KEBAJIKAN (De 德) - Sebagai seorang ibu, melindungi buah hatinya adalah naluri yang alami. Sudah sewajarnya seorang ibu marah jika anaknya terluka. Namun ibu ini justru sebaliknya, dia mencambuk putrinya yang masih berusia 5 tahun hingga meninggal dunia.
Seorang balita perempuan bernama Ho Yan Hui dari Ipoh, Malaysia mengalami koma selama 11 hari setelah dicambuk oleh ibunya, Choong Mee Chin (30 tahun). Tim medis menemukan 100 luka di kepala dan tubuh sang balita. Penyebab luka-luka tersebut adalah cambukan dari Choong Mee Chin pada putrinya yang masih kecil.
11 Hari Koma, Akhirnya Meninggal Dunia
Setelah 11 hari dirawat dan mengalami koma, balita kecil tersebut tidak kuat menahan luka-luka pada tubuhnya. Tubuh kecilnya yang masih lemah meminta takdir lain, yaitu kembali pada pelukan Tuhan YME.
Dilansir dari vemale.com yang dikutip dari stomp.com.sg, Choong Mee Chin langsung ditahan atas kekerasan yang dia lakukan pada putrinya. Pengadilan Tinggi Ipoh menjatuhi hukuman 10 tahun penjara dengan rincian, 6 tahun untuk kasus pembunuhan dan 4 tahun untuk tindak kekerasan pada putrinya.
"Balita tersebut sudah jelas mengalami kekerasan fisik konstan di tangan orang yang seharusnya melindunginya," ujar Wakil Jaksa Penuntut Umum.
Masalah Ekonomi Membuat Sang Ibu Gelap Mata
Choong Mee Chin mengakui bahwa dia sering melakukan kekerasan pada putrinya. Memukul dengan rotan setiap kali putrinya dianggap bersalah dianggap wajar baginya. Masalah ekonomi dan tekanan rumah tangga membuat wanita tersebut gelap mata dan melampiaskan pada sang putri.
Perlakuan tersebut pada akhirnya membuat Ho Yan Hui mengalami gangguan di kepala dan semua organ dalam tubuhnya juga tidak mampu lagi bekerja maksimal. Tim dokter sudah berusaha menyelamatkan namun nyawanya tak tertolong. Bahkan sebelum koma, Ho Yan Hui mengalami gangguan pertumbuhan sebab sejak sangat kecil mendapat kekerasan dari ibunya sendiri.
"Ada banyak keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi, namun masih sanggup memberi kasih sayang pada anak-anaknya," ujar Hakim Komisaris, Noorin Badaruddin. "Dalam masyarakat kita memang ada pola mendisiplinkan anak, namun anak-anak seharusnya tidak menjadi pelampiasan kemarahan dan emosi orang tua," lanjutnya.
Selamat jalan Ho Yan Hu, Tuhan pasti sudah memelukmu dengan nyaman. Semoga kisah seperti ini tidak terulang kembali. Love your children. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar