KEBAJIKAN ( De 德 ) - Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang, dibalik musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu 28/12/2014.
Tiada yang lebih bersedih dan berduka selain keluarga penumpang dan kru yang masih menggantung di wajah mereka yang telah kehilangan sanak saudara terkasih, sambil berharap agar anggota keluarganya bisa ditemukan, dari sekian banyaknya korban yang masih belum ditemukan Tim Basarnas, walau dalam keadaan apapun.
Namun, kini harapan serta doa dari keluarga dan sahabat, setidaknya sudah menemukan sedikit kepastian, karena Chiara masih diberi kesempatan untuk melihat jasad Ayahnya terakhir kali, setelah jasad B054 atas nama Hermanto Tanus (46) sudah ditemukan dan dikenali dari dua jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Minggu (25/1/2015), seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Tim DVI Polda Jawa Timur menyerahkan jasad korban AirAsia QZ8501atas nama Hermanto Tanus yang teriidentifikasi melalui metode primer. Data antemortem dan postmortemnya cocok berupa jenis kelamin, usia, dan tinggi badan, kepada keluarga di Surabaya, Senin (26/1/2015).
Keluarga tak mampu menahan haru saat menerima jasad berlabel 054 itu. Namun mereka ikhlas menerima kenyataan bahwa Hermanto Tanus, Vice President Controller Bogasari Surabaya itu menjadi korban kecelakaan QZ8501.
Kepergian Hermanto Tanus membawa duka mendalam bagi keluarganya, terutama bagi anak keduanya bernama Ciara Natasia Tanus yang baru saja 'Melepas' kepergian Ibu, kakak dan adiknya ke peristirahatannya yang terakhir, di Kompleks Pemakaman Sentong, Minggu (11/01/2015) siang. Kini telah menyusul Ayahnya, Hermanto Tanus (46). Kini Ciara harus hidup sebatang kara di usianya yang masih 15 tahun.
Chiara Natasha Tanus, gadis 15 tahun, tidak pernah menduga dan menyangka bahwa kepergian kedua orang tua dan kakak serta adiknya untuk menjenguknya yang sekolah di Singapura pada Minggu (28/12/2014) adalah untuk selama-lamanya. Dengan ditemukannya Ayah Chiara, Hermanto Tanus, maka seluruh keluarga Chiara yang turut menjadi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 sudah berhasil ditemukan semuanya.
Kehilangan anggota keluarga dan sahabat yang disayangi tentunya membuat kita berduka dan merasakan kehilangan juga kesedihan yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Kita doakan agar Almarhum Hermanto Tanus diterima dan tenang disisi Tuhan serta penumpang lainnya yang belum ditemukan agar segera ditemukan.
Semoga semua keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa. Sobat, selagi masih ada waktu, sayangilah orang yang Anda kasihi sebelum semuanya tinggal menjadi kenangan. Turut berduka cita. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar