|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 31 Maret 2015

Rasa Bersyukur

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Ray adalah siswa SMA, di kelas mereka ada seorang siswa yang memiliki orang tua yang pengusaha terkenal, siswa ini datang dan pulang dijemput oleh supir, dan pakaian serta barang-barang yang dipakai bagus-bagus dan bermerek. Tidak hanya itu saja, setiap liburan musim panas dia selalu berlibur ke seluruh dunia, sebentar ke Disneyland di Amerika Serikat, sebentar ke Jepang, atau ke Kanada ... dan seterusnya. 

Ketika siswa ini menceritakan pengalaman liburannya di berbagai negara, Ray sering tertegun mendengar, sangat kagum dan iri, dan membayangkan seandainya suatu hari dia bisa melakukan perjalanan di seluruh dunia seperti siswa ini, tetapi semua ini hanya angan-angan kosong, dia tahu ekonomi keluarganya; selamanya impian fantasinya ini tidak mungkin akan tercapai.

Tapi Ray menemukan bahwa jika ingin mengundang siswa ini pergi ke bioskop, belanja, atau pergi ke mana saja, dia selalu menolak. Pada satu kesempatan, guru meminta seluruh siswa dari kelas mereka untuk pergi keluar untuk berpiknik sambil belajar, siswa ini mengatakan dia tidak bisa pergi, Ray yang bingung dan bertanya kepadanya, " Kenapa seluruh kegiatan di luar sekolah  kamu tidak bisa ikut?" 

Dia menjawab, bahwa teman ayahnya sesama pengusaha memiliki seorang putra, karena mengikuti kegiatan di luar dan bermain-main diluar lalu diculik minta uang tebusan, oleh sebab itu ayahnya membuat peraturan; selain ke sekolah, pergi kemana saja harus mendapat persetujuan dari ayahnya, lalu ayahnya akan menyuruh orang mengawalnya pergi. 

Dia mengatakan, "Saya lebih suka keluarga saya lebih miskin, walaupun tidak dapat memakai pakaian mahal atau bepergian ke luar negeri. Saya merasa saya seperti burung dalam sangkar, tidak ada kebebasan."

Sebenarnya, uang asal cukup dipakai sudah bagus, kelebihan mungkin akan menjadi beban bagi orang,dan beban ini kadang akan membuat orang susah bernafas. Ketika kita iri kepada orang yang memiliki kekayaan, sementara orang tersebut mungkin lebih iri kepada kebebasan yang kita miliki, Oleh sebab itu kita harus belajar merasa bersyukur dengan apa yang kita miliki.
Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar