KEBAJIKAN ( De 德 ) - Sulit untuk membahas manfaat tumbuhan kelor atau moringa tanpa merasa seperti sedang membual. Beberapa orang menyebutnya sebagai pohon ajaib. Daun kelor memiliki dua kali lebih banyak protein dan kalsium dibandingkan susu, dan mengandung jumlah yang sama beta karoten, vitamin C, kalium, besi dan nutrisi bermanfaat lainnya. Moringa juga menunjukkan beberapa hal yang menjanjikan dalam mengobati atau mencegah ratusan penyakit, dikutip dario efochtimes.
Ada beberapa jenis kelor yang telah digunakan sebagai makanan dan obat-obatan yang setidaknya telah berlangsung 4.000 tahun. Varietas kelor yang paling banyak diminati adalah Moringa Oleifera, pohon yang cepat pertumbuhannya dan sangat toleran terhadap cuaca kering.
Saat ini, kelor tumbuh di beberapa iklim yang paling sulit sekalipun, berkembang dalam kondisi lingkungan yang bisa mematikan sebagian besar tanaman lainnya. Beberapa banyak yang menerjemahkan namanya sebagai “satu-satunya tanaman yang tumbuh di musim kemarau” dan “tidak pernah mati”.
Super nutrisi
Daunnya kecil dan bulat serta berasa seperti lobak dengan tekstur mirip katuk, dan dapat dimakan segar dalam bentuk salad, atau kering, bubuk, dan ditaburkan di makanan seperti bumbu. Kelor memiliki buah berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur atau dimakan seperti bendi atau okra. Bijinya juga bisa dimakan seperti kacang polong atau dihancurkan menjadi minyak bergizi. Bahkan bunga dan akarnya pun bisa dimakan.
Hanya sekitar satu dekade yang lalu, kelor hampir tidak dikenal dunia secara luas. Bahkan banyak orang yang tinggal di iklim tropis dan subtropis, tempat di mana kelor tumbuh, tidak terlalu menganggapnya penting. Namun akhir-akhir ini para peneliti telah menemukan manfaatnya yang luar bisa, dan mendorong orang untuk mengamati lebih dekat. Bahkan organisasi Amerika National Science Foundation dan National Geographic Society mendukung penelitian kelor, dan telah diakui oleh National Institutes of Health sebagai Botanical of the Year untuk tahun 2007 di Amerika Serikat.
Dalam bahasa pemasaran dari dunia industri, moringa atau kelor dianggap sebagai makanan super, yang potensinya lebih besar dari manfaat kesehatannya. Lembaga bantuan internasional juga telah mempromosikannya sebagai strategi untuk memerangi kekurangan gizi di negara-negara miskin.
Kelor menawarkan makanan yang berkualitas tinggi, bersumber lokal yang mudah dibudidayakan. Kelor juga digunakan secara luas oleh Peace Corps, dan negara-negara miskin di Asia, Amerika Latin, dan Karibia yang mulai merasakan manfaatnya. Di mana makanan sebagian besar penduduk terdiri dari pati atau biji-bijian, hanya dengan membubuhkan sesendok bubuk kelor dapat membuat perbedaan besar nutrisi.
Kandungan tinggi vitamin A dalam kelor, mungkin menjadi poin penjualan terbesar dalam hal ini. Diperkirakan 670.000 anak meninggal per tahun karena kekurangan vitamin A, dan banyak yang percaya bahwa jika masyarakat miskin mau mengonsumsi tumbuhan ini lebih banyak, maka akan dapat menurunkan secara dramatis angka korban tewas.
Pohon kehidupan
Tabib kuno dari pengobatan Ayurvedic memanfaatkan kelor untuk mengobati ratusan penyakit dengan efektif. Selama beberapa tahun terakhir, penelitian modern telah memvalidasi klaim obat tradisional. Pohon ini sangat menjanjikan untuk pengobatan diabetes, tekanan darah tinggi, sembelit, kanker, anemia, bisul, masalah ginjal, dan peradangan hati.
Sangat mudah untuk melihat bagaimana pohon yang penuh nutrisi ini bisa meningkatkan energi, fungsi kekebalan tubuh, dan merangsang produksi ASI. Semua vitamin A baik bagi penyakit kulit dan masalah jantung. Manfaat nutrisi kelor lainnya digunakan untuk mengobati rakhitis di negara Senegal dan Mali. Moringa kaya akan antioksidan dan merupakan sumber tanaman terbaik dari asam amino triptofan, yang sangat bagus bagi kegelisahan dan insomnia.
Kelor memiliki manfaat lain seperti kemampuan untuk mengatur hormon tiroid, sehingga dapat dikatakan mengonsumsi kelor seperti menjadikan obat sebagai makanan.
Daya anti-inflamasi kelor yang kuat, secara tradisional telah digunakan untuk mengobati sakit maag. Minyak kelor (kadang-kadang disebut minyak Ben) telah terbukti dapat melindungi hati dari peradangan kronis.
Minyak kelor cukup unik, karena tidak seperti minyak nabati lainnya, kelor dapat menolak bau tengik. Kualitas ini menjadikannya sebagai pengawet makanan yang baik untuk makanan yang tidak tahan lama. Minyak kelor dapat digunakan untuk menggoreng ataupun salad dressing. Juga digunakan untuk mengobati masalah anti-jamur, arthritis, dan pelembab kulit yang sangat baik.
Jika semua manfaat tersebut di atas belum mencukupi, biji kelor dapat digunakan untuk memurnikan air. Para peneliti telah berhasil menunjukkan metode yang efektif selama 40 tahun terakhir.
Cara menggunakan
Di Indonesia dan daerah tropis lainya kelor masih mudah untuk ditemukan. Jika tidak bisa mendapatkan daun kelor segar, jangan khawatir, bubuk adalah pengganti yang baik. Tambahkan ke dalam sup, smoothies atau makanan lain yang bisa mendorong ekstra nutrisi. Bubuk kelor organik seringkali berharga lebih murah daripada bubuk hijau lainnya.
Berbeda dengan daun segar, bubuk kelor tidak sangat berasa lobak, tetapi dapat memiliki rasa khas yang tidak mudah untuk disembunyikan. Mulailah dengan satu sendok teh kelor, perlahan-lahan meningkat menjadi satu sendok makan atau lebih per hari. Jika Anda masih tidak dapat menelorir rasanya, kelor juga tersedia dalam bentuk kapsul.
Minyak kelor cukup mudah didapatkan, tetapi bisa berharga 15 kali lebih tinggi ketimbang minyak zaitun per onsnya. Minyak kelor organik tersedia melalui internet atau di toko makanan kesehatan. Kualitas dapat bervariasi. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar