Sembahyang Awal Tahun Tikus Logam (庚子) 2571 / 2020
KEBAJIKAN (De 德) - Sesuai dengan tradisi budaya Tionghoa, adalah bijak jika pada awal Tahun Baru Imlek 2571 tahun ini yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2020, kita sambut dengan penuh suka cita, serta memulai sesuatu dengan semangat yang baru, berpikiran baik, berkata baik dan berbuat baik, karena setiap hal yang dilakukan dengan positif, maka niscaya akan membawa hasil yang baik pula terhadap hidup kita supaya terus baik sepanjang tahun.
Festival
Musim Semi atau Tahun Baru Imlek, selalu diawali dengan Sembahyang Tahun
Baru Imlek atau Ying Shen Jie Fu (迎神接福). Sangat baik jika bisa
menyalahkan dupa pertama di Awal Tahun Baru Imlek / Sin Cia, pada
tanggal 1 bulan 1 Imlek / Cia Gwee Ce It, baik di
kelenteng maupun di rumah, dengan harapan agar Tuhan
dan para Dewa Dewi memberikan perlindungan serta kemudahan dalam segala hal
di sepanjang tahun yang baru ini agar bisa lebih baik lagi dari tahun
yang lalu.
Pedoman bagi yang sembahyang Yin Shen Jie Fu di Kelenteng (Bio/Miao)
Menghadap
ke altar Tuhan atau THIAN terlebih dahulu, baru bersembahyang kehadapan
altar para Sheng Ming atau Dewa-Dewi yang ada di dalam Kelenteng
tersebut.
Pedoman bagi yang sembahyang Yin Shen Jie Fu di rumah
1. Pengunaan tebu hanya orang Hokian, sub etnis lain tidak ada yang menggunakan tebu.
2. Kue Keranjang.
3.
Buah-buahan dengan jumlah masing-masing lima buah, lima jenis (apel,
jeruk, pear, anggur, jeruk besar, dll) dan rangkap dua, artinya untuk
meja sembahyangan Thian Kung satu set dan untuk meja sembahyangan yang
didalam rumah satu set. Hindari memilih jenis buah yang berduri (salak,
nanas, dan lainnya)
4.
Meja sembahyangan Tian Gong (Thian Kung) disiapkan. Kemudian Hio besar
sesuai kebutuhan, minimum dua batang. Hio kecil secukupnya tergantung
anggota keluarga yang ingin sembahyang, masing-masing anggota 12 batang
Hio pada tiap meja sembahyang.
5. Lilin yang pantas 2 batang tiap meja (jangan terlalu tinggi dan besar) sebagai penerangan.
6. Bunga segar untuk meja bila mampu, sebagai pewangi.
7.
Xiang Lu (Hio Lo / tempat Hio) untuk meja Tian Gong. Bila tidak ada
yang permanen, dapat dibuat dari kaleng susu besar, dibungkus dengan
kertas merah dan diisi beras.
8. Cangkir kecil (Jiu Jing), tempat teh sebanyak 5 buah untuk masing-masing meja sembahyang. Juga teh jangan lupa.
9.
Permen satu piring kecil sebagai pemanis untuk masing-masing meja
sembahyang. Minyak wangi disemprotkan ke tangan anggota keluarga saat
sebelum sembahyang. Kain merah sebagai taplak meja Tian Gong.
Penyusunan / Persiapan Sembahyang
Letakkan
meja Thian Gong menghadap Timur dengan langit-langit terbuka. Pasang
taplak meja merah, letakkan kaca diatasnya. Susun Xiang Lu [(Hio Lo),
cangkir teh setengah lingkaran, lilin disamping kanan kiri, buah-buahan
melingkar setengah lingkaran juga, bunga dibelakang kanan kiri meja.
Permen di sebelah kanan depan meja. Demikian pula dengan susunan yang
sama untuk meja sembahyang yang ada di dalam rumah.
Saat / Waktu Sembahyang
Waktu
sembahyang pada tanggal satu bulan satu tahun baru Imlek, jam 00:00
sampai 06:00 adalah yang paling baik. Memakai pakaian yang rapi dan
menyusun permohonan permintaan untuk satu Tahun Baru ini, agar tidak ada
yang tertinggal.
Kepala
keluarga memimpin sembahyang dengan Xiang (Hio) besar satu di hadapan
Thian atau Tuhan, kemudian diikuti dengan 12 Xiang (Hio) kecil. Sembah sujud
seperti biasa sembahyangan, permohonan-permohonan diutarakan.
Setelah
selesai diikuti dengan anggota keluarga yang lain, mulai dari pangkat
yang tertinggi menurun. Kepala keluarga melanjutkan sembahyang yang sama
di meja sembahyangan dalam rumah dengan pola yang sama. Setelah
semuanya selesai, tunggu sebentar, sekitar 30 menit.
Bila
situasi lingkungan tidak mengijinkan, maka meja sembahyangan Thian
boleh diberesin / diangkat semua persembahan yang ada, tinggalkan Xiang
(Hio) nya saja. Bila situasi mengijinkan maka dapat dibiarkan sampai
pagi, sampai lilin dan Xiang (Hio) terbakar habis. Kemudian pagi harinya
dilanjutkan dengan adat keluarga masing-masing, seperti berkunjung
kerumah orang tua, orang yang dituakan, dll. Mengenai masalah
menggunakan hio sebagai pengharum ruangan, itu sah-sah saja.
Pada
jaman dahulu, mereka para scholars sebelum membaca kitab-kitab klasik
banyak yang menggunakan hio sebagai pengharum ruangan dan membawa
ketenangan, ada kemungkinan juga untuk menunjukkan rasa hormat.
Sebenarnya
hio dengan tangkai untuk ditancap itu adalah perubahan dari model
sebelumnya. Sepanjang yang saya tahu, pada masa dinasti Tang, hio yang
digunakan itu seperti hio yang dipakai oleh orang Jepang masa ini.
Tidak
ditancapkan tapi diletakkan dalam kotak. Pada masa dinati Shang dan
Zhou, hio itu disebut Yin dan merupakan tumpukan kayu harum yang
dibakar. Pokok utama dari sembahyang Yin Shen Jie Fu adalah kemantapan
dan ketulusan hati (Jen Sin).
Tidak
perlu bermewah-mewahan, sesuaikan dengan keadaan ekonomi yang ada.
Kalau "ada" baik, kalau sampai tidak adapun bukan suatu hambatan untuk
sembahyang Imlek, pakai gaharu dan lilin aja juga bisa.
Ritual
ini juga mengajarkan kesederhanaan. Apapun yang kita persembahkan pada
dasarnya hanyalah penggembira yang sedap dipandang dalam hidup.
Keutamaannya lebih pada ketulusan dan kemantapan hati kita untuk
bersyukur pada Tuhan.
Jika
kita tinjau dari kaca mata manusia, Sen / Sien (Dewa-Dewi) sendiri,
tidak makan apa yang kita persembahkan itu. Jadi ketulusan dan
kemantapan hati (Jen Sin) ditambah Wu, menuju Cen-lurus (Siu Cen) itulah
tujuan pokok utama. Kembali ke Yim Yang (Thay Cik) kita. Keseimbangan,
keselarasan itulah kehidupan yang kita jalani.
Akhir
kata, kami ucapkan SELAMAT HARI RAYA IMLEK TAHUN 2571/2020. Semoga niat
baik, tekad baik dan usaha baik dari kita semua di awal tahun baru ini
dapat membuat kehidupan kita menjadi lebih baik. Xin Nian Kuai Le Salam kebajikan