|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 11 April 2015

Kitab Sabda Suci Lun Yu (论语) Bag. 15

 


KEBAJIKAN ( De 德 )Kitab Sabda Suci Lunyu (論語) diterbitkan kira-kira 2000 tahun lalu. Karya ini mengandung kumpulan percakapan Konfusius atau Kongzi dengan murid-muridnya, pengasas falsafah dan ahli pendidikan yang terkenal pada zaman purba di Tiongkok.

Konfusius merupakan ahli pendidikan yang terkenal sepanjang hayatnya. Beliau telah banyak mengajar pelajar yang berbakat hingga mendapat pengalaman yang luas dalam amalan pendidikan.
 

Sebagai ahli pendidikan yang ulung dalam sejarah Tiongkok, Konfusius berpendapat bahawa setiap orang, baik orang yang miskin, maupun yang kaya patut diberi peluang untuk mendapatkan pendidikan. 

Konfusius menggunakan kaedah pengajaran yang sesuai dengan bakat pelajar yang berbeda-beda, berazaskan keupayaan individu. Banyak kesimpulan yang telah dicatatkan dalam buku "Lunyu" ini.

Kitab ini dibukukan oleh beberapa murid utama Kongzi, yang waktu itu berjumlah 3.000 murid, dimana 72 orang diantaranya tergolong murid utama. Kitab Lun Yu berisi kumpulan tulisan ajaran, diskusi, percakapan, komentar dari Nabi Khongcu, dengan para murid, antar murid, dan wacana ajaran Nabi Khongcu. Kitab ini terdiri dari 2 jilid, masing-masing 10 Bab sehingga menjadi 20 bab, 15.917 huruf.

Kitab "Lunyu" sebagai buku klasik yang banyak mencerminkan asas prinsip moral dan tingkah-laku manusia yang baik, yang menjelaskan bahawa setiap orang patut bersikap jujur dan berterus-terang dengan tabiat dan moral yang baik. 

Konfusius menyatakan bahawa puisi bisa mengobarkan semangat, etika bisa mengukuhkan peribadi, dan musik bisa meningkatkan kerja. Maka puisi, sajak dan etika tersebut menjadi bahan yang mesti dipelajari oleh pelajar Konfusius.

Cakupan aspek ajaran Nabi Khongcu selaku Mu Duo Genta Rohani umat manusia dapat ditelusuri dalam kitab ini, sehingga selalu menjadi “buku pertama” yang dipakai sebagai referensi (kadang-kadang malah dianggap sebagai referensi tunggal bagi orang kemudian), namun bagi umat Ru tetap menjadi sumber acuan ajaran terapan laku dari Nabi Khongcu sebagai nilai keimanan dan keyakinan paling konkrit.

BAB XV

 
Rajamuda Wei Ling Gong
 

Rajamuda Wei Ling Gong 衛靈公 [534 SM – 493 SM] bertanya tentang cara mengatur barisan tentara kepada Kong Zi 孔子. Kong Zi menjawab, “Tentang cara mengatur Zu 俎 dan Dou 豆 (keduanya adalah alat-alat sembahyang), Aku pernah mendengar, namun mengenai cara mengatur barisan, Aku belum pernah belajar.” Esok harinya Kong Zi kemudian memutuskan untuk meninggalkan negeri Wei 衛國. (Sabda Suci XV.1)

1. Di negeri Chen 陳國, rombongan Kong Zi 孔子 dan murid-muridNya kehabisan bekal makanan sehingga beberapa murid menderita sakit dan tidak dapat bangun.

2. Zi Lu 子路 dengan kurang senang berkata, “Layakkah seorang Junzi 君子 (Susilawan) menderita semacam ini ?”

3. Kong Zi bersabda, “Seorang Junzi tahan dalam penderitaan tapi seorang xiaoren 小人 (rendah budi) akan berbuat yang tidak karuan apabila menderita.” (Sabda Suci XV.2)

1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Ci 賜 (Su ~ nama kecil Zi Gong), tentu engkau menyangka Aku ini banyak sekali belajar dan menghafal bukan ?”

2. Zi Gong 子貢 menjawab, “Ya, bukankah memang demikian ?”

3. Kong Zi bersabda, “Tidak demikian. Aku hanya berpegang pada Satu yang menembusi semuanya.” (Sabda Suci XV.3)

Kong Zi 孔子 bersabda, “You 由 {nama alias Zi Lu 子路}, sesungguhnya jaranglah yang benar-benar mengerti akan Kebajikan.” (Sabda Suci XV.4)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang dapat memerintah negaranya dengan tanpa berbuat apa-apa, hanya Kaisar Shun 舜 [2255 SM – 2205 SM] kiranya yang mampu melakukannya. Apakah yang dilakukannya ? Tidak lebih hanya dengan sungguh-sungguh dan hormat menghadap ke Selatan menerima menteri-menterinya.” (Sabda Suci XV.5)

1. Zi Zhang 子張 bertanya, “Bagaimanakah tingkah laku yang dapat dikatakan layak.”

2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Perkataanmu hendaklah dapat kaupegang dengan Satya dan Dapat Dipercaya. Perbuatanmu hendaklah kau perhatikan sungguh-sungguh. Dengan demikian di daerah suku bangsa Man 蠻族 dan Mo 貊族 sekalipun, tingkah lakumu akan dapat diterima. Sebaliknya jika perkataanmu tidak kaupegang dengan Satya dan Dapat Dipercaya, perbuatanmu-pun tidak kau perhatikan dengan sungguh-sungguh, sekalipun di kampung halaman sendiri mungkinkah dapat diterima ?”

3. “Kalau engkau sedang berdiri, hendaklah kaubayangkan seolah-olah ada sebuah cermin dihadapanmu sehingga engkau melihat melihat sikapmu sendiri. Kalau engkau sedang naik kereta, bayangkanlah seolah-olah engkau ada  di atas gandaran kereta itu sehingga dengan demikian sikapmu akan penuh kehati-hatian. Demikianlah tingkah lakumu dapat diterima (oleh orang lain).”

4. Zi Zhang kemudian mencatat kata-kata ini pada ikat pinggangnya. (Sabda Suci XV.6)

1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh jujur Shi Yu 史魚 itu. Negara dalam Jalan Suci, ia berbuat lurus seperti anak panah. Negara ingkar dari Jalan Suci, perbuatannya tetap lurus seperti anak panah.”

2. “Qu Boyu 蘧伯玉 itu sungguh seorang Junzi 君子 (Susilawan) ! Negara di dalam Jalan Suci, ia tampil ke muka memangku jabatan. Negara ingkar dari Jalan Suci, ia rela menyimpan pandangan hidupnya di dalam hati.” (Sabda Suci XV.7)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kepada orang yang patut diajak bicara, tidak mau mengajak bicara, ini berarti kehilangan orang. Kepada yang tidak patut diajak bicara, tetapi tetap diajak bicara, ini berarti kehilangan kata-kata. Seorang yang Bijaksana tidak akan kehilangan orang maupun kata-kata.” (Sabda Suci XV.8)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seseorang yang bercita-cita menjadi siswa dalam Cinta Kasih, tidak akan menginginkan hidup bila hidup itu membahayakan Cinta Kasih. Bahkan ada yang mengorbankan dirinya untuk menyempurnakan Cinta Kasih itu.” (Sabda Suci XV.9)

Zi Gong 子貢 bertanya tentang cara melaksanakan Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang tukang yang ingin bekerja sebaik-baiknya, tentu terlebih dahulu menyempurnakan alat-alatnya. Maka hidup di suatu negara hendaklah dapat mengabdi kepada pembesar yang Bijaksana dan berkawan dengan para Siswa di dalam Cinta Kasih.” (Sabda Suci XV.10)

1. Yan Yuan 顏淵 bertanya, “Bagaimanakah mengatur pemerintahan ?”

2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Pakailah penanggalan dinasti Xia 夏朝 (2205 SM – 1766 SM).”

