|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 27 Agustus 2011

Filsuf Cina Lao Tzu Bicara Tentang Cinta

 

Kekuatan dan keberanian menjadi sesuatu yang sangat penting dalam hidup siapapun. Bagi Lao Tzu, kedua kata sifat itu sama-sama terkait erat dengan cinta. Perasaan amat dicintai akan membuat seseorang kuat. Begitu pula sebaliknya, jika kita amat mencintai sesuatu atau seseorang, perasaan tersebut mendorong kita memiliki keberanian.

Coba saja rasakan sendiri. Ketika anda sedang merasakan cinta, Anda bisa merasakan kekuatan, juga keberanian. Sebagai contoh orang yang sakit. Semangatnya untuk sehat dan pulih seperti sediakala kerap kali timbul tatkala si sakit dijenguk oleh pacarnya.
Ada bahasa cinta di balik kunjungan kepada orang yang sakit. Begitu juga masalah keberanian. Bahkan ada kata yang sangat bombastis, ”love conquerors all”, cinta mengalahkan segalanya. Termasuk rasa takut. Sangat wajar jika kutipan di atas menyebutkan bahwa perasaan sangat mencintai seseorang akan mengundang datangnya keberanian.

Seperti itulah kira-kira maksud ucapan Lao Tzu. Selain dengan ejaan Lao Tzu, literatur Indonesia dan dunia juga menyebutnya dengan ejaan Lao Tse, Laotze, maupun Lao Zi. Nama ini bukan nama sebenarnya. Secara bahasa, Lao Tzu merupakan panggilan kehormatan yang bisa berarti ”empu tua”, ”putra tua”, ”sahabat tua” dan ”sang guru tua”. Entah siapa nama aslinya, yang pasti dialah filsuf klasik Cina yang pemikiran-pemikirannya sangat mempengaruhi Taoisme. Banyak dokumen sejarah Cina yang menyebutkan bahwa Lao Tzu lahir di Kerajaan Chu, yang sekarang adalah Kabupaten Lu di Provinsi Henan, Cina.

Kabarnya, buku tentang ajaran Taoisme (Tao Te Ching) yang ditulis lebih dari 2.000 tahun lalu lahir dari pemikiran sosok besar ini. Ada yang menyebutkan bahwa buku tersebut menjadi buku dari Cina yang paling banyak diterjemahkan dan dibaca di luar negeri. Tentu saja hal tersebut terjadi karena isi buku yang berisi ajaran-ajaran hidup begitu sarat makna dan dalam. Isinya pun penuh dengan motivasi yang mengajarkan manusia untuk menjadi pribadi yang agung serta menjaga harmoni hidup dengan alam semesta.

Dari segi pemikiran, ide-ide Lao Tzu paling tidak dapat diklasikan dalam empat bidang: pertama, tentang Tao (sesuatu yang abadi dan penyebab segala sesuatu); kedua, tentang hukum kodrat yang tidak berubah; ketiga tentang politik; dan yang keempat adalah tentang perilaku manusia. Kutipan tentang hidup dan cinta di atas tentu termasuk bagian terakhir ini.

Semestinya, kata-kata mutiara pemikir Cina klasik yang dikenal dengan Lao Tzu tersebut banyak benarnya  untuk kita renungkan di waktu-waktu sekarang yang sudah mulai berkurang moralitasnya karena pengaruh modern sekarang ini.

Tidak ada komentar:
Write komentar