|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 19 September 2012

Kaisar Taizu Meragukan Kesetiaan Sahabatnya

 

Dalam hidup ini, demi untuk mempertahankan suatu kekuasaan maupun suatu ketenaran, manusia telah mengabaikan moral, loyalitas dan keharmonisan yang berharga yang seharusnya menjadi suatu pertimbangan dalam suatu hubungan persahabatan yang sudah lama terjalin.

Kaisar Taizu, lahir dengan nama Zhao Kuangyin ( 赵匡胤 ) 21 March 927 – 14 November 976 adalah seorang pendiri dinasti Song.

Tak lama setelah ia menjadi kaisar, dia mengadakan suatu perjamuan dengan mengundang teman-teman seperjuangannya. Sebenarnya semua karena dia merasa khawatir tentang teman-temannya yang mungkin akan bersaing dengan dia untuk merebut kekuasaannya.

Karena hal itu sudah ada begitu banyak contoh dalam sejarah, di mana orang-orang yang berjuang bahu membahu untuk menggulingkan sebuah dinasti tua, akan mulai membunuh satu sama lain setelah dinasti baru didirikan. Sehingga ketika itu Kaisar Taizu menemukan sebuah cara untuk menghindarinya.

Setelah banyak makan dan minum, Kaisar Taizu mulai mengutarakan makna dari perjamuan itu, "Tanpa bantuan Anda, saya tidak mungkin sekarang bisa duduk di sini. Tapi itu sebenarnya bukanlah sebuah posisi yang menyenangkan karena saya merasa tidak nyaman dan tidak bisa tidur dengan nyenyak. Saya lebih suka menjadi seorang jenderal daripada seorang kaisar."

Jenderal Shi, yang merupakan peringkat tertinggi komandan militer merasa bingung dengan kata-kata Kaisar Taizu itu. "Apa maksudmu, Yang Mulia ?" Tanyanya.

"Yang mana di antara kalian yang tidak ingin menjadi seorang kaisar?" Kata Kaisar Taizu.

"Tapi Yang Mulia seorang yang diamanatkan oleh Surga. Siapa yang berani menantang Anda? "

"Saya tidak meragukan loyalitas Anda," kata Kaisar Taizu, "Tapi bagaimana bawahan Anda? Mereka mungkin ingin Anda menjadi kaisar untuk kepentingan mereka sendiri. Bahkan jika Anda tidak punya niat sendiri, Anda mungkin akan dipaksa oleh bawahan Anda untuk melakukan sesuatu. "

Para jamuan yang hadir mulai merasa khawatir. Hidup mereka akan berada dalam bahaya jika mereka tetap  berada di bawah kecurigaan tersebut.

"Saya setia kepada Anda, Yang Mulia," kata Jenderal Shi. "Saya tidak pernah memikirkan hal itu  sebelumnya. Beritahukan kami yang sebenarnya apa yang harus kami lakukan."

"Hidup ini singkat. Kita semua ingin hidup bahagia dan damai. Aku akan senang memberikan Anda banyak uang, jika Anda bersedia untuk pensiun. Anda dapat membeli tanah, membangun rumah dan memiliki perempuan cantik sebanyak yang Anda inginkan. Kau dan aku akan tetap bersahabat, dan tidak pernah akan ada ketidakpercayaan antara kita. Bukankah begitu? "

Sehari setelah itu, semua jenderal mengajukan pengunduran diri mereka. Kaisar Taizu memberikan gelar mulia dan harta pada mereka masing-masing.

Tidak ada komentar:
Write komentar