|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 16 Oktober 2016

Menjaga Rahasia

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Ketika mendengar sebuah berita "miring", baik itu keburukan, kekurangan maupun aib tentang saudara atau sahabat kita, apa reaksi kita pertama kali? Kebanyakan dari kita akan "menelan" berita itu mentah-mentah. Bahkan tidak sedikit, yang dengan semangat meneruskannya kepada orang lain.

Lalu kita akan menceritakan aib tersebut sambil berbisik, "Sst... blaaa...blaaa.... Tapi jangan ngomong kemana-mana yah... Soalnya ini rahasia lho..."

Yang dibisiki akan meneruskan berita tersebut kepada sahabatnya yang lain, juga sambil berpesan, "Tolong jangan sebarin berita ini. Ini rahasia banget loh..."

Bukan itu saja, sebagian orang bahkan menambahkan dengan "bumbu-bumbu penyedap" agar berita itu terdengar menarik dan menjadi sebuah berita yang bombastis.

Seorang ahli agama dan filsuf terkenal, Kahlil Gibran mengatakan : "Jika engkau menyampaikan rahasiamu kepada angin, jangan salahkan angin bila ia akan mengabarkannya kepada pepohonan".

Peristiwa demikian amat jamak terjadi dalam kehidupan kita. Seorang tokoh masyarakat, sebut saja Edy, memiliki sifat yang baik dan kepribadian yang disenangi orang banyak. Saat anaknya menikah, beliau mengundang banyak sekali keluarga dan kerabatnya.

Beberapa minggu kemudian, seorang sahabatku, Budi mengatakan sesuatu berita tentang Edy kepadaku : " Saya dengar menantu laki-laki Edy ada masalah dengan puterinya..."

Saya bertanya : "Ada masalah apa? Kok kelihatan serius banget?"

Budi berkata : "Tapi jangan bilang siapa-siapa yah... Dengar-dengar menantu Edy mengalami disfungsi ereksi di malam pertamanya. Hal ini membuat Edy menjadi kesal. Padahal beliau ingin sekali cepat-cepat menggendong momongan. Cucu pertamanya gitu..."

Saya terkesiap mendengar berita ini. Sebuah cerita aib yang tidak pantas untuk diumbar kepada orang lain.

Lantas saya bertanya : "Darimana kamu tahu?"

Budi berkata : "Dari mulut Edy sendiri... Saya ini kan sahabat karibnya. Semua rahasianya pasti diberitahu kepadaku..."

Saya : "Kalau memang rahasia, mengapa kamu menceritakan kepadaku...?"

Budi : "Kan kamu ini sahabatku...?"

Saya : "Tindakan kamu itu tidak tepat. Jika saja saya dan yang lain berpikiran seperti kamu, menganggap semua rahasia boleh diceritakan kepada orang lain, walaupun kepada seorang sahabat, maka tidak ada lagi rahasia di muka bumi. Rahasia itu akan berpindah dari satu mulut ke mulut yang lain, dan tentunya sudah menjadi rahasia umum. Apakah ini bisa disebut rahasia lagi?"

Budi terdiam mendengar penuturanku. Dia menganggukkan kepala, menandakan setuju dengan apa yang kukatakan.

Saya melanjutkan : "Begini bro, kalau sudah dibilang berita rahasia, seyogyanya kita tidak boleh menceritakan kepada siapapun, bahkan kepada sahabat karib kita. Itulah hakikat sebuah rahasia yang harus dipahami..."

Sobatku yang budiman...

Setiap orang, pasti memiliki rahasia. Sesungguhnya rahasia itu adalah hal-hal yang disembunyikan dan tak ingin diketahui oleh orang lain. Semua orang akan berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikannya. Sebab, ketika sebuah rahasia di-share kepada orang-orang yang tidak bertanggungjawab, maka kemungkinan hal-hal buruk yang tidak diinginkan akan terjadi. Rahasia itu akan menjadi bumerang dan menjadi alat untuk menjatuhkan sang pemilik rahasia.

Namun, ada waktu di mana kita tidak mampu menahan dan memendam gumpalan rahasia yang semakin meluap di dalam hati. Terkadang, hati kita membutuhkan sedikit ruang berlebih untuk menampungnya. Maka dari itulah, sebagian orang ingin menceritakan rahasia yang dimilikinya kepada orang terdekatnya.

Tak selamanya, rahasia yang disampaikan kepada orang lain akan tetap terjaga. Seringkali rahasia itu akan menyebar seiring dengan bergulirnya waktu tanpa dapat dicegah. Menjadi viral dan diketahui banyak orang. Meskipun saat bercerita dahulu, kita selalu menekankan agar tak menceritakan rahasia itu kepada orang lain.

Jangan sekali-kali kita membongkar atau menceritakan aib saudara, sahabat atau siapa saja kepada orang lain. Jika ini kita lakukan, maka suatu ketika seseorang juga akan membongkar aib kita melalui peristiwa yang tidak disangka-sangka. Salam kebajikan #firmanbossini

Tidak ada komentar:
Write komentar