|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 06 September 2011

Bagaimana Kita Menjalani Kehidupan Ini ?

 

Bagaimana menjalani hidup ini ? Ada orang yang sama sekali tak berdaya melewati hari-harinya. Ada orang yang menganggap hanya ada hari ini, tidak ada hari esok, memuaskan diri sepuas-puasnya dalam sisa waktu yang sangat pendek ini. 

Namun ada orang yang menikmati kehidupan sejati di setiap terbit dan terbenamnya matahari. 

Ada orang yang berpegang teguh pada prinsip, “Tidak bekerja sehari, maka tidak makan sehari”, hidup dalam ketenangan batin dengan bekerja. Ada orang yang suka bermalas-malasan dan benci bekerja, frustrasi, serta menjalani hidup asal-asalan. Ada orang yang berusaha keras dengan positif, menyusun rencana kehidupan dan mewujudkan impian mereka. 

Sebagai contoh, jika kita sama-sama menikmati semangkuk pangsit mie kuah, ada orang merasakan kelezatannya, ada pula yang merasa tidak enak dimakan. Orang yang merasa lezat mungkin karena perutnya sedang lapar, sedangkan orang yang merasa tidak enak mungkin karena perutnya kenyang. 

Orang yang belum pernah mengalami kelaparan tidak akan mengetahui berharganya makanan, sama halnya dengan seorang anak yang merasa kenyang saat makan siang. Sang ibu sambil membawa sepiring nasi mengejar dan membujuknya, namun si anak bersikukuh tidak mau memakannya. Sang ibu mengkhawatirkan anaknya tidak akan tumbuh besar karena tidak makan. Ia telah menjalani kehidupan dengan mengkhawatirkan hal yang tidak akan terjadi. 

Sesungguhnya hari-hari dapat dilewati dengan sederhana dan santai, juga dapat dilewati dengan sangat sibuk dan rumit, semuanya merupakan tuntutan dan pilihan individu. 

Seperti halnya saya yang pernah membelikan pakaian yang kualitasnya agak tinggi untuk anak saya, namun dia justru rela memilih sendiri pakaian yang murah, karena teman-teman sekolahnya juga demikian! Sejak itu saya tidak lagi memilihkan baju untuknya, melainkan hanya mengusulkan, dengan demikian malah terasa menyenangkan dan relaks. 

Siapapun tidak bisa mengatur jalan hidup orang lain, kita tidak dapat meminta orang lain mengikuti jejak kita, namun kita hanya dapat memberikan saran. Mungkin saja jalan yang kita usulkan itu aman dan mulus, tetapi bukan pilihannya sendiri, bahkan kalaupun pilihannya salah, itu menjadi urusannya sendiri. 

Hanya saja anak-anak tidak bisa merasakan ketidak-nyamanan hati orang tua. Namun mungkin pada suatu hari ketika saatnya tiba, dia akan sadar. Selama niat dalam hatinya baik, meskipun telah mengambil jalan memutar, pada hakikatnya ia juga akan dapat menempuh jalan hidup yang benar. 

Yan Hui (salah satu murid Konfusius) pernah berkata, “Sekalipun hidup hanya dengan sepiring nasi dan segayung air minum, saya tidak akan mengubah niat hati.” Dengan keluhuran jiwa anggun semacam ini, ia rela menerima nasibnya, ini mungkin hanya dapat dilakukan segelintir orang saja. Namun dengan belajar mengurangi keinginan materi, menaikkan tingkat spiritual, maka kita tidak akan dapat dikendalikan oleh kebendaan, tidak mudah terpengaruh oleh godaan jahat eksternal. 

Tidak ada yang bisa membuat kita menjalani kehidupan yang sulit, kecuali kita sendiri yang merasa sulit melewatinya. “Gunung tidak berbelok, jalannya yang berbelok, jalan tidak berbelok, orangnya yang berbelok, orangnya tidak berbelok, hatinyalah yang berbelok.” 
Kebesaran manusia adalah karena kita dapat membuat pilihan. Memilih untuk menjadi majikan bagi diri sendiri, bukan menjadi budak orang lain. 

Bagaimana menjalani kehidupan? Tergantung bagaimana hati akan menjalaninya! Tidak peduli nyaman atau sulit dijalani, asalkan benar-benar dijalani untuk diri sendiri, maka tidak ada yang perlu disesalkan. Semoga hati Anda dapat menjalani kehidupan ini dengan sebaik-baiknya karena hidup adalah pilihan dan kita yang akan menentukan baik buruknya.

Tidak ada komentar:
Write komentar