KEBAJIKAN ( De 德 ) - Tidak semua topik pembicaraan layak dibahas secara terbuka pada segala tempat dan waktu. Bila ingin menjadi orang terkemuka dalam dunia usaha, perlu mengerti penguasaan kelayakan berbicara. Berikut ini membahas beberapa pantangan dalam berbicara:
1. Kondisi kesehatan diri sendiri
Selain keluarga dan sahabat karib, maka tidak ada orang yang tertarik pada hasil pemeriksaan kesehatan atau penyakit alergi orang lain.
2. Keadaan kesehatan orang lain
Orang yang menderita penyakit berat seperti kanker dan lain-lain, biasanya tidak berharap dirinya menjadi obyek fokus pembicaraan. Janganlah bermuram durja ketika bertemu dengan teman yang lagi menderita sakit, bila dia bekerja kembali, hendaknya dia diperlakukan biasa seperti orang lainnya, jangan menyinggung tentang sakitnya.
3. Topik pembicaraan yang bisa menimbulkan perselisihan
Kecuali sudah mengetahui dengan jelas sikap pihak lain, hendaknya menghindari topik-topik pembicaraan yang mudah menimbulkan perselisihan seperti agama, politik, partai dan lain-lain agar tidak menimbulkan pertengkaran atau keadaan kaku karena saling tidak mengalah.
4. Harga suatu barang
Bila topik seseorang selalu hanya seputar, berapa harga barang ini? Berapa harga barang itu? Akan terasa menjemukan. Harga rumah maupun mobil seseorang sebenarnya bukan urusan orang lain.
5. Nasib jelek pribadi
Jangan membicarakan tentang penderitaan atau nasib jelek yang sedang menimpa teman kantor, misalnya tentang perceraian atau keluarga meninggal dunia. Tentu saja kalau pihaknya yang mulai dulu membicarakannya, perlu mendengarkan ceritanya dengan menunjukkan rasa simpati, namun janganlah mempertanyakannya secara bertubi-tubi hanya karena ingin memuaskan rasa ingin tahu.
Pada saat berbicara dengan orang yang baru mengalami musibah, yang paling baik adalah membiarkan dia menyatakannya sendiri. Namun bila yang mengalami musibah adalah diri Anda sendiri, maka pada saat membicarakan urusan dinas, sebisanya jangan memasukkan topik mengenai musibah yang Anda alami, karena akan membuat orang lain menjadi serba sulit, orang lain mungkin tidak mengetahui bagaimana menyatakan rasa simpati.
6. Topik yang sudah basi atau sudah ketinggalan zaman
Topik yang menimbulkan kesan “itu-itu terus” bukanlah topik yang baik.
7. Gosip yang mencelakai orang
Dalam bekerja akan terdapat banyak kesempatan untuk menyiarkan berita burung yang merugikan masa depan orang lain, tentu saja sebelum Anda mulai membahas berita burung ini perlu mempertimbangkan, apakah berita tersebut sudah “banyak ditambah dengan bumbu-bumbu” atau isinya mungkin semuanya benar, namun setelah disebarkan akan dapat melukai orang lain.
Seorang manager yang mampu membela anak buah hendaknya menunjukkan sikap seorang pimpinan, sekalipun mungkin hanya sepatah kata, “Saya kira hal ini kurang adil baginya.” Ini akan membuat orang lain kagum dan hormat. Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar