|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 05 Februari 2015

Keluar dari Batas Diri

 


KEBAJIKAN ( De 德 )Orang cenderung berpikir tentang kebiasaan lingkungan mereka sendiri, maka semuanya akan lebih aman. Namun terhadap wilayah asing, bahkan jika fakta-fakta sudah terpampang di mata kita, tetapi kita tidak berani menghadapi, tidak berani mencobanya, maka tentunya banyak kesempatan emas yang akan terlewati, seperti dilansir dari efochtimes..

Xiong adalah pekerja sebuah peternakan, meskipun setiap hari kerja keras, tetapi merasa gaji bulanannya hanya pas-pasan. Melihat bos memiliki banyak usaha dan makmur, dia sangat mengagumi.

Suatu hari, dengan mengumpulkan segenap keberanian untuk bertanya kepada bosnya bagaimana bisa menjadi orang sukses, bosnya melihatnya biasanya melakukan tugas secara bertanggung jawab, dan sudah lama bekerja dan sudah sangat akrab dengan peternakan, lalu mengusul dia untuk mengelola bisnis peternakan baru yang akan dibukanya di desa tetangga, kelak jika menghasilkan uang akan dibagi rata.

Xiong mendengar bosnya ingin menyerahkan tanggung jawab besar ini kepadanya, pada saat itu dia sangat tertegun dan tidak berani menerima.

Proposal Boss untuk Xiong, sebenarnya tidak hanya bisnis tanpa modal, juga kesempatan untuknya menyingkirkan kemiskinan, lalu mengapa dia tidak berani menerima hal tersebut? Saya pikir karena Xiong terbiasa hidup dalam batas-batas diri sendiri, tidak berani melangkah maju ke depan.

Membaca cerita ini, kita semua mungkin akan berpikir Xiong terlalu bodoh, sia-sia melewatkan kesempatan untuk menjadi kaya. Tetapi pada gilirannya, jika kita berpikir tentang diri kita sendiri, apakah kita tidak terbiasa terhadap pembatasan tersebut? Mungkin dalam perjalanan hidup, kita semua telah melewatkan banyak peluang, tetapi kita sering tidak tersadar terbius oleh pembatasan diri sendiri. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar