|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 13 April 2015

Yu Lan Guan Yin (魚籃觀音) Menangkap Seekor Ikan Mas Siluman

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Kisah dibalik rupang dan lukisan Yú lán guānyīn (馬朗妇观音) yang artinya Guan Yin Menangkap Seekor Ikan, tidak lain diambil dari beberapa versi cerita manifest Guan Yin Phu Sa, sebagai Dewi penolong dan penyadar semua mahkluk, untuk membawa mahkluk hidup ke jalan yang benar. Berikut adalah cerita tersebut yang melegenda sampai sekarang.
 

Disebuah danau didekat ibukota KaiFeng, hiduplah seekor siluman ikan mas betina yang dapat merubah dirinya menjadi wanita cantik. Suatu malam sepulang menyaksikan festival bunga dikebun istana, siluman ikan melewati kebun bunga milik seorang pejabat Jin yang nampak sangat terawat dan indah. 

Kolam itu begitu indahnya sehingga membuat ikan mas tersebut terpesona, kemudian dia tinggal dan masuk kekolam yang ada ditengah kebun itu dan merubah dirinya kebentuk aslinya yaitu seekor ikan mas.

Dirumah pejabat jin, tinggal seorang pelajar miskin bermarga Zhang. Zhang awalnya ingin mengikuti ujian diibukota, namun karena terlambat dan tidak punya ongkos pulang, sehingga dia terpaksa mencari uang dengan menjual kaligrafi. Kebetulan kaligrafinya yang indah itu dilihat oleh pejabat Jin, sehingga dia
yang penggemar seni pun kagum dengan bakat Zhang dan menawarinya tinggal dirumahnya. 

Diam-diam Zhang jatuh hati dengan putri pejabat Jin yang cantik jelita, namun karena minder dengan derajatnya yang rendah, Zhang pun cuma bisa mencuri-curi pandang dari kejauhan. Tanpa disadari Zhang, tiap kali dia sedang termenung memandangi nona Jin, ternyata kelakuannya itu diperhatikan oleh siluman ikan mas yang diam-diam menaruh hati padanya. 

Oleh karena siluman ikan tidak dapat menahan gejolak hatinya, maka dia kemudan merubah wujud dirinya menjadi nona Jin dan pergi mengetuk kamar Zhang. Betapa terkejutnya Zhang ketika melihat pujaan hatinya berdiri didepan pintu kamarnya, dengan malu-malu (tapi) mau Zhang pun segera mempersilahkannya masuk. Walaupun mereka hanya berduaan dikamar, namun mereka masih menjaga norma kesopanan dan hanya berdiskusi soal lukisan dan puisi saja.

Setelah itu,
setiap malamnya siluman ikan alias nona Jin palsu datang kekamar Zhang, sehingga jalinan asmara mereka makin erat. Sautu malam sang siluman mengajukan usul," Kanda, aku sudah bersumpah untuk menyerahkan seluruh jiwa ragaku padamu, tapi aku takut ayahku tidak akan merestui hubungan kita, jadi bagaimana kalau kita kawin lari saja?"

"Tapi bukankah itu akan mencoreng nama baikmu, dinda?" jawab Zhang bimbang

"Kukira kau salah kanda, bukankah dulu Zuo Wen Jun juga meninggalkan ayahnya untuk menikahi Si Ma Xiang Ru dan Hong Fu Nu kawin lari dengan Li Jing, tapi nyatanya nama mereka tetap harum dan menajdi simbol cinta sejati."

Karena dibujuk terus oleh nona Jin gadungan, akhirnya
hati Zhang pun luluh juga dan setuju untuk melarikan diri bersama belahan jiwanya itu kekampung halamannya malam itu juga.

Selama siluman ikan masih tinggal dikediaman Jin, dia selalu menggunakan sihirnya supaya bunga-bunga dikebun itu selalu segar mewangi sepanjang tahun, namun sepeninggalnya bunga-bunga itupun langsung layu berguguran. 


Melihat bunga-bunga kesayangannya layu, nona Jin (yang asli) amat bersedih sehingga ahirnya jatuh sakit. Makin lama penyakit nona Jin makin parah hingga membuat bingung kedua orang tuanya. Berdasarkan analisa tabib, penyakit nona Jin adalah penyakit hati dan satu-satunya cara menyembuhkannya adalah dengan memberinya bunga-bunga yang indah untuk menyenangkan hatinya.

"Haeh ada-ada saja penyakit putriku itu, sekarang harus kemana kucari bunga-bunga yang segar dimusim dingin begini," keluh tuan Jin galau.

"Maaf tuan, tapi kudengar bunga-bunga di Yang Zhou sangat indah dan tetap mekar mewangi dimusim dingin," tukas seorang pegawalnya.

"Oh iya ya, kenapa aku sampai lupa! Ah kebetulan tuan muda Zhang yang pernah menginap dirumah kita tinggal di Yang Zhou, jadi sekarang cepatlah kamu pergi kerumahnya untuk minta dicarikan bunga-bunga yang indah," perintah tuan Jin pada pengawalnya itu.

Sesampainya didepan rumah Zhang di Yang Zhou, si pengawal langsung melongo melihat kebunnya yang sangat indah, "Katanya orang tidak punya, tapi kok kebunnya bagus begini sih," guamannya heran. 


Keheranan si pengawal pun makin menjadi-jadi tatkala pintu rumah Zhang dibuka oleh seorang wanita yang wajahnya persis dengan wajah nonanya. Begitu melihat sang ajudan, siluman ikan langsung panik dan ingin buru-buru menutup pintu, kalau saja tak dicegah oleh suaminya. 

