KEBAJIKAN ( De 德 ) - Ketika hubungan suami istri menjadi tegang, pertengkaran kecil bisa menjadi keributan besar, tetapi para ahli pernikahan mengatakan, bahkan jika dalam keadaan sangat marah, ada beberapa kalimat yang seharusnya tidak diucapkan.
Ketika Anda atau dia mungkin hanya mengucapkan tetapi tidak benar-benar keluar dari hati, tetapi hanya karena terlalu lelah, terlalu banyak tekanan, tapi kata-kata yang keluar ini mungkin menyakiti hati pasangannya. Meskipun sesudah itu meminta maaf, tapi telah menyebabkan keretakan, bagaikan sebuah cermin yang pernah retak, tidak akan bisa mulus kembali.
Sebenarnya kata-kata apa yang tidak seharusnya dikatakan? Berikut ini adalah rekomendasi dari terapis pernikahan Andrew G Marshall:
1. Mengancam Berpisah
Pasangan mungkin pada saat bertengkar, akhirnya mulai mencari-cari kesalahan masa lalu, semuanya dikorek keluar, membuat pasangan akan menjadi sangat marah dan saling menyalahkan. Lalu siapa yang terpancing duluan mengancam akan bercerai.
Mengapa kalimat seperti ini dapat sangat mematikan?
Perkataan ini walaupun mendapat perhatian pasangan, tapi seperti meletakkan senjata di kepalanya untuk bernegosiasi. Dia akan melakukan / mengatakan apa pun yang Anda ingin dia katakan / melakukannya, tapi dia tidak benar-benar ingin demikian, akhirnya nanti akan meletus. Ini juga dapat menyebabkan di masa depan Anda akan sulit untuk memecahkan sengketa, karena setiap kali terjadi masalah, salah satu atau keduanya khawatir akan berubah menjadi perkelahian besar yang berujung perpisahan, sehingga memilih menekan masalah, sampai suatu hari akan meledak.
2. Menghina Fisik (Bego, Gemuk, dst)
Mengapa kalimat seperti ini demikian mematikan?
Anda ingin saling menyakiti, karena Anda dengan sangat baik mengenal satu sama lain, sehingga Anda dapat sekali menusuk dengan krusial melukainya, dan tentu saja, hinaan dari orang terdekat, tidak sebegitu mudah dapat dihapus dalam memori.
3. Saya menyesal menikah dengan kamu
Mengapa kalimat seperti ini demikian mematikan?
Kalimat ini akan mengguncang fondasi dari hubungan suami-istri, membiarkan semua hal mengandung tanda tanya. Lebih serius lagi, jika kalimat ini diucapkan dalam kemarahan (beberapa orang percaya, dalam kemarahan akan berbicara kebenaran), akhirnya akan lebih sulit untuk menyelamatkannya.
4. Merasa Hambar/Bosan
Pasangan hidup bersama sudah lama, yang dibicarakan hanya tentang anak-anak, atau meminta pasangan melakukan pekerjaan, tidak ada hiburan, lalu mulai menyalahkan pasangan.
Mengapa kalimat seperti ini dapat demikian mematikan?
Masalah harus diselesaikan, tetapi kritik hanya akan membuat pasangan Anda marah, tidak ingin mendengarkan perkataan Anda.
5. Kamu tidak seperti saya dapat berkorban untuk keluarga
Mengapa kalimat seperti ini demikian mematikan?
Jika terpojok, dia mungkin akan menyebut daftar dia berkorban untuk keluarga, itu akan membuat Anda berpikir dia tidak menanggapi dengan serius kata-kata yang Anda katakan. Atau, ia akan mulai menyerang, meremehkan kontribusi Anda kepada keluarga, berubah menjadi saling menyakiti.
6. Kamu seperti ayahmu/ibumu
Mengapa kalimat seperti ini demikian mematikan?
Kita semua ingin menjadi individu yang mandiri, bukan replika dari individu tertentu, namun semakin tua, kita akan semakin mirip dengan orang tua kita, dan ini akan membuat orang merasa sangat tidak nyaman.
7. Mengatakan lawan jenis sangat baik (tapi bukan suami/istrinya)
Mengapa kalimat seperti ini demikian mematikan?
Meskipun selain pasangan Anda, kita dapat beranggapan teman lawan jenis yang lain sangat baik, tetapi tidak harus membuat pasangan Anda cemburu, atau membuat dia pikir dia memiliki saingan tertentu, pasangan juga cenderung berpikir Anda berusaha membandingkan dia dengan teman Anda.
8. Menyembunyikan masalah keluarga yang seharusnya dikemukakan
Ada beberapa pasangan terbiasa berkata terus terang, tapi ada juga beberapa pasangan untuk menghindari pertengkaran, kemudian memilih untuk menelan kembali perkataannya, mengatakan kepada diri sendiri hal ini tidak penting, kemudian mengubah topik pembicaraan.
Mengapa kalimat seperti ini demikian mematikan?
Tidak bisa selalu menghindari dari kemarahan, perasaan kebencian, jika tidak semakin lama perasaan, cinta, nafsu, kesenangan perasaan ini akan hilang. Bahkan, “tidak ada pertengkaran” adalah salah satu alasan bagi pasangan secara bertahap tidak saling mencintai, untuk melarikan diri dari beberapa topik tabu, akan membuat situasi menjadi lebih buruk. Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar