|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 21 Januari 2020

Sembahyang Awal Tahun Tikus Logam (庚子) 2571 / 2020

 


KEBAJIKAN (De 德)Sesuai dengan tradisi budaya Tionghoa, adalah bijak jika pada awal Tahun Baru Imlek 2571 tahun ini yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2020, kita sambut dengan penuh suka cita, serta memulai sesuatu dengan semangat yang baru, berpikiran baik, berkata baik dan berbuat baik, karena setiap hal yang dilakukan dengan positif, maka niscaya akan membawa hasil yang baik pula terhadap hidup kita supaya terus baik sepanjang tahun.

Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek, selalu diawali dengan Sembahyang Tahun Baru Imlek atau Ying Shen Jie Fu (迎神接福). Sangat baik jika bisa menyalahkan dupa pertama di Awal Tahun Baru Imlek / Sin Cia, pada tanggal 1 bulan 1 Imlek / Cia Gwee Ce It, baik di kelenteng maupun di rumah, dengan harapan agar Tuhan dan para Dewa Dewi memberikan perlindungan serta kemudahan dalam segala hal di sepanjang tahun yang baru ini agar bisa lebih baik lagi dari tahun yang lalu.

Pedoman bagi yang sembahyang Yin Shen Jie Fu di Kelenteng (Bio/Miao)

Menghadap ke altar Tuhan atau THIAN terlebih dahulu, baru bersembahyang kehadapan altar para Sheng Ming atau Dewa-Dewi yang ada di dalam Kelenteng tersebut.

Pedoman bagi yang sembahyang Yin Shen Jie Fu di rumah

1. Pengunaan tebu hanya orang Hokian, sub etnis lain tidak ada yang menggunakan tebu.

2. Kue Keranjang.

3. Buah-buahan dengan jumlah masing-masing lima buah, lima jenis (apel, jeruk, pear, anggur, jeruk besar, dll) dan rangkap dua, artinya untuk meja sembahyangan Thian Kung satu set dan untuk meja sembahyangan yang didalam rumah satu set. Hindari memilih jenis buah yang berduri (salak, nanas, dan lainnya)

4. Meja sembahyangan Tian Gong (Thian Kung) disiapkan. Kemudian Hio besar sesuai kebutuhan, minimum dua batang. Hio kecil secukupnya tergantung anggota keluarga yang ingin sembahyang, masing-masing anggota 12 batang Hio pada tiap meja sembahyang.

5. Lilin yang pantas 2 batang tiap meja (jangan terlalu tinggi dan besar) sebagai penerangan.

6. Bunga segar untuk meja bila mampu, sebagai pewangi.

7. Xiang Lu (Hio Lo / tempat Hio) untuk meja Tian Gong. Bila tidak ada yang permanen, dapat dibuat dari kaleng susu besar, dibungkus dengan kertas merah dan diisi beras.

8. Cangkir kecil (Jiu Jing), tempat teh sebanyak 5 buah untuk masing-masing meja sembahyang. Juga teh jangan lupa.

9. Permen satu piring kecil sebagai pemanis untuk masing-masing meja sembahyang. Minyak wangi disemprotkan ke tangan anggota keluarga saat sebelum sembahyang. Kain merah sebagai taplak meja Tian Gong.

Penyusunan / Persiapan Sembahyang

Letakkan meja Thian Gong menghadap Timur dengan langit-langit terbuka. Pasang taplak meja merah, letakkan kaca diatasnya. Susun Xiang Lu [(Hio Lo), cangkir teh setengah lingkaran, lilin disamping kanan kiri, buah-buahan melingkar setengah lingkaran juga, bunga dibelakang kanan kiri meja. Permen di sebelah kanan depan meja. Demikian pula dengan susunan yang sama untuk meja sembahyang yang ada di dalam rumah.

Saat / Waktu Sembahyang

Waktu sembahyang pada tanggal satu bulan satu tahun baru Imlek, jam 00:00 sampai 06:00 adalah yang paling baik. Memakai pakaian yang rapi dan menyusun permohonan permintaan untuk satu Tahun Baru ini, agar tidak ada yang tertinggal.

Kepala keluarga memimpin sembahyang dengan Xiang (Hio) besar satu di hadapan Thian atau Tuhan, kemudian diikuti dengan 12 Xiang (Hio) kecil. Sembah sujud seperti biasa sembahyangan, permohonan-permohonan diutarakan.

Setelah selesai diikuti dengan anggota keluarga yang lain, mulai dari pangkat yang tertinggi menurun. Kepala keluarga melanjutkan sembahyang yang sama di meja sembahyangan dalam rumah dengan pola yang sama. Setelah semuanya selesai, tunggu sebentar, sekitar 30 menit.

Bila situasi lingkungan tidak mengijinkan, maka meja sembahyangan Thian boleh diberesin / diangkat semua persembahan yang ada, tinggalkan Xiang (Hio) nya saja. Bila situasi mengijinkan maka dapat dibiarkan sampai pagi, sampai lilin dan Xiang (Hio) terbakar habis. Kemudian pagi harinya dilanjutkan dengan adat keluarga masing-masing, seperti berkunjung kerumah orang tua, orang yang dituakan, dll. Mengenai masalah menggunakan hio sebagai pengharum ruangan, itu sah-sah saja.

Pada jaman dahulu, mereka para scholars sebelum membaca kitab-kitab klasik banyak yang menggunakan hio sebagai pengharum ruangan dan membawa ketenangan, ada kemungkinan juga untuk menunjukkan rasa hormat.

Sebenarnya hio dengan tangkai untuk ditancap itu adalah perubahan dari model sebelumnya. Sepanjang yang saya tahu, pada masa dinasti Tang, hio yang digunakan itu seperti hio yang dipakai oleh orang Jepang masa ini.

Tidak ditancapkan tapi diletakkan dalam kotak. Pada masa dinati Shang dan Zhou, hio itu disebut Yin dan merupakan tumpukan kayu harum yang dibakar. Pokok utama dari sembahyang Yin Shen Jie Fu adalah kemantapan dan ketulusan hati (Jen Sin).

Tidak perlu bermewah-mewahan, sesuaikan dengan keadaan ekonomi yang ada. Kalau "ada" baik, kalau sampai tidak adapun bukan suatu hambatan untuk sembahyang Imlek, pakai gaharu dan lilin aja juga bisa.

Ritual ini juga mengajarkan kesederhanaan. Apapun yang kita persembahkan pada dasarnya hanyalah penggembira yang sedap dipandang dalam hidup. Keutamaannya lebih pada ketulusan dan kemantapan hati kita untuk bersyukur pada Tuhan.

Jika kita tinjau dari kaca mata manusia, Sen / Sien (Dewa-Dewi) sendiri, tidak makan apa yang kita persembahkan itu. Jadi ketulusan dan kemantapan hati (Jen Sin) ditambah Wu, menuju Cen-lurus (Siu Cen) itulah tujuan pokok utama. Kembali ke Yim Yang (Thay Cik) kita. Keseimbangan, keselarasan itulah kehidupan yang kita jalani.

Akhir kata, kami ucapkan SELAMAT HARI RAYA IMLEK TAHUN 2571/2020. Semoga niat baik, tekad baik dan usaha baik dari kita semua di awal tahun baru ini dapat membuat kehidupan kita menjadi lebih baik. Xin Nian Kuai Le Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar