KEBAJIKAN ( De 德 ) - Seorang pemimpin kelompok gereja bersama lima asistennya di Singapura, terbukti bersalah menyalahgunakan dana gereja senilai 23 juta poundsterling. Dana tersebut digunakan untuk mendukung karir istri Kong, yaitu Ho Yeow Sun untuk menjadi bintang musik pop global.
Skandal ini cukup menarik perhatian warga Singapura. Hal ini mengingat kasus penyelewengan itu terbilang jarang terjadi di bawah sistem Singapura yang tidak menoleransi Korupsi.
Seperti dilansir The Guardian, Rabu (21/10), Pendeta karismatik Kong Hee dan lima asistennya yang memimpin CHC, sebagai salah satu kelompok gereja terbesar yang mendorong pencampuran nilai spiritual dan materil, telah menghabiskan uang tersebut untuk membuat video musik mewah untuk istinya Sun Ho yang menampilkan penari dengan pakaian minim.
Sun Ho yang fokus dalam dunia musik pop Mandarin telah mengeluarkan sejumlah album, termasuk "Embrace" melalui Warner Music Taiwan dan sedang mencoba merambah pasar musik Amerika Serikat.
Kong dan Ho mendirikan gereja City Harvest pada 1989. Ho selama ini dikenal sebagai pendeta yang kerap bernyanyi dan merilis beberapa single. Ia juga bekerja sama dengan rapper Wyclef Jean dan muncul dalam video musiknya pada 2007.
Kelompok gereja ini memiliki ambisi untuk menjadikan Singapura sebagai pusat Kristen Evangelis dan menyampaikan kepercayaan mereka ke luar. Sebelumnya Kong telah ditangkap dan didakwa pada 2012 dengan pelanggaran pidana karena memalsukan rekening dan melanggar kepercayaan.
Kong dan lima asistennya dinyatakan bersalah menyelewengkan dana 24 juta dolar Singapura untuk membiayai karir Ho dan pindah ke Hollywood serta menggelapkan lagi dana senilai 26 juta dolar Singapura. Sementara Ho bebas dan dianggap tak terlibat.
Semua tersangka telah dibebaskan sementara dengan uang jaminan antara 750 ribu dolar Singapura dan 1 Juta dolar Singapura. Kendati bebas, para tersangka tidak diperkenankan ke luar negeri.
Hakim See Kee OOn mengatakan, keenam tersangka terbukti melakukan konspirasi penipuan dan pemalsuan rekening. Menurutnya, uang yang dipinjamkan ke produksi musik Xtron dan pabrikan kaca bukanlan investasi sesungguhnya. "Semua salah dalam menyalahgunakan dana CHC," ujarnya.
Puluhan anggota gereja yang hadir dalam ruang sidang hanya duduk diam tertegun saat vonis dibacakan. Pihak gereja mengatakan, mereka sedang memikirkan untuk mengambil langkah hukum baru. Namun sejumlah pengacara tersangka mengatakan, klien mereka akan mengajukan banding. Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar