah Anda yang ingin diceritakan.

Dalam dunia yang super cepat saat ini di mana rentang perhatian kita semakin pendek dan hidup kita menjadi lebih sibuk, Anda dapat berharap bahwa segala macam platform konten siap dan bersedia untuk membuat konten mereka lebih menarik dan menyentil dari sebelumnya dengan mengorbankan kualitas bagi pembacanya. 

Jika kita bisa tetap menyadari hal ini, kita juga bisa menjadi lebih baik menavigasi melalui campuran konten yang berkualitas rendah, menengah, dan tinggi, yang terus berupaya menarik perhatian kita sekaligus. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar