|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 17 Juni 2017

Manusia Bodoh

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Seringkali kita mendapatkan kata-kata yang menyakitkan hati dari orang lain, menyebut kita sebagai manusia bodoh. Mereka berkata : "Dasar manusia bodoh...!!!" Bagaimana kita menyikapi kejadian ini dengan bijaksana?

Jika merasa tidak bodoh dan tidak layak mendapatkan panggilan tersebut, maka kita boleh melakukan koreksi kepada yang bersangkutan. Pilihlah kata-kata yang baik dan tidak konfrontatif. Ucapkanlah dengan penuh kelembutan.

Kita boleh berucap : "Maaf, apa yang kamu pikirkan tidaklah benar. Saya bukan manusia bodoh karena apa yang yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan..."

Dengan mengatakan kalimat di atas, maka kita hanya sekali saja mengucapkan kata "bodoh".

Jika merasa kurang pintar dan kenyataannya memang salah dalam melakukan sesuatu, maka kita tidak perlu mengomentari lebih lanjut. Biarkan saja. Jadikan kata "manusia bodoh" sebagai bahan koreksi diri untuk memperbaiki kelemahan serta memotivasi diri lebih baik lagi ke depannya.

Namun, saat kita langsung merasa tersinggung, tersulut emosi dan mulai berpikir : "Apa hebatnya mereka sehingga menyebutku manusia bodoh? Apa hak mereka mengatakan diriku sebagai seorang yang bodoh. Saya bukanlah manusia bodoh seperti yang mereka bayangkan. Pokoknya saya tidak menerima jika mereka mengatakan bodoh kepadaku. Aku tidak akan tinggal diam dan akan membalas mereka karena menyebutku bodoh..."

Dengan melontarkan kalimat di atas, sebenarnya tanpa disadari kita telah lima kali mengucapkan kata "bodoh". Memposisikan diri kita sebagai manusia bodoh.

Masalah utamanya adalah saat kita terbawa amarah, kita sering mengakui dan menyebut diri kita sebagai manusia bodoh hingga berkali-kali. Sungguh ironis dan menyedihkan bukan?

Sobatku yang budiman...

Saat seseorang menyebut kita sebagai manusia bodoh, maka yang harus kita lakukan adalah membiarkan kelakuan mereka. Toh apa yang mereka katakan tidak akan mengubah hidup kita jika kita tidak mempedulikannya.

Ejekan, hinaan dan segala ujaran kebencian tidak akan mengusik hidup kita jika kita tidak memikirkan dan mau membiarkan ucapan itu lenyap dihembus angin. Jangan membalas ucapan mereka dengan emosi karena hanya akan menghabiskan waktu dan tenaga sia-sia.

Satu lagi, mengapa kita harus membiarkan orang lain mengendalikan hidup dan mengganggu kebahagiaan kita? Salam kebajikan #firmanbossini

Tidak ada komentar:
Write komentar