Dengan jujur Zhang yang polos itu menjelaskan bahwa dia memang sudah kawin lari dengan nona Jin dan minta disampaikan permohonan maafnya pada tuan Jin.

Mendengar laporan dari pengawalnya yang baru pulang dari YangZhou itu, tuan Jin pun bingung. Dalam hati dia yakin gadis yang bersama Zhang pasti adalah siluman, namun karena tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya dia melaporkan kasus ini pada hakim Bao, hakim dari pengadilan KaiFeng yang terkenal cerdik dan bijaksana

Singkat cerita nona Jin yang sakit dan yang kawin lari dengan Zhang dibawa menghadap untuk disidangkan.

"Baik, sekarang lebih baik yang palsu mengaku saja supaya lebih ringan hukumannya," kata Hakim Bao membuka sidang.

Seperti yang diduga, kedua nona itu jelas tidak ada yang mengaku sehingga Hakim Bao melanjutkan interogasinya, "Kudengar nona Jin memiliki tanda lahir dibahu kirinya, nah bibi Long coba kau periksa kedua nona itu siapa yang tidak ada tandanya."

Setelah diperiksa oleh bibi Long ternyata dikedua bahu nona itu sama-sama ada tanda lahinrya. Karena yakin salah satu dari nona Jin itu pasti adalah siluman,
Hakim Bao pun segera mengeluarkan cermin yinyang nya yang bisa membedakan yang asli dan palsu.

Ketika cermin itu diarahkan pada nona Jin yang sakit, yang muncul tetap wajah nona Jin. Sebaliknya, ketika nona Jin palsu yang disorot, yang muncul justru wajah ikan. Tanpa ragu lagi Hakim Bao pun segera membentak, "siluman lancang! beraninya kau menyamar sebagai nona Jin, sekarang tunjukkan wajah aslimu!"

Betapa geramnya siluman ikan yang terbongkar rahasianya, dengan ganas dia menerkam kearah
Hakim Bao. Namun karena Hakim Bao adalah titisan Dewa, sehingga tubuhnya dilindungi aura Dewa yang mementalkan siluman ikan sampai jatuh terjerembab. Karena merasa terdesak sang siluman pun ahirnya terbang meninggalkan gedung pengadilan sambil berteriak, "Bao hitam, aku tidak pernah bersalah padamu tapi kau malah menyulitkanku! Tunggulah pembalasanku!"

Hakim Bao murka sekali melihat kaburnya siluman itu dan memerintahkan bawahannya untuk menempelkan pengumuman bahwa siapapun yang berhasil meanngkap siluman ikan mas akan diberi hadiah 1000 tael perak.


Guan Yin
Di sebuah desa nelayan, tinggal seorang kakek yang sangat taat beribadah kepada Dewi Kwan Im dan suka beramal. Saking cintanya si kakek pada sang Dewi, sampai-sampai dia menggunakan semua uang tabunganya untuk memugar kuilnya. 

Suatu hari datanglah seorang gadis nelayan menemuinya dan berkata, "Kek, apa kau sudah dengar pengumuman? Katanya siapapun yang bisa menangkap siluman ikan emas akan diberi 1000 tael perak."

"Haeh, tentu saja aku sudah mendengarnya. Tapi apa urusanku, aku kan cuma orang biasa, jadi mana bisa menangkap siluman," jawab si kakek.

"Nah kebetulan aku baru saja menangkap siluman itu kek," kata si gadis sambil memamerkan tempayan berisi ikan mas ditangannya. Dia kemudian melanjutkan, "Sekarang aku ingin menghadiahkan ikan ini pada kakek, supaya nanti uangnya bisa dipakai untuk kegiatan yang bermanfaat."

Dengan girang sang kakek segera menerima tempayan itu, namun setelah berpikir sejenak tiba-tiba dia mengembalikannya sambil berkata, "Aaah kau mau mengerjaiku ya! Masa sih ini siluman ikan? Nanti kalau bukan, bisa-bisa malah aku yang dihukum Hakim Bao."

"Jangan khawatir kek, ini bener siluman itu kok, kalau masih ragu ayo kutemani kepengadilan, kalau nanti dihukum biar aku saja yang menanggungnya!"

Karena dibujuk terus, sikakek akhirnya menurut juga dan pergi kepengadilan bersama sigadis nelayan.

Sesampainya dipengadilan Kaifeng, ikan itu langsung diperiksa dengan cermin yinyang dan ternyata memang asli. Sesuai janjinya, Hakim Bao segera menyerahkan 1000 tael perak pada sang kakek. 


Sambil tersipu-sipu, sang kakek memaksa sigadis nelayan untuk menerima separuh hadiahnya, namun tiba-tiba saja tubuh sang gadis memancarkan cahaya kemilau yang sangat menyilaukan, diikuti bau semerbak yang sangat harum dan sekonyong diapun berubah menjadi Dewi Kwan Im. 

Dengan lemah lembut sang Dewi berkata, "Kakek, semua uang ini kuberikan padamu sebagai imbalan atas kebaikanmu merawat kuilku."

Sang Dewi kemudian balik memandang Hakim Bao dan berkata, "Hakim Bao, ikan ini berjodoh denganku, jadi ijinkanlah aku membwanya untuk kujadikan murid."  


Tanpa berkata apa-apa, Hakim Bao pun langsung menyetujuinya. Setelah semuanya usai, Dewi Kwan Im pun terbang meninggalkan pengadilan Kaifeng sambil mencangking keranjang ikan. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar