KEBAJIKAN ( De 德 ) - Orang mengandalkan perasaan untuk mengerjakan sesuatu adalah baik. Orang mengandalkan pemikiran untuk mengerjakan sesuatu adalah cerdas. Kalau orang bergantung pada dua hal ini untuk mengerjakan sesuatu adalah Bijaksana.
Memang PIKIRAN dan PERASAAN adalah dua hal yang terlihat sama tapi berbeda. Jika seseorang menggunakan perasaannya, maka lebih kearah kesadaran biasanya, jika lebih menggunakan pikirannya maka lebih ideologis.
Jika yang menggunakan keduanya maka akan lebih BIJAKSANA. Kita selalu belajar menjadi bijaksana, memang sulit tapi tiada salah mulai saat ini sekarang, tiada kata tidak bisa dan terlambat di kamus kehidupan.
Hidup seperti kita menumpang taksi, apapun keputusan kita, pergi ke suatu tempat atau berdiam diri saja, argo tetap berjalan. Ada harga yang harus di bayar walau tanpa melakukan perjalanan dan aktifitas. Harga itu sungguh teramat mahal, jauh lebih mahal melampaui nilai uang, melampaui nilai waktu, seandainya waktu bisa diuangkan.
Waktu terlalu cepat, dilihat kembali apa yang terjadi 2 tahun yang berlalu, terlihat kita sia-siakan terbuang. Karena kita membayar bukan dengan uang atau waktu, tapi membayarnya dengan setiap tarikan dan helaan nafas kehidupan yang sangat terbatas dan tidak bisa kembali.
Banyak yang kita lalui, yang lancar, penuh rintangan, kegembiraan maupun kegetiran, itulah kehidupan. Mulailah dengan aktifitas positif yang membawa kebaikan. Menyebarkan kebenaran dan menyertakan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, karena kehidupan akan dengan cepatnya berlalu.
Kita hendaknya memiliki perasaan bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya perasaan telah meraih kesuksesan saja, dengan demikan hati kita akan terasa sangat nyaman. (做人要有踏實感,不要只有成就感,踏踏實實的人,心中多舒服). Be practical but not seeking for a sense of accomplishment.One who is practical and honest always feels good. - Kata Perenungan Master Cheng Yen - Salam kebajikan (Ai Ti)
Tidak ada komentar:
Write komentar