3. “Gunakan ukuran kereta dinasti Shang 商朝 (1766 SM – 1122 SM).”

4. “Kenakanlah topi kebesaran dinasti Zhou 周朝 (1122 SM – 256 SM).”

5. “Bersukalah di dalam musik《Shao》韶 dan《Wu》舞.”

6. “Jauhkanlah musik negeri Zheng 鄭國 dan jauhilah orang-orang yang pandai memutar lidah. Musik negeri Zheng itu membangkitkan nafsu dan orang-orang yang pandai memutar lidah itu membahayakan.” (Sabda Suci XV.11)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila orang tidak mau berpikir tentang kemungkinan yang akan datang, kesusahan itu tentu sudah berada didekatnya.” (Sabda Suci XV.12)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ah, sudah ! Aku belum pernah melihat seseorang yang mencintai Kebajikan seperti mencintai keelokan.” (Sabda Suci XV.13)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Zang Wen Zhong 臧文仲 nampaknya bukan seorang yang tepat untuk memangku jabatan. Ia mengetahui Liuxia Hui 柳下惠 Bijaksana, tetapi tidak mau memberinya kedudukan.” (Sabda Suci XV.14)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bersikap keras kepada diri sendiri dan bersikap lunak kepada orang lain, hal ini akan menjauhkan sesalan orang.” (Sabda Suci XV.15)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang tidak mau bertanya ‘Apakah yang harus kulakukan ? Apakah yang harus kulakukan ?’, maka Aku-pun tidak tahu apa yang harus Kulakukan terhadapnya.” (Sabda Suci XV.16)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang berkumpul sepanjang hari, tetapi yang dibicarakan tiada yang berhubungan dengan Kebenaran, melainkan hanya ribut-ribut akan hal-hal kecil, sungguh sukar orang-orang semacam ini.” (Sabda Suci XV.17)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) memegang Kebenaran sebagai pokok pendiriannya, Kesusilaan sebagai pedoman perbuatannya, mengalah dalam pergaulan dan menyempurnakan diri dengan laku Dapat Dipercaya. Demikianlah seorang Junzi itu.” (Sabda Suci XV.18)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) susah kalau tidak mempunyai kecakapan, tetapi tidak merasa susah bila orang lain tidak mau mengenalnya.” (Sabda Suci XV.19)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) tidak hanya khawatir setelah mati namanya tidak disebut-sebut lagi.” (Sabda Suci XV.20)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) menuntut diri sendiri, seorang xiaoren 小人 (rendah budi) menuntut orang lain.” (Sabda Suci XV.21)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mau berlomba, tetapi tidak mau berebut. Mau berkumpul, tetapi tidak mau berkomplot.” (Sabda Suci XV.22)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) tidak memuji seseorang hanya karena kata-katanya saja dan juga tidak menyia-nyiakan kata-kata hanya karena orangnya.” (Sabda Suci XV.23)

Zi Gong 子貢 bertanya, “Adakah suatu kata yang boleh menjadi pedoman sepanjang hidup ?” Kong Zi 孔子 bersabda, “Itulah Tepaselira ! Apa yang diri sendiri tidak inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain.” (Sabda Suci XV.24)

1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Terhadap seseorang, siapakah yang Kucela ? Siapakah yang Kupuji ? Kalau ada yang Kupuji, tentu karena Aku sudah mengujinya benar-benar.”

2. “Orang-orang yang Kupuji itulah yang telah meletakkan dasar Tiga Dinasti yang melaksanakan Jalan Suci yang lurus.” (Sabda Suci XV.25)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku pernah menjumpai seorang pengarang Hikayat yang masih mengosongkan beberapa bagian karangannya. Adapula orang yang mempunyai kuda tapi mau meminjamkan kepada orang lain. Sayang semangat-semangat demikian itu sudah tiada lagi saat ini.” (Sabda Suci XV.26)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang pandai memutar lidah akan mengacaukan Kebajikan. Kalau orang tidak mau menanggung kesukaran-kesukaran kecil, maka ia hanya akan merusakkan perkara-perkara besar.” (Sabda Suci XV.27)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Yang dibenci umum harus diperiksa, yang disukai umum harus diperiksa pula.” (Sabda Suci XV.28)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Oranglah yang harus mengembangkan Jalan Suci, bukan Jalan Suci yang mengembangkan orang.” (Sabda Suci XV.29)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bersalah tetapi tidak mau memperbaiki, inilah yang benar-benar disebut ‘Kesalahan’.” (Sabda Suci XV.30)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku pernah sepanjang hari tidak makan dan sepanjang malam tidak tidur hanya karena merenungkan sesuatu. Ini ternyata tidak berguna, lebih baik belajar.” (Sabda Suci XV.31)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mengutamakan Jalan Suci, tidak mengutamakan soal makan. Orang bercocok tanam mungkin juga masih dapat menderita kelaparan. Demikian juga orang belajar, mungkin juga tidak mendapatkan kedudukan. Seorang Junzi merasa susah kalau tidak dapat hidup di dalam Jalan Suci, tidak susah karena miskin.” (Sabda Suci XV.32)

1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang pandai walaupun tidak memegang teguh Cinta Kasih, mungkin dapat berhasil dalam usahanya, tetapi pada akhirnya pasti hilang pula.”

2. “Sekalipun pandai dan dapat memegang teguh Cinta Kasih, tetapi jika tidak berwibawa, rakyat tidak mau menaruh hormat.”

3. “Meskipun pandai, teguh didalam Cinta Kasih dan berwibawa, tetapi jika tindakannya tidak berdasarkan pada Kesusilaan, itu belum sempurna.” (Sabda Suci XV.33)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mungkin tidak dapat terkenal di dalam perkara-perkara kecil, tetapi dapat diberi beban untuk melaksanakan perkara-perkara besar. Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) tidak dapat diberi beban melaksanakan perkara-perkara besar, tetapi mungkin dapat terkenal didalam perkara-perkara kecil.” (Sabda Suci XV.34)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Cinta Kasih bagi rakyat adalah lebih dari kebutuhannya akan air dan api. Aku pernah melihat orang mati karena masuk kedalam api atau air, tetapi Aku belum pernah melihat orang mati gara-gara menempuh Cinta Kasih.” (Sabda Suci XV.35)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam menempuh peri Cinta Kasih, jangan mau kalah walaupun dengan guru sendiri.” (Sabda Suci XV.36)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mengutamakan hal-hal yang penting, bukan hal-hal yang remeh.” (Sabda Suci XV.37)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam mengabdi kepada pemimpin, senantiasa bersungguh-sungguhlah didalam melaksanakan tugas dan belakangkanlah soal makan.” (Sabda Suci XV.38)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ada pendidikan tiada perbedaan.” (Sabda Suci XV.39)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau berlainan Jalan Suci, tidak usah saling berdebat.” (Sabda Suci XV.40)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam menulis sesuatu, cukup bila tepat dengan yang dimaksudkan.” (Sabda Suci XV.41)

1. Guru Musik Mian 冕 yang buta matanya menjumpai Kong Zi 孔子. Ketika sampai di ambang pintu, Kong Zi bersabda, “Ini sudah di ambang pintu !” Setelah sampai di tempat duduk, Kong Zi bersabda pula, “Kita sudah sampai di tempat duduk.” Setelah tamunya duduk, Kong Zi kemudian memperkenalkan murid-muridNya, “Ini si ..., ini si ...”

2. Setelah Guru Musik Mian pergi, Zi Zhang 子張 bertanya, “Demikiankah cara melayani seorang guru musik ?”

3. Kong Zi menjawab, “Benar, demikianlah kita harus membantu seorang guru musik (yang buta).” (Sabda Suci XV.42). Salam kebajikan


Bersambung ke Bagian 16

Tidak ada komentar:
Write komentar