|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 10 November 2015

Bagaimana Orangtua Mendorong Anaknya untuk Mandiri

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  “Kebijaksanaan dimulai dari keingintahuan.” – Socrates.

Sesuatu yang ajaib terjadi ketika seorang anak menjadi ingin tahu tentang segala sesuatu dan mulai mengeksplorasinya. Untuk beberapa topik, dia mungkin kehilangan minatnya dengan cepat, namun beberapa hal lainnya ia akan menangkap ke dalam imajinasinya untuk sementara waktu, dan beberapa hal lain akan membangkitkan jiwanya sedemikian rupa seolah-olah dia dipanggil jauh ke dalam relung keberadaannya, melakukan perjalanan tanpa akhir, bersedia untuk belajar keterampilan apa pun yang mungkin diperlukan untuk melanjutkan eksplorasi selama hidupnya.

Setiap orangtua yang menyaksikan percikan seperti itu pada anaknya, telah menunjukkan betapa kuatnya rasa ingin tahu yang dialami dan bagaimana kemampuan anak jika diberikan kondisi untuk mengeksplorasi dan belajar.

Saya pernah melihat hal ini terjadi pada anak-anak saya. Putri saya dapat mengubah bahan daur ulang menjadi boneka yang indah. Kegemarannya pada kerajinan tangan telah menyebabkannya menekuni kegiatan lain, termasuk membuat video untuk mengajar orang lain apa yang dia buat. Putra saya bisa merenda dan tahu sejumlah hal yang menakjubkan tentang burung. Semangatnya pada burung telah menyebabkannya belajar mengenai biologi, geografi, desain website, menggambar, menulis, fotografi, videografi, dan banyak lagi. Semua pembelajaran ini secara berturut-turut dilakukan secara otodidak.

“Adalah sebuah keajaiban bahwa keingintahuan mempertahankan pendidikan formal.” -Albert Einstein.

Selama bertahun-tahun, dan juga melalui penelitian demi penelitian telah menunjukkan manfaatnya, kedua sistem pendidikan tradisional dan masyarakat yang semakin meningkat dari sekolah alternatif telah memberikan pujian pada sikap belajar mandiri.

Menurut Eric Digest, pendekatan ini cenderung berkembang pada peserta didik yang percaya diri, disiplin, gigih, penasaran, bersedia untuk mencoba hal-hal baru, dan menikmati pembelajaran.

Meskipun terdapat manfaat yang jelas, tipe lingkungan belajar yang bebas ini dapat sulit ditemukan dalam batas-batas sistem sekolah tradisional.

Pada ujung spektrum yang lain, mereka yang menerapkan homeschooling, mendorong anak-anak mereka untuk benar-benar mengarahkan jalannya pendidikannya sendiri, merangkul untuk semaksimal mungkin ide bahwa belajar mandiri adalah yang terbaik.

Bagi orangtua yang ingin mendorong anak-anaknya untuk terlibat lebih dalam untuk belajar mandiri, berita gembiranya adalah sangat mudah dilakukan. Anda hanya perlu beberapa elemen kunci berikut:

1. Berikan mereka waktu

Jika hari anak Anda dipenuhi dengan kegiatan, mulai saat ia bangun sampai saat tidur malam, sehingga tidak ada ruang untuk mengeksplorasi, tidak ada waktu untuk membiarkan pikiran anak mengembara. Demikian juga, jika anak Anda menghabiskan seluruh waktu luangnya dengan menonton video atau bermain video game, maka waktunya juga sedang dimakan habis oleh kegiatan tersebut, pada kenyataannya bergulir jauh lebih cepat daripada yang dia sadari.

Solusinya adalah dengan tidak menjadwalkan apa-apa. Ciptakan hari-hari anak di mana mereka tidak akan diseret ke kelas tari, latihan sepak bola, kosongkan semuanya. Berikan mereka hal yang sederhana, yakni waktu.

2. Berikan mereka waktu

Sediakan akses ke ide-ide yang berbeda, lingkungan, dan bahan yang dapat digunakan untuk belajar dan membuat adalah cara lain untuk mem¬fasilitasi kegiatan belajar mandiri.

Memerhatikan apa yang membuat anak Anda tertarik dan mau menjalankannya. Kelilingi mereka dengan buku, sumber daya online, dokumenter, kunjungan la¬pangan, perlengkapan, atau apa pun yang Anda bisa pikirkan, untuk memungkinkan mereka mengeksplorasi kepentingannya sepenuhnya.

3. Berkomunikasi

Berbicaralah dengan anak tentang apa yang mereka cita-citakan. Ajukan pertanyaan. Gali yang dalam. Percakapan Anda akan menjadi bahan bakar ide-ide Anda tentang bagaimana membantunya dan ide-ide mereka tentang cara-cara yang berbeda untuk melihat kepentingan mereka.

4. Keluar rumah

Jangan hanya mengeksplorasi di depan layar komputer atau bahkan melalui buku, keluarlah, menyentuh dan merasakan apa pun bagian dari kehidupan anak-anak Anda adalah menggali ke dalam.

5. Meringkas

Anda dapat mendorong anak-anak Anda untuk meringkas temuan mereka atau membuat hal-hal apa yang mereka pelajari. Ajarkan mereka untuk menjadi produsen, bukan hanya konsumen. Anda dapat membantu fotografer kecil Anda untuk diikutkan pada satu atau dua kontes. Anda dapat memberikan hadiah atas pembuatan kotak penyimpanan untuk rumah dari tukang kayu kecil Anda. Mungkin, ia tidak sepenuhnya mandiri, namun hal tersebut dapat menunjukkan anak-anak Anda buah dari hasil kerja mereka.

6. Merayakan

Perhatikan keberhasilan mereka, tidak peduli seberapa kecil, dan rayakan dengan mereka. Jika mereka jatuh dan bangkit kembali, itu layak dirayakan juga. Belajar mandiri adalah bagaimana mereka diharapkan untuk belajar selama sisa hidup mereka di luar sekolah. Memuji pada keterampilannya dan menunjukkan bahwa Anda menganggap mereka berharga.

“Lebih baik mengetahui bagaimana untuk belajar daripada sekedar tahu.” -Dr. Seuss. Saloam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar