|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 24 Desember 2013

Kisah Seorang Pria yang Bisa Hidup Tanpa Uang

 



Mungkin sobat menganggap suatu hal yang mustahil ya, bila hidup tanpa uang di zaman modern sekarang ini. Tapi hal ini adalah kisah kenyataan yang sesungguhnya telah terjadi. Ketika begitu banyak orang yang tergiur dengan namanya uang, tapi tidak bagi pria ini yang telah bertahun-tahun terobsesi menjalani cara baru untuk hidup tanpa uang.

Hidup tanpa uang? Tidak mungkin! Bagaimana kisahnya? Pria itu adalah Mark Boyle, seorang pria asal Irlandia. Mark Boyle telah membuktikan bahwa uang bukan segala-galanya yang dibutuhkan untuk hidup. 

Berikut penuturannya, “Saya lulus dengan gelar bisnis dan ekonomi, dan setelah itu saya bekerja, mencari uang sebanyak-banyaknya. Saya juga membeli barang yang dibutuhkan agar masyarakat memandang saya sebagai orang sukses, termasuk sebuah yacht.

Sejak November 2008, pria 31 tahun ini hidup tanpa uang sepeser pun. Sebelum memutuskan hidup seperti ini, Boyle telah menjadi vegetarian selama enam tahun. Pada 2007 Boyle mulai dengan Freeeconomy, sebuah jaringan online yang mendorong orang-orang untuk membagi keahlian masing-masing. Saat ini jaringan online tersebut memiliki 17 ribu anggota.

Hidup tanpa uang ini sebenarnya dia jalani hanya untuk setahun, tapi ternyata dia sangat menikmati. “Saya sangat bahagia,” ujar Boyle. Orang tua Boyle sempat heran dengan eksperimen ini. Tapi setelah dijelaskan mereka mengerti dan mendukung. Bahkan mereka ingin mencoba hidup seperti Boyle.

Pengalaman hidup Boyle selama setahun tanpa uang ini dibukukan olehnya. Bukunya berjudul The Moneyless Man : A Year of Freeeconomic Living. Buku ini dijual dengan harga 10,99 Poundsterling yang baru keluar baru-baru ini.

Dalam bukunya, Boyle menuliskan, inspirasinya menjadi ‘moneyless man’, awalnya adalah di pub, saat dia nongkrong dengan temannya. Mereka ngobrol ngalor ngidul soal masalah yang ada di dunia ini, dari lingkungan yang rusak, perang, percobaan hewan, sampai pada suatu kesimpulan bahwa semua ini rusak karena uang. Dalam diskusi itu, saya tergiang kata-kata Gandhi, “be the change you want to see in the world”. 

Sampai kemudian saya tersadar bahwa semua masalah di dunia ada benang merahnya, bahwa semua karena apa yang kita beli! Apa yang kita beli yang mempengaruhi semua masalah di dunia. Sayangnya, kita tidak melihat kaitannya dengan semua masalah yang sebenarnya kita lihat sehari-hari ini. Dan ujung-ujungnya semua karena uang! 


Suatu ketika saya menemukan video berjudul “Gandhi”, dan sejak saat itu hidup saya berubah. Boyle akhirnya mencoba untuk hidup tanpa uang, Dia menjual rumah kapalnya di Bristol, dia juga berhenti dari tempatnya bekerja, sebuah perusahaan makanan organik. 
Bahkan sejak 15 bulan terakhir saya tidak pernah menerima atau membelanjakan uang.

Boyle saat ini tinggal di salam sebuah mobil caravan yang ia dapatkan secara gratis dari Freecyle (uk.freecycle.org). Caravan ini ia parkir di dekat sebuah pertaniah organik di Bristol, Inggris. Di pertanian tersebut, Boyle menjadi sukarelawan selama tiga hari dalam seminggu.

Selama ini dia menanam sendiri berbagai bahan makanan, kemudian memasaknya dengan kompor kayu bakar. Bagaimana dengan listrik? dia menggunakan energi solar (alatnya dia beli 360 pound sebelum dia hidup tanpa uang). Dia punya telepon genggam hanya untuk telepon genggam masuk dan punya laptop yang menggunakan energi solar.

Kemudian dia membuat daftar, hal apa saja yang bisa dapatkan tanpa harus membeli dan mencoba menggantikan beberapa benda, misalnya, untuk pasta gigi saya memakai campuran tulang sotong dengan biji adas liar. Nah, untuk benda yang tidak tergantikan, Boyle benar-benar meninggalkan, seperti Ipod. “Saat ini kicauan burung adalah Ipod saya,” ujarnya.

Boyle sempat frustasi dalam hal menjalankan pertemanan tanpa uang, karena tradisi di sana biasanya saling traktir di antara teman. Tapi masalah ini terpecahkan, dia mengundang teman-temannya datang ke caravan.

Saat ini Boyle hidup membujang, tapi gara-gara buku dan blognya, banyak perempuan yang mendekatinya. Boyle tidak menutup kemungkinan untuk berkencan dan berpacaran. “Saya sangat beruntung bila nantinya dapat pacar yang tidak peduli dengan uang, bahkan hidup tanpa uang,” ujarnya.

Banyak yang mengatakan saya anti kapitalis, tapi saya hanya ingin mengatakan lebih banyak uang bukan berarti lebih banyak kebahagiaan….” (Sumber dari berbagai sumber)


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar