KEBAJIKAN ( De 德 ) - Ibu Houston Kraft selalu menyuruhnya untuk memeluk dengan sepenuh hati. Sang Ibu melatihnya kebaikan, dan sering kali dipraktekkan dalam hal apa pun, sehingga kebiasaan ini terus bertumbuh dalam hati ibu dan anak. Disaat si Ibu berjuang melawan kanker, putranya telah memperbaharui dedikasinya untuk membawa benih yang telah ibunya tanamkan hingga membuahkan hasil.
Dia memiliki karier yang unik. Pekerjaanya adalah untuk bersikap baik, menyebarkan kebaikan. Tugasnya untuk membantu generasi berikutnya, khususnya menumbuhkan belas kasih.
Houston bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk membantu mereka mengintegrasikan pelajaran kebaikan ke dalam kurikulum mereka dan lingkungan secara umum.
Rasa takut telah memengaruhi banyak siswa, kata Houston, seperti takut ditolak atau kegagalan. Ketakutan membuat kita egois dan mencegah kita menjadi baik. Dia mengatakan kepada siswa, “Ketakutan adalah perasaan dan cinta kasih adalah sebuah pilihan.”
Seorang gadis memeluk seorang tak dikenal
Houston pernah mengadakan seminar di sekolah menengahnya dulu di Snohomish, Washington. Seorang gadis datang kepadanya sesudah seminar dan mulai menangis. Dia mengatakan bahwa dia berasal dari rumah yang baik, tapi dia merasa begitu banyak tekanan untuk menjadi sempurna, memenuhi harapan tinggi orangtuanya.
Gadis lain yang berdiri di dekatnya memberikan pelukan. Houston berkomentar bahwa itu baik bagi temannya, tapi kedua gadis itu mengatakan mereka tidak mengenal satu sama lain. Gadis yang memberi pelukan itu kembali mendekati Houston untuk memberitahu apa yang barusan dia katakan sungguh mengagumkan dan memberikan salam tepukan hifive.
Seorang guru datang menemui Houston setelah menyaksikan peristiwa itu.
Guru itu mengatakan kepadanya bahwa sungguh baik melihat gadis yang memberikan pelukan interaksi seperti itu, karena gadis itu sedang mengalami saat yang berat bagi dirinya.
Gadis yang memeluk itu berasal dari keluarga yang bermasalah; orangtuanya terlibat penyalahgunaan zat terlarang, dan mereka baru saja menitipkan dia pada bibi dan pamannya. Dia mengalami waktu yang sulit untuk memercayai dan terbuka kepada orang lain.
“Kapasitas menyejukkan yang kita punyai sebagai masyarakat, terutama orang-orang muda, untuk saling mendukung meskipun penderitaan kita sangat berbeda,” kata Houston. “Gadis ini kelas delapan… dan dia bisa melihat gadis yang memiliki kehidupan yang mungkin dia dambakan dan dia bisa mengatasinya dan memiliki empati dan kasih sayang, dan cinta kasih, dan memberinya pelukan, meskipun keduanya asing satu sama lain, dan membuatnya merasa dicintai dan penting, dan seperti masalahnya juga berlaku sebagai masalah siapa pun.”
Tapi Houston mengatakan, “Ini bukan hanya tentang menjadi lebih baik dan memberi lebih banyak pelukan.”
“Ini adalah tentang menciptakan sebuah dunia [di mana orang] secara fundamental peduli satu sama lain dalam cara yang lebih baik, lebih mendalam.”
Sekolah seharusnya tidak mengembangkan intelijensi tanpa karakter
Harvard University mengambil sikap pada kebajikan di kampusnya tahun ini. Para dekan dari perguruan tinggi papan atas di seluruh negeri berkumpul bersama untuk membuat laporan yang mendorong penekanan lebih besar pada pengembangan karakter dan mengurangi penekanan pada nilai akademisi untuk penerimaan perguruan tinggi. Laporan tersebut berjudul “Menghidupkan Air Pasang: Kepedulian yang Menginspirasi Lainnya dan Kebaikan Umum”, dan Houston juga bekerja menuju suatu pergeseran paradigma.
“Anak-anak yang paling cerdas, mereka bekerja keras di semua kelas ini dan mereka tidak memiliki banyak waktu untuk membangun kompetensi emosional atau karakter mereka,” kata Houston Kraft. “Anak-anak yang kompeten, tetapi tidak memiliki karakter, adalah berbahaya.”
“Anda pandanglah ke seluruh dunia dan Anda melihat orang-orang yang benar-benar cerdas, benar-benar cerdas … siapa yang akan menggunakannya untuk memanipulasi orang dan menggunakannya untuk keuntungan mereka sendiri dengan mengorbankan orang lain,” katanya. “Belas kasih ditambah kebajikan itulah perpaduan pemenang. Itulah yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.”
Cara memasukkan kebajikan di sekolah
Di kelas pendidikan jasmani, mungkin siswa bisa melakukan aktivitas di halaman sesekali waktu untuk meningkatkan ruang publik saat berolahraga, saran Houston. Di kelas bahasa Inggris, siswa bisa mengembangkan kosakata kebaikan atau mendiskusikan moral dalam buku dengan cara yang berhubungan dengan kehidupan mereka sendiri.
Dalam ilmu ada pelajaran kebajikan juga. Misalnya pada tahun 1960, Dr. Donald Hatch Andrews di Johns Hopkins University mencatat bahwa ketika kita mengangkat jari, gerakan menciptakan reaksi berantai yang benar-benar memengaruhi seluruh alam semesta kita. Semuanya saling berhubungan pada tingkat atom dan subatom.
Houston mengatakan, itu adalah contoh yang baik dari ilmu mempengaruhi. Tindakan kecil memiliki dampak yang besar.
Menjalankan langkah
Houston mengatakan pekerjaanyang ia jalani terus membantunya untuk menjadi lebih ramah. “Anak-anak akan memberitahu cukup cepat jika Anda otentik atau tidak,” katanya.
“Saya diingatkan setiap hari… Saya ingin berpikir perlahan tapi pasti … saya sudah mulai menjadi orang yang sedikit lebih sabar, saya sudah mulai bekerja untuk menjadi lebih baik pada kosakata saya atas rasa syukur dan kosa kata saya atas kebaikan, saya sudah mulai bertumbuh dalam kemampuan atau keinginan saya untuk menjadi tanpa pamrih dan untuk terlibat dalam pelayanan yang berarti di dunia.”
Sepanjang hari-hari sekolah Houston, sang ibu menulis catatan untuk dimasukkan ke dalam bekal makan siang putranya setiap hari. Semakin ia menulis hal baik, semakin dia berpikir hal-hal yang baik, kata Houston, dan ia menjadi lebih ramah.
“Semakin saya berbicara tentang [kebajikan], mudah-mudahan, semakin saya melatih diri sendiri,” tutur Houston. “Ini adalah keterampilan yang dipelajari; kita bisa tumbuh, melalui berlatih, dalam empati.”
“Kita memiliki kapasitas untuk meningkat di banyak hal,” katanya. “Lalu mengapa kita tidak memilih untuk mendapatkan cinta kasih yang lebih baik?” Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar