KEBAJIKAN (De 德) - Seorang anak kecil merengek meminta sebuah barang yang mahal namun bagi orang tua yang bijak, mungkin bukan masalah mahalnya namun manfaat dari barang tersebut bagi anak ini, serta dampak yang ditimbulkan nantinya.
Semisal masih usia SMP meminta motor besar. Orang tua pasti akan menolaknya dengan pertimbangan belum waktunya, sekalipun anak ini bersikukuh bahwa dia sudah merasa cukup mampu, apalagi bila dilihat jangka kedepan pada dampaknya tentu akan membuat anak ini menjadi mudah sekali meminta tanpa mau berusaha menunjukkan prestasinya.
Belum lagi faktor psikologis ketidaksiapannya saat menggunakan motor tersebut, pasti akan membuat jiwanya labil menjadi sosok paling hebat diantara sebayanya sehingga mudah membuatnya terbawa arus mengikuti pola berkebut ria bersama temannya.
Bagaimanapun kesiapan kematangan anak juga layak diperhitungkan. Tanpa bermaksud tak mempercayai anak ini, setiap orang tua pasti memiliki alasan terbaik menundanya.
Dari ilustrasi tadi kita bisa membandingkan pada diri tiap manusia, dimana terkadang ada saat kita berharap sesuatu pada TUHAN, namun hingga detik ini tak ada jawaban dari Doa kita..
Bila kita bertanya, maka jawabannya ada pada hati kita. Sudah layakkah kita mendapatkan itu, sementara hidup kita masih fokus pada cara lama yaitu kehidupan dengan pengetahuan IMAN yang belum bertumbuh dengan baik..
Bila sisi hidup kita saja masih belum bisa terkontrol, bagaimana mungkin TUHAN mempercayakan sesuatu yang luar biasa pada hidup kita? Bukankah dampaknya bila kita menerimanya sekarang, akan menjadikan kita sebagai pribadi yang belum mampu dan dewasa secara mental untuk menerima sesuatu yang lebih?
Karena dalam ketidaksiapan, sebenarnya kita akan kehilangan jati diri yang menimbulkan efek rasa tinggi hati lebih. Ada baiknya disadari untuk direnungkan bahwa semua pasti akan Indah pada waktuNYA, namun menuju KEINDAHAN itu butuh proses panjang tentang airmata, perbuatan dan kedewasaan agar memampukan diri untuk memahami rencana TUHAN pada hidup kita. Salam kebajikan (Penulis: Lulu)
Tidak ada komentar:
Write komentar