|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 08 Agustus 2011

Mengontrol Rasa Marah

 

Banyak kadang kejadian di sekitar kita yang sering membuat kita tidak dapat menahan rasa marah. Kesalahan rekan kerja kita, kegagalan, gangguan kerja, ejekan, dsb. Dengan marah memang kita dapat melepaskan tekanan emosi dalam diri kita. Tapi, pernahkah anda terpikir bagaimana perasaan orang yang anda marahi? Apa reaksi anda sendiri bila ada orang yang marah kepada anda? Ya, marah ternyata lebih sering tidak menyelesaikan masalah, tetapi menimbulkan masalah-masalah baru seperti: perasaan ingin membalas, mendiamkan, canggung, permusuhan, dsb.
Adalah OK bila anda merasakan marah, tapi belum tentu OK bila anda melampiaskan rasa marah tersebut. Bila anda ingin lebih bijaksana dalam mengontrol rasa marah anda, perhatikanlah beberapa langkah di bawah ini:

1. Pelajari dan kenailah perasaan marah anda.
Kenali rasa tidak enak dan terganggu saat anda mengalami peristiwa yang mengancam hidup/karir anda. Pelajarilah bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh anda; misalnya naiknya nada suara, jantung berdetak lebih cepat, keluarnya keringat,
2. Identifikasikan apa sebab dan tujuan dari perasaan marah tersebut.
Frustasi disebabkan karena adanya hambatan dalam pencapaian tujuan. Maka anda harus dapat mengidentifikasikan tujuan anda dahulu sebaik-baiknya. Bila telah anda temukan, usahakanlah untuk menyampaikan tujuan tersebut dan bukan emosi marah anda.
3. Carilah pemecahan masalah; pikirkan apa yang salah dan bukan siapa yang salah.
Dengan mengajak rekan anda memikirkan pemecahan masalah, anda menariknya menjadi teman anda daripada bila anda memarahinya.
4. Sadarilah bahwa hanya diri anda sendiri yang dapat mengontrol emosi marah anda.
Andalah yang menentukan apakah anda marah atau tidak. Adalah suatu konsep yang salah bila anda berkata bahwa kemarahan anda disebabkan orang lain. Buktinya: ada orang yang dapat menahan emosi marahnya dalam situasi seperti anda bukan?
5. Cobalah selalu berpikir sesuai dengan realitas di sekitar anda.
Seringkali kemarahan anda disebabkan kareana anda mengharapkan dan menuntut orang lain mengikuti aturan-aturan yang anda buat dan bila ada yang ‘melanggar’ aturan tersebut anda bertindak sebagai ‘hakimnya’. Tanyakan kepada 4 atau 5 orang yang dekat dengan anda apakah aturan/tujuan yang anda buat tersebut telah sesuai dengan realitas atau belum. Bila ada 1 orang saja tidak setuju, tanyakanlah mengapa ia tidak setuju.
6. Ingatlah ABC (Accept, Breathe, and Count)
Bila ada peristiwa yang membuat anda ingin marah, Ambilah napas dalam-dalam, keluarkan udara melalui bibir anda dan hitunglah sampai 10.

Tidak ada komentar:
Write komentar