|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 27 Januari 2015

Cukup dengan Sepasang Kaki Ini, Aku Bisa Hidup 'Normal'

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Ah, malu rasanya jika kita mengingat betapa seringnya kita memandang sebelah mata orang yang punya kekurangan fisik. Seolah menganggap hidup kita lebih sempurna dibandingkan mereka yang fisiknya (kita anggap) tak normal. Namun, jika kita kembali mendengar hati nurani kita, kita pasti menangis karena ternyata masih banyak orang yang memiliki kekurangan fisik tapi tetap hidup mandiri.

Salah satunya adalah seorang wanita usia 49 tahun ini. Namanya Bao Aixiang. Dilansir dari shanghaiist.com, kedua tangan Bao tak tumbuh sempurna karena ia menderita polio di usianya yang ke-12. Tanpa tangan yang bisa digunakan sempurna, ia pun tak punya pilihan lain selain menggunakan sepasang kakinya.


 

Bao dengan gigih melatih kedua kakinya untuk melakukan semua pekerjaan. Butuh waktu dua tahun hingga benar-benar terbiasa menggunakan kedua kakinya. Selama latihan, ia sering terluka karena irisan pisau hingga kapalan di kakinya. Dan kini, ia sudah bisa melakukan semua pekerjaan rumah dengan baik seperti memasak, mencuci, menjahit, menyulam, hingga memotong rambut suaminya sendiri dengan kedua kakinya.

 

Bao menikah ketika usianya 33 tahun dengan seorang pria bernama Ma Wanwa yang saat itu berusia 54 tahun. Tadinya Bao tak mau menikah dengan Ma karena perbedaan usia yang begitu jauh. Tapi setelah keluarga membujuknya, Bao akhirnya setuju untuk menikah. Pernikahan yang dilangsungkan pada tahun 1999 itu pun masih awet dan langgeng hingga saat ini.

Oleh penduduk desa, Bao dikenal sebagai wanita yang cekatan. Bao bisa menjaga rumah selalu bersih. Semua pekerjaan rumah tangga bisa ia lakukan dengan baik. Bahkan ia juga tak segan untuk membantu tetangganya yang membutuhkan.


 

Bao adalah cermin sosok wanita sekaligus istri yang tangguh. Fisiknya mungkin tak sempurna. Tapi keteguhan dan kegigihannya bisa jadi lebih sempurna dari siapapun.  


                                          Mencukur rambutnya dengan sangat lihai.

Sobat, malu lah kita jika selama ini kita sering mengeluh. Semoga kisah Bao ini bisa jadi semangat kita untuk selalu melakukan yang terbaik dalam hidup kita, ya.Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar