Cerita tentang perilaku bakti dalam sejarah Cina telah menjadi teladan sampai saat ini. Kisah-kisah ini merupakan bagian penting dari kebajikan Cina.
Yu Qianlou ( 庚 黔 娄) hidup pada periode Dinasti Utara dan Selatan, di negara Qi (479-502 AD). Dia adalah seorang pejabat yang diangkat sebagai gubernur Chan Ling.
Sepuluh hari setelah ia menduduki jabatan itu, tanpa alasan yang jelas saat ia sedang bekerja di ibukota, dia merasakan ada keringat dingin yang keluar dan hatinya mulai berdetak cepat dan tidak berhenti.
"Apakah ada terjadi sesuatu masalah di rumah?" ia bertanya-tanya. Sebagai anak yang berbakti, perhatiannya pada ayahnya yang di rumah sendirian selalu menjadi pikirannya. Kemudian dia mengundurkan diri dari jabatannya dan bergegas pulang. Ketika ia sampai di rumah, ia mendapatkan ayahnya yang tiba-tiba sedang terserang penyakit aneh dan dokter tidak bisa mendiagnosa penyakitnya.
"Jika Anda ingin tahu penyakit ayahmu dan kemungkinannya untuk sembuh, maka Anda harus menguji kotoran di pispotnya. Jika rasanya manis, maka penyakit ini serius dan kronis. Jika rasanya pahit, maka masalahnya adalah penyakit yang ringan dan cepat sembuh, "kata dokter.
Kekurangan prosedur pengujian yang canggih, membuat dokter menyarankan Yu Qianlou untuk mencicipi kotoran orang tuanya itu supaya bisa menentukan apakah penyakitnya masih bisa disembuhkan apa tidak. Dengan perasaan cemas, Qianlou segera mencicipinya dan dia menemukan rasanya manis.
Malam itu, dengan putus asa dia menyalakan dupa dan berlutut di depan tempat sembahyang leluhur keluarga dan bersumpah dihadapan Tuhan, "Jika ayah saya dapat disembuhkan penyakitnya, maka saya rela menggantikan hidupku sebagai pertukaran untuk ayahku. Bawa aku dan biarkan dia hidup."
Setelah berita tentang bakti Yu Qianlou yang bersumpah itu di dengar oleh para tetangga sekitar dan keluarganya, mereka semua memujinya sebagai anak berbakti yang sungguh luar biasa.
Sebuah ayat puisi untuk menghormatinya mengatakan,
Ia menjabat di kantor tetapi tidak lama,
Ketika ayahnya sakit dan terkena penyakit aneh
Qianlou memohon dan bersumpah kepada Tuhan, "Bawa aku sebagai gantinya!"
Dia berlutut dan bersumpah.
Yu Qianlou ( 庚 黔 娄) hidup pada periode Dinasti Utara dan Selatan, di negara Qi (479-502 AD). Dia adalah seorang pejabat yang diangkat sebagai gubernur Chan Ling.
Sepuluh hari setelah ia menduduki jabatan itu, tanpa alasan yang jelas saat ia sedang bekerja di ibukota, dia merasakan ada keringat dingin yang keluar dan hatinya mulai berdetak cepat dan tidak berhenti.
"Apakah ada terjadi sesuatu masalah di rumah?" ia bertanya-tanya. Sebagai anak yang berbakti, perhatiannya pada ayahnya yang di rumah sendirian selalu menjadi pikirannya. Kemudian dia mengundurkan diri dari jabatannya dan bergegas pulang. Ketika ia sampai di rumah, ia mendapatkan ayahnya yang tiba-tiba sedang terserang penyakit aneh dan dokter tidak bisa mendiagnosa penyakitnya.
"Jika Anda ingin tahu penyakit ayahmu dan kemungkinannya untuk sembuh, maka Anda harus menguji kotoran di pispotnya. Jika rasanya manis, maka penyakit ini serius dan kronis. Jika rasanya pahit, maka masalahnya adalah penyakit yang ringan dan cepat sembuh, "kata dokter.
Kekurangan prosedur pengujian yang canggih, membuat dokter menyarankan Yu Qianlou untuk mencicipi kotoran orang tuanya itu supaya bisa menentukan apakah penyakitnya masih bisa disembuhkan apa tidak. Dengan perasaan cemas, Qianlou segera mencicipinya dan dia menemukan rasanya manis.
Malam itu, dengan putus asa dia menyalakan dupa dan berlutut di depan tempat sembahyang leluhur keluarga dan bersumpah dihadapan Tuhan, "Jika ayah saya dapat disembuhkan penyakitnya, maka saya rela menggantikan hidupku sebagai pertukaran untuk ayahku. Bawa aku dan biarkan dia hidup."
Setelah berita tentang bakti Yu Qianlou yang bersumpah itu di dengar oleh para tetangga sekitar dan keluarganya, mereka semua memujinya sebagai anak berbakti yang sungguh luar biasa.
Sebuah ayat puisi untuk menghormatinya mengatakan,
Ia menjabat di kantor tetapi tidak lama,
Ketika ayahnya sakit dan terkena penyakit aneh
Qianlou memohon dan bersumpah kepada Tuhan, "Bawa aku sebagai gantinya!"
Dia berlutut dan bersumpah.
Tidak ada komentar:
Write komentar