KEBAJIKAN ( De 德 ) - Sebuah percakapan dengan sopir di Manhattan telah menginspirasi pemuda asal New York, Alex Malloy, untuk berbicara tentang Islamophobia setelah serangan mengerikan di Paris yang menewaskan 160 orang.
Alex Mollay menggambarkan itu sebagai "saat paling menyedihkan" ketika ia melangkah ke dalam taksi. Kata-kata pertama yang didengar pemuda 23 tahun dari pengemudi adalah "terima kasih".
Sopir, seorang Muslim, kemudian menjelaskan kepada Malloy bahwa ia adalah pelanggan pertamanya setelah lebih dari dua jam menunggu. Menurut dia, orang-orang New York menjadi terlalu takut untuk masuk ke taksinya. Sopir mengatakan kepada Malloy bahwa tak seorang pun ingin berpergian dengan taksinya karena mereka merasa tidak aman.
"Dia menangis sepanjang perjalanan ke apartemen saya, dan itu membuat saya juga ikut menangis, tulis Malloy di Twitter dikutip dari laman Mirror, 15 November.
"Dia terus berkata, 'Allah, Tuhan kami tidak percaya ini (teror). Orang-orang berpikir saya bagian dari ini dan saya tidak'."
Malloy menambahkan pengalaman itu sebagai salah satu momen paling memilukan yang pernah dia alami dalam hidupnya.
"Dia adalah seorang pria yang baik, sekitar usia saya, dia tidak mungkin lebih tua dari 25," katanya sebelum memberi pesan kepada setiap orang: "Tolong berikan simpati Anda terhadap orang-orang ini, di saat seperti ini, mereka tidak hanya menjadi korban diskriminasi, tetapi juga korban kebencian."
"Tolong berhenti menggeneralisasi setiap orang dalam masyarakat. Berhentilah mengatakan 'Muslim' adalah masalah, karena mereka sesungguhnya tidak." Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar