KEBAJIKAN (De 德) - Kisah ini merupakan Seri 36 Strategi (San Shi Liu Ji / 三十六计) yang merupakan salah satu maha karya yang berasal dari daratan Tiongkok yang membahas tentang strategi-strategi kemiliteran.
Di tahun 17 masa kekuasaan Tang Taizong Jhenguan, Kaisar sendiri turun langsung memimpin pasukannya dalam misi militer ke timur untuk menaklukan daerah lain dan memperluas kekuasaannya.
Suatu hari, pasukan ini sampai di tepi laut. Melihat luasnya lautan di hadapan mereka, beliau bertanya pada para jenderalnya apakah punya ide bagaimana menyeberangi laut ini. Mereka hanya melihat satu sama lainnya tanpa punya pendapat apapun.
Tiba-tiba, seorang penduduk setempat memohon untuk menghadap kaisar. Dia memberitahukan kaisar bahwa seluruh makanan untuk 300.000 pasukan dan segala pelengkapan transportasi untuk menyeberangi pasukan besar telah disiapkan.
Pria itu mempersilakan Kaisar Tang Taizong dan para pejabatnya ke arah laut. Disana, di tepi laut, mereka melihat ribuan rumah-rumah diikat jadi satu dengan kuat dan ditutupi dengan tenda berwarna-warni.
Pria itu mempersilakan Kaisar Tang Taizong masuk ke dalam rumah mewah tersebut. Di sekeliling dinding dihiasi tirai berenda dan sutera berwarna-warni. Disinilah Kaisar Tang Taizong dan pejabatnya minum, istirahat dan bersenang-senang.
Segera setelah itu, angin mulai berhembus, suara ombak terdengar seperti halilintar. Gelas-gelas dan piring jatuh berserakan, tak seorangpun dapat berdiri tegap. Kaisar Tang Taizong segera memerintah ajudannya untuk menarik tirai, mereka terpesona oleh apa yang mereka lihat.
Mereka tidak sedang berpesta di rumah penduduk seperti yang mereka kira. Malahan, mereka telah berada di laut bersama dengan armada kapal raksasa yang membawa 300.000 pasukan.
Akhirnya kaisar mengetahui kalau jenderalnya bernama Syue Ren Guei yang menjalankan muslihat ini. Dia khawatir kaisar tidak berani menyeberangi lautan dan akan menarik kembali pasukan serta membatalkan misi militer ini. Sehingga dia menyamar menjadi rakyat setempat dan merencanakan taktik berupa “Langit bodoh menyeberangi lautan”.
Di Tiongkok kuno, Kaisar ibarat “Putra Langit”. Dan langit sering digunakan dalam literatur bila berhubungan dengan kaisar. Oleh karena itu, perkataan “Mengelabui Langit menyeberangi lautan” berarti mengelabui kaisar menyeberangi lautan.
Dalam bahasa militer, “Mengelabui Langit menyeberangi lautan” artinya mengunakan penyamaran untuk memanfaatkan kesempatan yang ada, ketika lawan tidak waspada, tiba-tiba menyerang sehingga lawan tidak berkutik. Salam kebajikan (Minghuischool)
Tidak ada komentar:
Write komentar