|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 01 Juli 2016

Pujian dan Kejujuran

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) - Seringkali kita mendengar kalimat puja dan puji terlontar dari mulut orang lain. Ada yang benar-benar terucap dari lubuk hati yang terdalam dan sesuai dengan kenyataan, namun tidak sedikit yang hanya sekadar berbasa-basi untuk menyenangkan hati kita.

Sangat manusiawi sekali, jika semua orang akan senang dengan kalimat pujian daripada kalimat yang bernada menghina atau menghujat. Siapa sich yang tidak senang dipuji?

Seorang penjual kosmetik yang pintar, akan sering sekali mengucapkan kalimat pujian, tatkala calon pembeli sudah mencoba kosmetik miliknya : "Wah, cantik sekali mbak ini... Kosmetik ini cocok banget dengan paras wajah mbak yang manis..."

Walaupun sebenarnya, dengan balutan kosmetik, wajah sang pembeli menjadi jauh lebih "mengerikan". Namun karena tergiur dengan kalimat pujian, akhirnya sang pembeli berhasil diyakinkan oleh penjual untuk membeli kosmetik tersebut.

Dalam pergaulan sehari-hari, kita lebih senang bergaul dengan mereka yang senang mengumbar kalimat pujian dibandingkan yang cuek, apatis apalagi yang gemar mengeluarkan kalimat menghina atau mengejek.

Hati-hati....

Tidak semua kalimat pujian itu bermanfaat bagi kita, ada yang justru menjerumuskan kita ke jurang kehancuran. Terbuai dengan kalimat indah yang meninabobokkan nalar pikiran.

Pilihlah kalimat pujian yang dapat memacu dan melecut kita untuk hidup lebih baik. Buanglah jauh-jauh kalimat pujian yang cenderung mengarah kepada perbuatan "angkat telor", yang berasal dari kepalsuan hati serta cenderung menguntungkan diri mereka dan merugikan kita.

Pujilah mereka yang pantas untuk dipuji. Jujurlah berkata kepada mereka, atas apapun yang terjadi, dengan kalimat santun. Jangan menutupi kejujuran dengan kalimat pujian yang malah dapat mencelakakan hidup orang lain.

Sobatku yang budiman...

Tidak semua kalimat indah itu selalu benar adanya, demikian juga dengan kalimat yang benar itu tidak selamanya indah untuk didengar.

Tidak ada seorangpun yang mampu mengubah sebuah kebenaran, namun sesungguhnya sebuah kebenaran kadang-kadang dapat mengubah kehidupan seseorang.

Lebih baik disentil oleh kebenaran daripada dibelai oleh kepalsuan.

Hidup yang penuh dengan kebohongan dan kepalsuan akan lebih sulit dijalani daripada hidup yang diselimuti dengan kejujuran. Sebab, dibalik kebohongan, akan tercipta lagi kebohongan lain untuk menutupi kebohongan yang sebelumnya telah terjadi.

Bayangkan saja, jika satu kobohongan terkuak, maka orang lain tidak akan percaya dengan kita lagi, walaupun kita sudah berkata benar dan jujur. Bohong itu sering menyenangkan, namun lukanya akan sulit sekali untuk disembuhkan.

Kadang kejujuran itu memang terasa menyakitkan, namun yang pasti kejujuran itu tidak akan sampai membunuh orang lain, bukan?

Kejujuran itu sejatinya adalah hadiah anugerah terindah yang dimiliki manusia yang hidup berlandaskan tonggak kebenaran. Oleh sebab itu, mari jadikan kejujuran itu sebagai wujud kita yang asli.

Pujian itu penting, namun kejujuran jauh lebih penting dari sekadar untaian kalimat pemanis.
Salam kebajikan #‎firmanbossini‬

Tidak ada komentar:
Write komentar