|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 28 Maret 2017

Belajarlah Mengendalikan Diri

 


KEBAJIKAN ( De 德 )Banyak di antara kita pernah terjebak dalam suasana tidak mengenakkan ketika hadirnya seseorang yang dibenci. Merasa terintimidasi oleh keberadaannya sehingga memutuskan untuk meninggalkan acara yang sedang dinikmati.

Seorang gadis muda merasa sangat marah dengan kehadiran mantan pacarnya bersama wanita lain dalam acara ulang tahun temannya. Padahal gadis manis ini sedang bersama pacar barunya.

Karena tidak tahan melihat kemesraan yang ditunjukkan oleh mantannya, gadis muda ini mengajak sang pacar untuk meninggalkan lokasi acara. Sang pacar merasa heran dengan perubahan sikap yang sedemikian drastis, namun karena desakan dari gadis ini, akhirnya sang pacar mengabulkan keiginan pasangannya.

Sementara itu, seorang pengusaha muda sedang menikmati lantunan lagu artis biduan idolanya, larut dalam kegembiraan suasana acara yang diselenggarakan oleh perusahaan supplier barang dagangannya.

Namun seketika suasana hatinya berubah menjadi tidak mengasyikkan tatkala dia melihat kehadiran kompetitornya. Pesaing bisnisnya muncul membuat hatinya menjadi kesal dan dongkol.

Pengusaha itu berkata dalam hati : "Mengapa pihak supplier mengundang si anu, padahal jelas-jelas nilai penjualanku jauh melebihnya? Apa maksud dari semua ini? Gara-gara kehadirannya, saya tidak dapat lagi menikmati kemeriahan acara ini... Lebih baik saya pulang saja daripada menyimpan kekesalan di hati..."

Sobatku yang budiman...

Kedua contoh cerita di atas sangat jamak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Banyak momen indah dan menyenangkan, yang seharusnya dapat dinikmati, menjadi buyar karena kehadiran seseorang yang tidak kita sukai.

Acara yang seharusnya menjadi penghiburan diri dalam kegembiraan menjadi sirna karena ketidakmampuan kita dalam mengendalikan diri. Padahal momen yang demikian berharga belum tentu akan terulang lagi. Secara tidak sadar, kita telah menyia-nyiakan kesempatan untuk memanjakan diri dan bersosialisasi dengan orang lain.

Betapa seringnya kita menukar kegembiraan dan sukacita dengan kemarahan, kekesalan dan sakit hati, hanya karena ucapan seseorang? Apa untungnya memendam dendam dan sakit hati, sesuatu yang seharusnya dapat kita abaikan? Sesuatu yang sepantasnya tidak perlu kita hiraukan? Tidak perlu disimpan dalam hati untuk jangka waktu lama?

Sebaliknya, sudah seberapa banyak kita mengumbar kemarahan kepada orang lain? Sesuatu yang membuat kita berubah menjadi manusia kasar dan tidak beradab dengan segudang kata-kata makian? Sesuatu yang dapat menyakiti hati orang lain? Sesuatu yang menimbulkan dendam kesumat orang lain dan memaksa mereka mengutuk dan mendoakan hal yang tidak baik buat kita?

Padahal, jika kita mampu mengendalikan diri dengan baik, menjaga kesantunan dalam kekecewaan dan berperilaku sopan dalam ketidaksukaan, senantiasa bersabar dan sedikit mengalah, maka kita dapat menghindarkan diri dari konflik, pertikaian dan permusuhan.

Untuk itu, marilah kita belajar mengendalikan diri, mengontrol emosi, memupuk kesabaran, memundurkan sedikit langkah untuk mengalah dan bersedia memaafkan.

Jangan pernah menukar kegembiraan dan kebahagiaan hidup dengan kesedihan dan kemarahan. Semua ini bukan dihasilkan oleh orang lain, namun diciptakan oleh kita sendiri.

Jangan pedulikan kehadiran orang yang tidak kita sukai, bersikaplah wajar dan lanjutkan menikmati keriangan. Jagalah hati dalam suasana penuh kedamaian agar tercipta kehidupan yang harmonis dan bahagia.

Simpel bukan...?  Salam kebajikan #firmanbossini

Tidak ada komentar:
Write komentar